Prolog.

3.6K 367 68
                                    

Warn 17+

...

Beomgyu menjadi sangat sibuk semenjak sekretarisnya mengundurkan diri. Alasannya simpel, sekretarisnya tidak betah dengan beomgyu yang perfeksionis.

Konyol sekali.

Namun, Beomgyu tak peduli, ia juga segera mencari sekertaris baru, yang tidak banyak omong saat bekerja dengannya. Ia benci dengan orang banyak omong, baginya itu sangat menganggu.

Tak ada orang yang berani membantah perkataan Beomgyu. Namun, terkecuali kan karena ada sebuah peristiwa yang membuat Beomgyu sangat tertarik pada lawan bicaranya.

Flashback..

Beomgyu keluar dari gedung kantornya, ia ingin mencari makan yang dekat. Beomgyu menelusuri jalan dengan pelan, hingga tak sengaja menabrak bahu seseorang, hingga kertas-kertas yang dibawanya jatuh berserakan.

"Maafkan saya, saya telah menabrak anda." Ucap Beomgyu seraya membungkuk mengambili kertasnya yang berserakan. Namun, matanya tertuju pada sesuatu.

Melamar pekerjaan? Di tempat kerjanya?

"Ya. Kau memang sudah seharusnya minta maaf. Jika aku tidak keterima pekerjaan ini, maka aku akan mencarimu, karnamu mood ku hancur" Laki-laki itu berbicara lebar lalu merampas kertas dari tangan Beomgyu, meninggalkan Beomgyu sendirian diantara keramaian.

'Huh? Angkuh sekali. Jadi sekertaris ku ya? Menarik.' batin Beomgyu dan menunjukkan smirk nya.

Flashback end.

Ia sekarang tengah melihat seseorang sedang berdiri ketakutan di depannya.

Ya, orang yang di depannya ini orang yang ia tabrak tadi.

"Jadi, siapa namamu?" Ucap Beomgyu lambat-lambat, ingin menggoda orang di depannya.

Sekarang mereka sedang di kantor Beomgyu.

"Taehyun. Kang Taehyun" Orang di depannya berkata dengan santai.

Wow, face control yang sangat bagus.

"Baiklah, Taehyun-ssi. Kau diterima sebagai sekertaris ku." Ucap nya sambil merebahkan punggungnya di sandaran kursi.

"Anda langsung menerima saya?" Tanya Taehyun dengan wajah tak percayanya.

"Ya. Aku tak ingin menjadi samsak mu ketika kau tak diterima kerja disini. Bukankah itu kata-katamu tadi?" Balas Beomgyu dan mendekatkan wajahnya ke telinga Taehyun.

"Aku juga tidak aku melepaskan mu dengan mudah, Taehyun-ssi." Bisik Beomgyu dengan suara beratnya.

Membuat Taehyun gemetar. Ia tak pernah di perlakukan seperti itu.

Beomgyu menjauhkan wajahnya dan menyeringai melihat wajah merah Taehyun.

Ia berhasil menggoda Taehyun.

"Oke. Mulai sekarang kau akan lebih sering bertemu denganku, atau mungkin kau akan lebih sering menginap disini bersamaku karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk. Jika kau tak pulang tak ada yang protes kan?" Ucap Beomgyu panjang lebar.

"Tidak ada, pak." Singkat Taehyun, ia memalingkan muka, masih menetralkan jantungnya.

"Hei, jangan gunakan kata 'pak' padaku. Aku tak menyukainya." Tegas Beomgyu.

"Lalu?"

Beomgyu kembali mendekatkan dirinya pada Taehyun.

"Panggil aku 'Daddy' Tae"

Kulit Taehyun meremang, seakan-akan terhipnotis, ia menganggukkan kepalanya.

Beomgyu tersenyum puas.

"Aku ingin mendengarmu memanggilku itu, panggil lah" Perintah Beomgyu.

"Y-ya, D-daddy." Taehyun kelewat gugup sekarang, wajahnya sangat merah.

"Jangan gugup, sayang. Lakukan lagi."

Taehyun menelan ludahnya, saat merasakan tangan Beomgyu berada di pinggang nya.

Taehyun mengumpulkan nyalinya.

"Yes, Daddy." Taehyun membisikkan kata itu kepada Beomgyu, ingin menggodanya balik.

Beomgyu menyeringai, umpannya telah direspon.

Beomgyu segera memangku Taehyundi sofa megahnya, ia menatap mata orang di depannya dengan tatapan berkabut.

Tangannya merengkuh pinggang Taehyun, bibirnya menelusuri leher jenjang Taehyun, ia tak membuat tanda.

"D-daddy, s-stop shh"

Desahan Taehyun membuat gairahnya semakin menjadi. Tangannya mulai membuka baju Taehyun, ia berhenti sebentar, menatap tubuh Taehyun.

Sangat indah.

Taehyun yang ditatap seperti itu merasa risih, ia berniat menutup bajunya, namun dengan cepat Beomgyu menjilat nipple Taehyun.

Taehyun dengan reflek mendesah keras saat Beomgyu menggigit nipple nya.

"D-daddy, stop it ahh shh"

Taehyun semakin meracau karena Beomgyu semakin menggila dengan nipple nya, menggigit, menjilat, bahkan di pelintir.

Kepala Taehyun mengada keatas, tak kuat dengan serangan yang bertubi-tubi. Beomgyu tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Beomgyu menggigit leher Taehyun, membuat tanda.

Taehyun sudah tak tahan, namun saat pertengahan beomgyu malah menyudahinya.

Beomgyu mengangkat Taehyun dari pangkuannya untuk duduk di sebelahnya.

"Permulaan yang bagus, Taehyun."

Taehyun hanya berbinar menatap Beomgyu

Namun, Beomgyu tak menggubris nya.

Ia segera membenarkan baju Taehyun yang sempat ia buka dengan brutal.

"Hari ini pulang lah dulu, besok mulai datang lah kerja. Atau kau ingin tidur di kamar pribadi ku juga bisa. Kau pasti lelah kan?" Ucap Beomgyu sambil membenarkan rambut Taehyun.

"Baiklah, aku akan pulang. Benarkah aku besok biasa langsung bekerja?" Tanya Taehyun masih tak yakin.

"Benar, Taehyun."

"Terima kasih banyak"

Wajah Beomgyu seperti menunggu sesuatu. Taehyun menghela nafas.

"Daddy"

TBC.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC.

Gitu dulu buat prolognya.

Moga suka~

Bubai<3

BASTARD CEO \\ BEOMTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang