7

16 3 0
                                    


Ragas menghela nafas panjang ketika melihat Jingga yang ketiduran di atas sofa, sekarang sudah pukul 9 malam, tapi dia tidak tega untuk membangunkan Jingga yang nampak terlelap itu.

Kejadian hari ini diluar rencana karena kedatangan keponakan Ragas, Ria yang berusia 5 tahun bersama orang tua nya. Jingga jadi heboh bermain dengan anak kecil itu sampai dia ketiduran, bahkan dia tidak tahu saat Ria dan orang tua nya pulang.

"Kamu pindahin aja ke kamar tamu. Nanti Bunda bilang ke Mama nya" Ucap Bunda, Ragas mengangguk lalu berniat menggendong Jingga, tapi anak itu langsung bangun.

"Ini jam berapa kak?" Jingga memutuskan untuk memanggil nya kak Ragas kalau diluar sekolah, bagaimana pun, dia juga harus sopan terhadap orang yang lebih tua.

"Jam 9. Kamu mau pulang atau mau nginep?" Tanya Ragas. Jingga tampak diam dan berfikir

"Sebenarnya sih mau nginep, masih pengen lihat muka Bapak." Celetuk nya lalu dia menutup mulutnya "maksudnya kak Agas" ralat nya lalu nyengir

"Yaudah nginep aja, kamu tidur di kamar tamu"

"Gak deh kak, aku mau pulang aja. Suka gak betah kalau nginep di rumah orang lain"

"Yaudah kalau mau pulang, ayok mumpung belum larut" Ajak Ragas yang langsung di angguki Jingga, gadis itu lalu pergi untuk pamit sama Bunda.

Sepanjang jalan, Jingga hanya berkutat dengan handphone nya, dia kadang tersenyum sendiri membuat Ragas penasaran.

"Lagi chatting an sama siapa?"

"Sama Romy" Jawab Jingga tak berdosa, dis terlampau jujur dan tidak memikirkan perasaan Ragas

"Kamu sama dia pacaran?"

"Enggak" jawabnya masih tidak menatap Ragas

"Inget ya Jingga, kamu itu calon istri saya" Ucap Ragas datar tapi membuat Jingga diam dan menyimpan hp nya, lalu dia menatap Ragas dengan lekat

"Bang Agas cemburu sama Romy?" Tanya Jingga tak percaya

"Kak Agas udah mulai suka sama aku?"

"Udah cinta sama aku?" "Tapi aku belum cinta loh sama kak Agas"

"Saya cuma memperingati kamu aja, jangan sampai kelewatan deket sama dia. Itu aja"

"Siap pak bos!"

. . . . . . . . .

"Jingga..!" Panggil seseorang yang membuat Jingga menghentikan langkahnya, dia menoleh dan mendapati Romy yang sedang berlari menghampiri nya

"Kenapa kak?" Tanya Jingga saat Romy sudah ada di samping nya

"Nanti malam, kamu punya waktu gak?"

"Buat?"

"Aku mau ngajak kamu jalan"

"Gatau, gimana nanti aja deh kak"

"Yaudah, aku ke kelas dulu yah" Ucap Romy lalu berjalan mendahului Jingga

"Kak Romy ganteng banget sih.." gumam nya setelah Romy jauh di depannya

"Makanya cepet jadian dong, nanti keburu di miliki cewek lain" sahut seseorang, saat Jingga nenoleh, dia mendapati Fanny yang berjalan di samping nya

"Muka gue mau ditaro dimana kalau gue nembak duluan"

"Gengsi aja terus yang lo gedein, nanti di tikung orang lain, baru tau rasa lo"

"Kayaknya gue udah mulai bisa ngelupain Romy deh"

"Kenapa? Udah punya yang lebih ganteng Lo?"

"Yah karena gue ngerasa hubungan kita itu gak jelas. "

"Itu Lo nyadar. Jujur sama gue, siapa cowok yang bisa buat Lo berpaling dari kak Romy."

"Pak Ragas" Jawab Jingga percaya diri

"Pede banget Lo, cowok kayak Pak Ragas mana mau sama cewek nackal kaya Lo"

"Tapi kenyataannya dia mau kok"

"Terus... Emang gue percaya?"

"Lo harus percaya, karena nanti kalau udah lulus kita berdua akan nikah" Jawab Jingga lalu menjulurkan lidahnya dan langsung lari menghindari Fanny yang sebentar lagi akan mengamuk

"Lo kibulin gue ya?!!!" Teriak Fanny, tapi Jingga hanya tertawa lepas dan melambaikan tangannya

JINGGA : Cerita Cinta Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang