9. Buku Tahunan

45 32 10
                                    

Selamat Membaca ♥️

***

Seperti hari-hari biasa, Rinjai selalu menjadi bahan pembicaraan murid-murid SMA Starlight, apalagi waktu di mana dia sempat menyelamatkan murid di kelasnya dari hantu penunggu sekolah kemarin.

Saat bel istirahat berbunyi semua murid-murid langsung berbondong-bondong keluar kelas untuk mengisi perut kosong.

Begitupun dengan Rinjai. Dia terpaksa ke kantin lantaran tak ingin melihat hantu penunggu sekolah itu yang anehnya selalu ada di dalam kelasnya.

Rinjai saat ini tengah berjalan menuju ke kantin sendirian. Banyak murid-murid menghindar darinya, bahkan mereka memilih berjalan di bawah daripada di lantai koridor kelas.

Para teman-teman Rinjai malah melewatinya tanpa mengajak pergi ke kantin bersama atau sekadar menyapanya. Dia seakan seperti makhluk tak kasatmata yang tidak terlihat oleh mereka.

Langkah Rinjai terhenti kala mendengar suara tawa dari belakangnya. Sepertinya ini bukan suara dari murid-murid, melainkan suara sosok makhluk hantu.

Bulu kuduk Rinjai meremang. Dia belum siap melihat hantu hari ini, tetapi doanya tidak terkabulkan. Malas sebenarnya berurusan dengan makhluk yang tak kasatmata.

Melirik ke belakang dan melihat sosok gadis yang memakai seragam sekolah khas SMA Starlight. Rinjai tersontak kaget melihat hantu yang kemarin mengganggu salah satu murid di kelasnya.

Kamu nggak dianggap oleh mereka, jadi nggak usah tolong mereka yang tak mempunyai jiwa kemanusiaan.

Bisikan itu membuat Rinjai sedikit marah. Makhluk yang beberapa hari ini selalu mengganggunya di sekolah.

"Kamu kenapa, sih?! Selalu ganggu aku. Kamu itu udah mati, jadi stop! Ganggu hidup aku." Rinjai mengeluarkan semua unek-uneknya yang tertahan selama beberapa hari ini.

Aku nggak mau mati! Makhluk itu membalas ucapan Rinjai dengan nada marahnya.

"Tapi, ini kenyataan! Kamu sudah mati.

"Ngomong sama siapa lo?" tanya seorang gadis saat dia tak sengaja melewati Rinjai yang sedang ngomong sendirian.

"Kita pergi aja di sini. Dia kan orangnya aneh. Suka ngomong sendiri," sahut temanya melirik Rinjai sinis.

"Paling ngomong sama teman hantunya." Mereka bertiga tertawa keras, lalu meninggalkan Rinjai.

Makhluk tak kasatmata itu mengikuti ketiga gadis yang barusan mengejek Rinjai.

Mereka harus dibalas!

Rinjai terkejut saat mendengar bisikan makhluk itu yang menyeringai tajam. Menghela napas kasarnya. Sekarang ada lagi masalah baru.

Aaaaaa!

Bisa dilihat ketiga gadis yang mengejek Rinjai berlari dengan begitu tergesa-gesa seperti dikejar hantu saja, tetapi itu kenyataannya. Di koridor terahir terlihat sosok hantu penunggu sekolah itu tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.

***

Setelah jam pulang sekolah, Rinjai tidak langsung pulang ke rumahnya, melainkan pergi menemui kepala sekolah SMA Starlight yaitu Ibu Ningsi.

Dia ingin menyelidiki sosok hantu penunggu sekolah yang beberapa hari ini selalu mengganggunya. Rinjai tahu penyebab kenapa sosok itu belum bisa tenang di alamnya. Pasti masalahnya di dunia belum selesai.

Sama halnya dengan Nadia dulu yang tidak bisa tenang, lantaran masalah di dunia belum terselesaikan.

"Mau ke mana?"

Bisikan Tak Terlihat✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang