✎[FILTER] DINGIN BULAN..

3 10 0
                                    

Enjoy the story
Sorry for typo(s)

Luangkan waktu untuk vomment
Happy Reading Imi! 💛

DON'T LIKE? DON'T READ! DON'T TOO MUCH TALKING!

DON'T LIKE? DON'T READ! DON'T TOO MUCH TALKING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku merindukanmu, kelinci nakalku."

GREP..

Bintang memeluk Bulan dengan erat yang hampir menyebabkan Bulan terhuyung kebelakang jika refleksnya tidak bagus.

"Tuan Putri?"

Bulan tersenyum. Tangannya melingkar memeluk kepala Bintang yang tenggelam di perutnya.

"Namaku Bulan, Bulan yang sedang mencari sosok Bintangnya."

Bulan membungkuk untuk mencium surai Bintang yang basah karena air hujan.

Posisinya Bintang yang masih duduk di sofa sambil memeluk Bulan dan Bulan berdiri di sampingnya.

"Dan sekarang aku sudah menemukannya."







"Hei? kamu melamun, eoh?"

Bintang tersentak saat suara seorang perempuan kembali menariknya ke dunia nyata.

Melamun?

Jadi tadi dia hanya melamun?

Memalingkan kepalanya ke kiri untuk menatap Sweety pie- ah tidak maksudnya Bulan yang berdiri memayunginya.

"Bulan?"

Bulan mengernyitkan dahinya bingung.

Bagaimana bisa Bintang mengetahui namanya?

Belum sepenuhnya sadar akan kebingungannya, Bulan merasakan tubuhnya ditimpa oleh sesuatu yang membuatnya merasa sedikit sesak.

Tubuhnya menegang menatap Bintang yang kini memeluknya erat dengan wajah yang disembunyikan di ceruk lehernya.

Sebenarnya ada apa?

Perlahan tangan kanannya terangkat untuk membelai surai basah Bintang, dengan kedua mata yang menatap nanar sebuah truk yang sudah hancur, semoga saja pengemudi truk itu bisa diselamatkan.

Kejadian bermula saat Bulan menghentikan mobilnya di depan Hadirmart untuk membeli bahan makanan dan pembalut.

Melihat hujan yang tak kunjung reda, Bulan memutuskan singgah sejenak untuk menikmati pemandangan tetesan air hujan pagi ini.

FILTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang