"Ehh Jing!! Gak jadi bolos Lo?" Tanya Fanny ketika Jingga sudah duduk di sampingnya
"Gue habis di hukum karena ketahuan bolos.."
"Sama Bu Mona?"
"Bukan, sama guru baru itu"
"Ohhhh yang baru masuk kemarin itu ya?!"
Jingga hanya mengangguk lemah tapi sedetik kemudian dia kembali bersemangat "Lo udah lihat muka dia? Ganteng tau"
"Ahh paling juga ganteng-ganteng biasa, " Jawab Fanny malas, tapi Jingga malah terlihat heboh
"Lo itu yah.. gak percaya banget sama gue !"
"Ogah gue percaya sama Lo. Lo suka sama tuh guru?"
"Yah jelas lah.. gue masih normal, kalau lihat yang ganteng pasti gue langsung suka"
"Terus si Romy mau Lo kemana in?"
Jingga jadi tersenyum kikuk mendengar ini "Gak tau, tuh cowok gantungin gue Mulu. Dikira gue ini jemuran apa"
"Lo aja yang nembak dia" Saran Fanny yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jingga
"Sembarangan banget, emang gue cewek apaan."
"Yaelah.. gak salah juga, Lo kan suka sama dia. Heran deh gue sama kalian berdua. Saling suka tapi gak jadian"
Jingga terkekeh melihat ekspresi jengkel Fanny, dia yang menjalani tapi Fanny yang merasa kesal
"Lo aja kesel, apalagi gue yang ngejalanin nya""Kantin yuk, gue laper" Ajak Jingga lalu bangkit dari duduknya, Fanny juga melakukan hal yang sama, mereka berdua pergi ke kantin di saat bel istirahat akan berbunyi sepuluh menit lagi. Tapi teman-teman sekelasnya tidak ada yang melanggar mereka berdua karena itu SUDAH BIASA !
Lorong sekolah sangat sepi karena murid-murid masib berada di dalam kelas.
"Kalian mau kemana?" Suara berat itu membuat Jingga dan Fanny menoleh ke belakang dan menemukan satu orang guru sedang berdiri dengan kedua tangan bersedekap di dada.
Jingga tersenyum sedangkan Fanny melotot tak percaya "Mau makan lah Pak." Jawab Jingga
"Ini kan belum jam istirahat?"
"Tapi saya udah laper. Energi saya terkuras habis akibat Bapak"
"Terus kamu?" Ragas mengalihkan pandangannya pada Fanny yang masih cengo di tempat
"Saya mau nganter Jingga Pak" Jawab Fanny setelah sadar dari lamunannya
"Jingga!! Fanny!! Ngapain kalian di luar?!!" Sahut Bu Mona saat kebetulan sedang lewat, membuat Ragas diam dan biarkan Bu Mona yang memarahi nya
"Kita mau ke kantin Bu" Jawab Jingga
"Nanti kalau sudah bel istirahat baru ke kantin" Jawab Bu Mona kesal,
"Tapi lapar nya sekarang"
"Gak ada tapi-tapi an !!"
"Maaf Bu, perut saya sudah tidak bisa di tahan. Kita pergi dulu yah Bu, Pak" Ucap Jingga lalu pergi dengan berlari sambil menarik tangan Fanny.
"HEI KALIAN !!!!!" Teriakan itu menggelegar di sepanjang lorong membuat Ragas meringis
"Maaf Pak Ragas, kelakuan mereka berdua memang selalu menyulut emosi saya" Ucap Bu Mona setelah menyadari keberadaan Ragas. Ragas hanya tersenyum ramah lalu pamit untuk pergi ke ruangan nya.
. . . . . . . . .
Bel pulang sudah berbunyi, semua murid bersiap untuk pulang, termasuk dua makhluk yang selalu bikin ulah itu. Jingga sudah memakai Hoodie abu nya begitu juga Fanny.
Rambut yang diikat, dan poni yang menghalangi dahi nya, wajah nya yang natural tanpa sentuhan make up, tiga gelang tali yang menghiasi tangan kanan nya dan arloji perak yang melingkar di tangan kiri nya. Hoodie abu itu terlihat cocok dengan rok hitam pendek nya di tambah sepatu putih yang menghiasi kaki jenjang nya. Jingga sering kali menjadi pusat perhatian karena sikapnya yang sompral dan apa adanya, juga karena kecantikan nya.
Jingga menghentikan langkahnya ketika ada seseorang yang menarik tas putih nya. Dia langsung menoleh dan mendapati Romy disana. Romy langsung mensejajarkan langkah nya dengan Jingga lalu merangkul bahu gadis itu.
Fanny berdehem"Gue di kacangin nih?!!" Ucap nya ketus
"Nggak lah" Jawab Jingga
"Mau pulang bareng?" Tanya Romy
"Seperti biasa, pulang bareng tapi gak satu motor"
"Siap"
Mereka bertiga berpisah di parkiran dengan menduduki motor masing-masing, Romy menaiki motor besar nya yang berwarna merah, sedangkan Jingga dan Fanny menaiki motor cross. Punya Jingga berwarna hijau dan Fanny berwarna Pink. Mereka mulai melaju dan meninggalkan parkiran sekolah .
___________
Jingga melepas helm nya setelah motor nya terparkir di garasi rumah nya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumssalam" jawab nya serempak, di ruang tamu ada kedua orang tua nya dan kakak nya.
Tumben sekali mereka berkumpul? Pikir Jingga
"Ada apa nih Ma?" Tanya Jingga ketika melihat wajah ketiga nya yang murung
"Perusahaan Papa sedang ada masalah" Jawab Mama nya Jingga "Dan terancam bangkrut" lanjut nya yang membuat Jingga berteriak kaget
"Kenapa bisa gitu?!!!"
Bukan nya menjawab, mereka hanya bungkam
"Kita punya orang yang mau membantu perusahaan Papa , tapi ada syaratnya"
"Apa itu ma?"
"Mereka mau menikah kan anak nya dengan kamu"
"Hah?!!! Kok aku sih? Aku kan masih sekolah, sama Abang aja tuh" tunjuk Jingga pada Rafa kakak nya
"Jingga ! Anak nya itu laki-laki, masa iyah lelaki nikah sama lelaki lagi" Protes Papa nya
"Tapi kan aku masih sekolah" Protes Jingga tidak terima
"Iya nanti dong kalau kamu udah lulus"
"Tapi aku mau kuliah"
"Bisa kuliah setelah nikah"
"Lagipula aku gatau cowok nya kayak gimana"
"Dia ganteng" Jawab Mama nya cepat dan Jingga langsung diam "tenang aja, anaknya ganteng, baik, kamu pasti suka"
"Yaudah deh terserah Mama aja, asalkan ganteng, baik, berduit." Ceplos Jingga lalu pergi menuju kamar nya
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA : Cerita Cinta Di SMA
Teen FictionIni bukan sebuah kisah tentang siswi paling pintar bertemu dengan siswa paling nakal Bukan juga tentang kisah perempuan tercantik dan lelaki tertampan.. Ini hanya kisah absurd atas kelakuan murid terhadap guru nya 👐 ____________ "Kamu tidak seharus...