Nada dengan tergesa-gesa memakaikan handuk kimono di tubuh polos nya dan langsung keluar dari kamar mandi untuk menemui orang yang terus saja memencet bel apartemen nya. Mengganggu saja..Klek
"Romy... Ngapain kamu kesini?" Tanya Nada bingung, sejak kapan sepupu nya ini mau mengunjungi apartemen nya.
Tapi Romy tidak menjawab, dia berjalan melewati Nada dan duduk di sofa.Tidak mau ambil pusing, Nada masuk kedalam kamar untuk memakai pakaian dulu. Masa iya, dia mau telanjang di depan Romy?! Walaupun mereka saudara, tetap saja salah.. Gimana coba kalau seandainya terjadi brother complex. Tuhh kan jadi ngaco author nya..
Masih dengan handuk yang melilit di rambut nya, dia menghampiri Romy yang sedang melamun.
"Mau minum apa?" Tawar Nada ramah.
"Terserah kak."
Nada kembali dari dapur dengan membawa dua gelas coklat panas. Dia tahu kalau adiknya ini sedang galau, maka dari itu dia memberikan coklat, karena menurut orang-orang coklat itu bisa membuat jiwa menjadi happy. Semoga aja benar yah..
"Kak Nada masih ada hubungan gak sih sama Ragas?" Nada mengernyit bingung ketika pertanyaan itu terlontar dari mulut Romy.
"Kenapa kamu tanya itu?"
"Ya.. tinggal jawab aja kak."
"Sekarang sudah gak ada hubungan apa-apa." Jawab Nada pelan.
"Kak Nada tahu gak? Kalau Ragas sekarang jadi guru di sekolah Romy?"
"Gak tahu tuh.. sejak kapan? Bukan nya dia ngurus perusahaan ayah nya?"
"Belum lama sih.. Dan lebih parah nya lagi, sekarang dia rebut cewek aku kak.!" Ucap Romy, dasar tukang ngadu.
"Emang kamu punya pacar?" Tanya Nada terkesan meledek.
"Punya lah.. cakep lagi." Jawab Romy percaya diri, dia mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan Poto Jingga pada Nada.
"Cantik kan??"
Nada merampas handphone Romy dan melihat lebih dekat wajah Jingga yang memang tidak asing untuk nya. Dia mulai mengingat-ngingat dimana dia pernah ketemu dengan anak ini? Setelah beberapa detik diam, akhirnya Nada ingat kepada gadis berponi ini.
"Ini pacar kamu?!"
"Iya.. kenapa?"
"Kamu kok mau sih sama dia? Kakak pernah ketemu sama dia di kafe, dan dia itu lagi MEROKOK !" Nada menekan satu kata terakhir nya.
"Emang kenapa?"
"Kok malah tanya kenapa?! Dia anak nakal !"
"Tapi aku sayang sama dia.."
"Terserah kamu deh.. jadi ceritanya itu orang yang direbut sama Ragas?"
Romy mengangguk cepat seperti anak kecil.
"Gak mungkin lah. Dia bukan tipe Ragas."
"Gak ada yang gak mungkin kak.! Buktinya sekarang mereka berdua lagi liburan." Ucap Romy santai, sedangkan Nada melongo tak percaya.
"Liburan kemana?"
"Bali. Kenapa? Kakak mau susul mereka?"
"Yah enggak lah.. buat apa?"
. . . . . . .
Jingga kembali duduk menyilang diatas kasur setelah memakai kan bando pita warna merah di kepala Ragas yang ada di hadapan nya. Lalu dia juga memakai bando pita berwarna merah muda untuk menghalau poni nya.
Bisa kalian tebak apa yang akan mereka lakukan?
Yah, sekarang mereka akan maskeran sebelum tidur..
Ragas hanya diam memandang Jingga yang sedang tersenyum sambil menuangkan masker yang lebih bisa disebut sebagai tepung beras itu. Tapi dia pasrah saja, dengan apa yang akan di lakukan gadis itu terhadap nya."Untuk saat ini, kita pakai masker ini dulu yah.. soalnya kalau yang kefir harus di simpen di freezer terus.." Ucap Jingga tiba-tiba
"Di freezer? Kayak Ice Cream aja."
"Emang harus gitu kak. Soalnya itu kan terbuat dari kefir sapi tanpa pengawet, jadi kalau gak di simpen di freezer nanti gampang busuk." Jawab Jingga.. Pandai sekali kau nak,
"Jadi aku bawa ini aja.." Lanjut Jingga, lalu dia mulai mengoleskan masker itu ke wajah Ragas, setelah itu baru ke wajah nya.
"Tunggu sampai kering yah kak." Ucap Jingga, lalu dia mengambil handphone nya dan mengambil foto mereka berdua.
Jingga tersenyum kaku karena masker nya sudah mulai mengeras, sedangkan Ragas berusaha untuk tidak tersenyum ketika melihat wajahnya berwarna putih dan bando di kepala nya.Setelah 15 menit, mereka berdua pergi untuk membasuh wajah.
"Ini guna nya buat apa sih?" Tanya Ragas setelah mengelap wajah nya dengan handuk, sedang kan Jingga masih senyum-senyum sendiri melihat wajah nya di depan cermin. Perasaan gak berubah kok, tetep gitu-gitu aja.
"Biar bagus lah. Lihat !! Kak Agas juga jadi ganteng.!" Sahut Jingga semangat.
"Apa sih?! Masa baru sekali pake langsung ganteng?" Ucap Ragas yang sudah mulai salah tingkah, dia sudah sering dipuji oleh gadis itu tapi tetap saja masih merasa gugup.
"Ihhh kak Agas salting..!!!" Teriak Jingga lalu naik ke atas kasur menghampiri Ragas. Malam ini Jingga seperti nya mendapat hidayah, karena dia memakai piyama tangan panjang. Dan Ragas bersyukur akan hal itu..
"Udah cepet tidur..!" Ajak Ragas
"Aku belum ngantuk, kita nonton film dulu lah.."
"Yaudah.. nyalain TV nya.!"
Jingga mengangguk lalu menyalakan TV dan mencari tayangan yang menurut nya asik.
Serial drama Korea menjadi pilihan nya kali ini. Mereka berdua menutupi bagian bawah tubuhnya dengan selimut dan menyenderkan punggungnya di kepala ranjang."Kamu suka nonton film asia yah?"
"Suka banget. Cowok nya ganteng."
"Iya juga, cewek nya juga pada cantik yah."
"Tapi masih cantikan aku."
"Pede banget.!"
"Secantik-cantik nya eonni Korea, kakak gak bakal bisa dapetin dia. Jadi sama aku aja, aku juga cantik, bohay lagi. Mereka mah pada tepos udah kaya triplek."
Ragas menatap Jingga dari samping, sedangkan gadis itu masih fokus dengan oppa ganteng nya.
"Uuuhhhhhh...." Ucap Jingga heboh, Ragas mengikuti arah pandang Jingga dan.. adegan romantis sedang di tayang kan, mulai dari berciuman sampai yang aneh-aneh..
"Sial..." Umpat Ragas di dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA : Cerita Cinta Di SMA
Teen FictionIni bukan sebuah kisah tentang siswi paling pintar bertemu dengan siswa paling nakal Bukan juga tentang kisah perempuan tercantik dan lelaki tertampan.. Ini hanya kisah absurd atas kelakuan murid terhadap guru nya 👐 ____________ "Kamu tidak seharus...