15

15 4 0
                                    

Pagi ini jingga sangat sibuk, dia mengoleskan skincare siang nya tanpa terlewat satu pun, membalurkan sun block ke seluruh tubuh nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini jingga sangat sibuk, dia mengoleskan skincare siang nya tanpa terlewat satu pun, membalurkan sun block ke seluruh tubuh nya. Lalu step terakhir dia menyemprotkan parfum tercinta nya. Jingga lalu menoleh pada Ragas yang berdiri di ambang pintu menunggu persiapan gadis itu.

"Yuk !!" Ajak Jingga dengan senyum yang mengembang

"Kamu kalau dandan harus lama yah?"

"Ini tuh penting kak, demi keselamatan kulit saya."

"Dasar ribet." Jawab Ragas ketus lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Jingga. Tapi gadis itu tidak tersinggung sedikit pun, dia malah cengengesan lalu mengekor di belakang Ragas.

. . . . . . . . . .

Ragas tersenyum ketika melihat hasil jepretan nya di kamera milik nya. Dia mendadak jadi fotografer dan Jingga yang jadi model nya.

"Bagus gak pak?"

"Bagus."

"Yuk kita cari tempat lain lagi.!" Jingga menarik tangan Ragas dengan antusias tapi Ragas tidak bergerak sedikit pun, dia menahan tangan Jingga dan menariknya membuat Jingga yang tak siap itu menabrak tubuh Ragas.

"Gak mau poto bareng?" Satu pertanyaan sederhana dari mulut Ragas tapi mampu membuat Jingga terbang.

Suaranya..

Tatapan nya..

Dan juga sentuhan tangan nya..

Jingga dapat merasakan jantungnya berdetak kencang dan darah nya berdesir dengan cepat.

"Yaudah.. ayo pak.." jawab Jingga akhirnya, dia berusaha bersikap biasa saja padahal hati nya sedang dag dig dug.

Ragas lalu meminta bantuan orang lain untuk memotret mereka berdua, dia memberikan kameranya lalu berdiri di samping Jingga yang sedang memandang nya,

"Kenapa?" Tanya Ragas, karena gadis itu hanya diam memandang nya.

"Enggak. Kak Agas ganteng.." Jawab Jingga pelan, untuk pertama kalinya dia malu berbicara seperti itu di depan Ragas.

. . . . . . . . . . .

Nada melempar handphone nya dengan asal ketika melihat halaman Instagram yang menampilkan Poto tangan yang saling bergandengan dengan background di pantai. Yang membuat dia kesal, pengunggah nya adalah Ragas, mantan pacar yang masih di sayangi nya.

Sedangkan Ragas, dia senyum-senyum sendiri ketika melihat layar handphone nya yang sedari tadi penuh dengan notifikasi dan komentar dari fans nya.

"Bapak lagi ngapain sih?" Tanya Jingga ketus, lalu dia menyeruput minuman nya sambil tak henti menatap lelaki di depan nya.

Ragas hanya mendelik lalu memfokuskan perhatian nya pada layar handphone lagi, dia merasa jengah terhadap Jingga. Karena gadis itu selalu saja memanggil nya dengan sebutan Bapak.

"Pak ihhh !!!!!" Pekik Jingga,

"Jangan panggil bapak! Aku bukan bapak kamu."

"Iya maaf.. kak Agas lagi ngapain sih kok aku di cuekin terus?"

Ragas menyimpan handphone nya di atas meja setelah melihat wajah cemberut milik Jingga.

"Terus mau nya di apain?" Tanya Ragas santai

"Yah apa kek.. godain gituhhh.." Ucap Jingga genit, dia menaik turunkan kedua alisnya

Ragas memutar bola matanya malas, dia menenggak kopi yang sudah lumayan dingin karena di cuekin Ragas "Aku bukan orang yang pandai merayu.. apalagi godain cewek."

"Kasihan banget yang pernah jadi pacar kakak, pasti di cuekin terus."

"Kata siapa?"

"Kata aku tadi.!"

"Aku mau tanya sesuatu sama kamu.." Ucap Ragas tiba-tiba

"Apaan?"

"Menurut kamu.. saya itu orang nya gimana?"

Pertanyaan aneh yang keluar dari mulut Ragas mampu membuat Jingga terdiam menatap lekat lelaki tampan di depan nya itu.
"Kakak ganteng.. tinggi.. tampan.. keren juga.."

"Bukan itu maksud nya."

"Terus apa dong?"

"Tentang sikap saya sama kamu.?"

"Nyebelin !" Kata itu langsung terlontar dari mulut Jingga tanpa bisa di cegah "Suka nya ngehukum aku terus."

"Itu aja?" Tanya Ragas,

"Bapak baik juga sih.. ehh maksud nya kakak.." dia menutup mulutnya dengan telapak tangan nya "Bukti nya sekarang kak Agas ngajak aku liburan."

"Jadi kamu sudah mulai tertarik sama aku?" Tanya Ragas, wajah datar nya terus memandangi Jingga yang sedang terdiam, gak tahu mikirin apaan..

"Kalau soal itu.. iya. Aku sudah tertarik sama kak Agas." Jingga menjawab tanpa malu

"Hati kamu sudah bukan untuk Romy lagi?" Tanya Ragas memastikan

Dan Jingga hanya menggeleng

Entah kenapa ada perasaan aneh saat mengetahui Jingga sudah melupakan Romy. Tentang perasaan, dia sangat percaya terhadap gadis ini karena Jingga tidak pernah munafik, suka atau tidak.. dia akan bilang yang sejujurnya.

"Terus kenapa kamu mau menerima perjodohan ini?"

Jingga mendelik tajam, sejak kapan Ragas jadi orang yang banyak tanya seperti ini? "Ya karena bapak ganteng lah.." jawab nya jujur.

"Kamu cuma menilai orang dari tampang nya aja yah.. gimana kalau saya itu jahat?"

"Ya jahatin lagi lah.."

"Nih pak..! Aku itu bukan orang lemah.. mau cewek atau cowok kalau bermasalah sama aku yah aku bales lah.." lanjut Jingga menggebu, dia berusaha menahan supaya jiwa bar-bar nya tidak keluar

"Kamu itu ya... Kadang tomboi kadang imut, kadang nyebelin.. kad-.."

"Sejak kapan kak Agas jadi banyak nanya?" Potong Jingga cepat

"Sejak.." Ragas menggantungkan kalimatnya "Sejak saya mulai menyukai kamu.."

Jingga melongo mendengar nya, dia masih tidak percaya dengan apa yang di ucapkan lelaki tampan itu. Ragas juga membalas tatapan Jingga, dia menatap lekat mata bulat yang menjadi favorit nya saat ini, dia telah dibuat takluk hanya karena gadis SMA yang selalu cari masalah dengan nya.

"Mulai sekarang, aku menerima perjodohan ini dengan hati, bukan karena paksaan dari orang tua.. Aku mencintai mu.. Jingga Almeera.."

. . . . . . .

JINGGA : Cerita Cinta Di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang