Pemeran utama nya nih alias Jingga Almeera❤️
Romy 💙
Fanny ❤️
. . . . . . . . . .
Hari ini hari Minggu, Jingga sudah siap dengan celana jeans dan Hoodie nya, dia akan main ke rumah Fanny, karena merasa suntuk di rumah memikirkan Romy dan Ragas.
"Ma!!, aku mau ke rumah Fanny..!" Teriak Jingga sambil berjalan ke pintu utama, dia berteriak karena Elin sedang berada di dapur
Tanpa menunggu jawaban Mama nya, dia langsung berlari menghampiri motor hijau kesayangan nya dan memakai helm full face yang sangat di cintai nya itu. Tepat ketika dia akan berangkat, sebuah mobil berwarna hitam datang dan berhenti di depan Jingga. Ragas dan Bunda nya keluar dari dalam sana, mau tak mau, Jingga harus turun dari motor nya dan menyalami tangan Bunda.
"Kamu mau kemana? Sudah cantik begini?" Tanya Bunda ramah
"Mau ke rumah temen Bun"
"Ohh.. sendiri aja?"
"Iya"
"Yasudah, di antar sama Ragas yah.." Ucap Bunda
"Gak usah Bun, Bunda sama kak Agas masuk aja kedalam, aku gak bakal lama kok"
"Yakin? Gak mau di anter sama Ragas?"
"Yakin Bun" Jawab Jingga, dia melirik Ragas yang sedang fokus dengan handphone nya "Yaudah Bunda, Jingga pamit dulu yah"
"Iya sayang, hati-hati" Jawab Bunda lalu Jingga langsung bergegas pergi dari halaman rumah nya sendiri.
. . . . . . . . .
BRRUUKK
Jingga tersungkur ke depan saat ada dua tangan yang mendorong punggung nya, dia langsung bangkit dan melihat siapa pelakunya
"Pagi-pagi udah cari masalah.." Ucap Jingga santai sekalipun saat ini dia sedang berhadapan dengan kakak kelas nya sendiri, Maureen. Gadis dengan rok mini dan seragam ketat itu berdiri dengan angkuh di temani ketiga teman nya.
"Gak sopan banget Lo sama senior!!"
"Hell.. siapa disini yang gak sopan? Lo duluan kan yang dorong gue?!" Suasana lorong sekolah yang tadinya sepi mulai di penuhi banyak siswa
"Gue heran, kenapa sih Romy bisa suka sama cewek urakan kaya Lo?"
"Walaupun urakan, gue masih jauh lebih cantik dari Lo!!" Jawab Jingga berani "Makanya Romy lebih milih gue !"
"Kurang ajar !!"
Selanjutnya terjadi aksi dorong mendorong sampai jambak-jambak an, hanya mereka berdua, tidak ada yang ikut campur. Teman Maureen juga mundur memilih nonton pertengkaran mereka.
Pertengkaran baru bisa berhenti saat keduanya di gusur ke ruang BK, siapa lagi pelaku nya kalau bukan Ragas. Pria itu datang dan langsung menarik telinga mereka dan membawanya ke ruang BK.Sekarang.. Ragas sedang melirik dua siswi di hadapan nya yang saling mendelik tajam, penampilan mereka sangat berantakan, dan sangat merepotkan.
"Jadi.. apa alasan nya kalian sampai bertengkar?""Dia rebut cowok saya Pak!" Jawab Maureen, Jingga hanya mengalihkan pandangan nya menatap lantai lalu dinding, dia tidak ingin bicara sama sekali atau menatap Ragas
"Jingga? Bener itu?" Tanya Ragas memastikan
"Gak"
"Bohong Lo!! Lo udah rebut Romy dari gue!!" Bentak Maureen
"Gue gak rebut Romy !!"
"Mana ada maling ngaku!"
"Nah itu Lo tau"
Maureen mencak-mencak sendiri, geram dengan Jawaban yang di berikan adik kelas nya itu. Ketika tangan Maureen akan mendarat di wajah Jingga, Ragas lebih dulu menahan tangan nya.
"Jadi kalian begini hanya karena satu lelaki?"
"Dia udah rebut pacar saya Pak !"
"Siapa juga yang rebut pacar Lo ?!"
"Romy pacar gue !!"
"Yaudah Lo ambil aja !" Jawab Jingga lalu kedua nya berhenti bicara setelah dapat ancaman dari Ragas
"Diam.. atau kalian berdua saya hukum."
Ragas beralih menatap mereka berdua bergantian "Sekarang kalian saling minta maaf" Perintah nya
"Ogah" Sahut Jingga
"Emang nya gue mau minta maaf sama Lo?!!"
"Dia yang salah duluan Pak, dia yang dorong saya, yaudah saya lawan aja" Jingga membela diri nya sendiri
"Lo juga yang cari masalah..!!"
"Bersihin toilet atau berdiri di lapangan selama 30 menit?" Suara Ragas menginterupsi pertengkaran mereka yang langsung pada diam
"Saya mengajukan dua pilihan, kalian mau pilih yang mana?" Tanya nya lagi
"Berdiri di lapangan aja" Jawab Jingga lalu pergi dari ruangan BK
"Terus kamu?" Tanya Ragas pada Maureen
"Yaudah deh, saya juga" Jawab nya ketus. Ragas tersenyum puas lalu menggiring siswi nya itu untuk mengikuti Jingga yang sudah berdiri hormat di hadapan tiang bendera. Cuaca panas tidak di jadikan alasan untuk mengeluh, walau sebenarnya bukan dia yang salah.
Berbeda dengan Maureen, gadis itu terus saja menggerutu karena dia tidak memakai jaket seperti yang Jingga lakukan, dia takut kulit nya terbakar.
. . . . . . . . . . . . . . . .
Jingga datang ke kelas nya saat pelajaran IPA sedang berlangsung
"Kamu dari mana aja?" Tanya bu Rini,
"Tadi ada urusan Bu"
"Di hukum lagi?" Tanya nya, tapi tidak ada jawaban dari Jingga "Ibu tuh heran yah sama kamu, kamu itu perempuan. Tapi kenapa hobi banget bikin masalah"
"Menikmati masa SMA Bu" jawab nya santai lalu nyelonong pergi ke bangku nya
. . . . . . . . .
Ada yang sama kaya Jingga gak disini? Perempuan tapi suka bikin masalah 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA : Cerita Cinta Di SMA
Подростковая литератураIni bukan sebuah kisah tentang siswi paling pintar bertemu dengan siswa paling nakal Bukan juga tentang kisah perempuan tercantik dan lelaki tertampan.. Ini hanya kisah absurd atas kelakuan murid terhadap guru nya 👐 ____________ "Kamu tidak seharus...