8.

1.1K 132 77
                                    

Typo bertebaran, tangan manusia mohon maklum.

.

Saat ini Beomgyu berada di kantornya, ia sedang meeting dengan bawahannya untuk mengetahui perkembangan perusahaannya.

Namun, pikiran Beomgyu masih melayang pada omongan Yeonjun tadi malam. Tentang Soobin tentunya.

Taehyun melihat Beomgyu yang tidak fokus itu pun, mencolek lengan Beomgyu, membuat Beomgyu menoleh.

"Ada apa?" Tanya Taehyun tanpa suara, hanya bibirnya yang bergerak.

"Tak apa, tae." Balas Beomgyu.

Salah satu karyawan sedang menjelaskan, namun Beomgyu benar-benar tidak mendengarkannya. Pikiran nya melayang jauh.

Beomgyu tiba-tiba berdiri dan meninggalkan ruang meeting begitu saja. Taehyun yang melihat itu pun menutup rapat dengan sopan.

"Maaf. Terima kasih untuk meeting hari ini. Kalian boleh keruangan masing-masing." Ucapnya dengan memunggukkan badan lalu ikut pergi dari sana.

Taehyun menyusul Beomgyu yang pergi ke ruangannya. Taehyun masuk dan menemukan Beomgyu tiduran disofa dengan satu tangan menutupi matanya.

Taehyun mendekati Beomgyu. Ia berjongkok disebelah sofa bagian kepala Beomgyu. Taehyun mengelus rambut Beomgyu perlahan agar Beomgyu merasa nyaman.

Beomgyu menolehkan kepalanya kearah Taehyun.

Beomgyu menggeserkan tubuhnya lebih rapat kearah sofa dan menepuk-nepuk sebelahnya yang kosong. Taehyun menurut untuk mengisi tempat itu.

Mereka berdua berpelukan erat. Taehyun menduselkan wajahnya di dada Beomgyu, sedangkan Beomgyu, ia mencium wangi rambut Taehyun dengan rakus.

Lalu Beomgyu menghela nafas sebentar. Ia menarik dagu Taehyun untuk melihat wajahnya. Beomgyu mengecup hidung Taehyun, dan pipinya.

"Tae.. Aku takut."

"Ceritalah, hyung."

"Soobin adalah temanku yang dititipkan oleh orang tuanya yang sudah tak ada. Sejak tau kabar kemarin, aku merasa gagal untuk menjaga Soobin." Ujar Beomgyu dengan wajah menunduk merutuki kesalahannya.

Taehyun ikut menghela nafasnya pelan. Ia menangkup wajah Beomgyu dan mengangkatnya untuk melihat wajahnya.

"Hyung, jangan begitu. Hyung sudah menjaganya dengan baik, tak perlu terus menyalahkan diri." Ucap Taehyun dengan usapan di pipi yang lebih tua.

Beomgyu memegang tangan Taehyun yang berada di pipinya, mengecupnya pelan.

"Terima kasih, sayang." Ucap Beomgyu tulus dengan senyuman indahnya.

Taehyun merona karena panggilan dari Beomgyu. Namun, ia lebih memilih untuk membalas dengan senyum manisnya, hingga matanya menyipit.

Beomgyu terkekeh. Beomgyu mencium bibir yang lebih muda. Tak ada nafsu, ia hanya ingin menyalurkan cinta nya.

Bibir mereka saling beradu, tapi tak bergulat lidah. Saling mengecap bibir satu sama lain. Beomgyu menarik dirinya setelah dirasa pukulan di dadanya.

Beomgyu tersenyum gemas melihat Taehyun sekarang. Sedikit keringat di pelipis, bibir yang bengkak, dan dirinya yang sedang terengah-engah.

Ia mengelus rambut Taehyun dengan sayang. Ia menatap mata Taehyun lekat, begitu juga Taehyun. Lalu mereka berdua terkekeh bersama.

"Hyung, ayo selesaikan berkas yang menggunung itu dengan cepat, supaya kita bisa makan malam dirumah." Ujar Taehyun mulai bangkit dari tidurnya.

BASTARD CEO \\ BEOMTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang