Angin malam ini sangat menyejukkan untuk kerly yang tengah sesak, ia memejamkan matanya mencoba melupakan segala hal yang ini barusan dengar di rumahnya, mendinginkan pikirannya dan mencoba berdamai dengan keadaan
"Gapapa, masih ada banyak waktu, kalo ga sekarang gapapa." Ucapnya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Ia cupuk lama disitu hingga waktu menunjukan pukul setengah 12malam, ia memutuskan untuk pulang, rumahnya sudah tertutup dan gelap, ia lega karena tak perlu repot mencari alasan untuk pulang larut.
Ia membuka pintunya pelan, kemudian ia msuk berjalan menuju kamarnya dan segera merebahkan bangsanya untuk segera terlelap.
-
Pagi hari yang cerah dengan embun pagi yang membuat suasana semakin sejuk, gadis ini masih bergulat dengan selimutnya, ia sangat malas untuk sekolah hari ini, ia membuka matanya perlahan, melihat jam weker yang ada di samping tempat tidurnya.
Waktu menunjukan pukul 5pagi, ia segera bangun untuk membuat sarapan paginya, ia hanya sarapan dengan telur mata sapi dengan susu hangat kesukaannya.
Ia segera melahapnya dan meneguk susunya, riri adalah tipikal orang yang kalo ga sarapan ga bisa, ia sudah terlatih sejak kecil ketika ia bersama pengasuhnya yang selalu membuatkan sarapan lucu untuknya.
"Wah kenyang, saatnya mandi." Ucapnya
Ia segera berjalan ke kamar mandi, ia segera mandi untuk segera berangkat sekolah, sebenarnya matahari juga belum nampak sepenuhnya.
Setelah selesai mandi ia segera menggunakan seragam nya, memoleskan bedak di wajahnya dan lip gloss di bibirnya, kali ini ia mengepang rambutnya.
Riri memang sangat fasih dalam mengucir rambut sendiri, semenjak pengasuhnya sudah tak bekerja denganya, ia belajar untuk bisa.
"Semangat riri." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri, ia segera menggunakan sepatu converse lusuh miliknya dan tas hijau toska miliknya.
Hari ini masih pagi, dan cuaca dingin karena semalam hujan deras sekali, ia berjalan menuju keluar rumah untuk menuju halte bus, ia berjalan pelan karena dingin sekali.
Setelah mencapai jalan raya ini, tak sengaja mobil dengan kecepatan tinggi menerjang genangan air yang ada di pinggir jalan, yang menyebabkan badan riri terguyur .
"Wahhhh, yang benar saja pagi pagi gini aja udah sial." Ucapnya sangat kesal, ia segera membersihkan badannya dari guyuran tadi, tapi gak bisa menolong, baju, rok, sepatu, tas dan badannya setengahnya basah.
"Aghh, bodoh banget si tu orang, udah tau semalam hujan, masih ngebut aja." Gerutunya di sepanjang jalan itu.
Setelah beberapa menit akhirnya bus datang, ia segera memasuki bus dan duduk di tempat yang sudah di sediakan.
Ia menghela nafas pelan, memandangi orang sekitar yang sepertinya sangat letih, bangun pagi pulang malam, belum lagi urusan lain lainya, namanya juga hidup.
Banyak orang yang memejamkan matanya, mungkin karena memang nasi terlalu pagi untuk berangkat bekerja atau satu dan lain hal.
-
"Brandon." Teriak leo, brandon masih sibuk memakai sepatu miliknya.
"Bentar elah, Ga sabaran, lagian bangun siang banget." Jawab brandon, padahal mereka sama sama bangun siang.
"Ini 15menit lagi masuk." Brandon selesai memakai sepatunya, mereka berdua berlari untuk segera pergi ke sekolahnya, untuk jarak dari rumah mereka lumayan dekat tidak memakan banyak waktu sekali.
"Le, gua belum sarapan astagoy, perut gua." Sela brandon ketika mereka sedang berlari.
"Lo kira gua sarapan? Gak lah, gara gara lo yang semalem suruh gua begadang hanya karna nemenin lo nonton anime." Jawab leo.
"Lah kok gua? Lo juga nonton kali, gua ga nyuruh lo begadang." Pembelaan dari brandon.
"Yaudah deh terserah, cepetan bran, kamu ini lelet banget si." Teriak leo, brandon pun terhenti, lihat posisi mereka yang sebenarnya brandon lebih jauh didepan dari posisi leo.
"UDAH SIANG, MATANYA DIBUKA DONG, SIAPA YANG LEMOT." Geram brandon, leo pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, setelahnya brandon segera berlari kembali yang disusul leo.
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya mereka sampai di sekolah mereka, mereka lanjut berlari untuk menuju kantin sekolah.
"Buk es teh nya satu, es batu nya banyakan." Ucap leo sambil terengah.
"Samain buk." Ucap brandon yang sama halnya dengan leo, masi sesak akibat berlari.
"Ibu bisa tebak, pasti kesiangan bangun, sering banget kalian berdua ini." Ucap ibu kantin itu, yang sudah menjadi langganan mereka berdua.
"Ya ini semua gara gara brandon memang buk." Ucap enteng leo.
"Enak aja, jelas jelas lo ya, seenak lo ngatain anak orang."
"Yakali lo anak harimau, gua suruh minggat lo dari sini."
"Sudah sudah ini cepet diminum keburu masuk." Sela ibu kantin tadi dan mereka segera meneguk habis es teh tadi.
"Gue jam istirahat pertama pesen nasi goreng ya, tadi belum sempet sarapan, laper parah." Ucap brandon.
"Aku soto aja satu mangkuk, jangan lupa kita di duluin buk." Ucap leo dan bu kantin memberikan jempolnya kepada mereka, beberapa detik setelahnya bel masuk pun berbunyi
Mereka segera berlari menuju kelas mereka. Untung guru belum datang disana mereka masih aman.
"Leo, brandon benerin seragam dulu dong." Ucap salah satu temanya.
"Iya iye maap atu, namanya orang buru buru." Nada mengejek dari brandon, mereka segera membenarkan seragam mereka, hingga langkah kaki dari sepatu hak tinggi itu mendekat.
Seisi kelas akhirnya kicep, mereka tau bu guru disini sangat menyebaklan sekali, terlalu banyak aturan dan banyak bicara dan sebentar sebentar hukuman, tapi gak semua kok, cuma kebanyakan .
"Pagi anak anak, silahkan kalian berdiri di samping bangku kalian." Ucap sambutan dari guru itu, semua siswa tampak pasrah dengan ini semua, mereka berdiri dengan mals untuk ini.
Mereka tau kalau sudah begini akan ada razia , dari make up, benda benda aneh, kuku mereka, rambut mereka, ikat pinggang dan lain lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Semesta
Teen Fiction"Gua suka dan cinta sama riri itu urusan gua sendiri, bukan urusan riri yang harus repot repot ngebales perasaan gua." Ucap leo. - - Tunggu dulu tolong semenit aja, gua mau bilang selamat tinggal dan jumpa lagi. Langkahnya terhenti ketika melihat da...