Erotema [Short Stories] | Completed

H |

Jakarta, Agustus 2019.

Blacksoul_13

Nayara, you look so fat. Nggak banget lihatnya buat jalan di catwalk gitu.

Wicked_33mind

Iya padahal baju-baju bikinan Azada bagus-bagus tuh, unsightly ish!

Aku menutup aplikasi Instagram milikku setelah menggulir laman komentar dari postingan yang aku unggah semalam setelah menjadi salah satu model untuk memeragakan pakaian rancangan hasil karya Azada Mahadi— salah satu desainer kondang, untuk acara Jakarta Fashion Week. Masih terduduk di atas kloset duduk di dalam kamar mandi sejak bangun tidur tadi, ini sudah setengah jam aku hanya duduk terdiam di sini setelah buang air kecil sambil memantau komentar pada fotoku semalam.

Ini hari Sabtu, Rama berkata akan pergi ke kantor siang nanti karena ada tamu penting dari Dubai yang akan mengerjakan tender bersamanya. Suamiku itu bekerja di salah satu perusahan Migas Internasional, yang terkadang memberinya keharusan untuk sibuk di hari Sabtu untuk beberapa tender. Pagi tadi saat bangun, aku sudah tidak menemukan suamiku di samping tempat tidur. Biasanya selepas salat Subuh, aku kembali tidur sedangkan Rama pergi untuk olahraga, atau sudah sibuk dengan layar tablet-nya dan secangkir kopi di meja makan, atau juga membuat sarapan untuk kami berdua. Iya, setelah aku mengandung justru Rama yang paling sering membuat sarapan untuk kami berdua, karena entah disebabkan oleh hormon kehamilan atau hal lainnya membuat aku selalu ingin bangun siang, aku harap anakku kelak tidak menjadi pemalas karena hobi sekali membuat Ibunya mengantuk.

Menghela napas keras berkali-kali setelah menutup aplikasi Instagram milikku, tiba-tiba saja aku merasa kesal. Aku memang sedang mengandung, kehamilanku sudah masuk minggu ke 17, perutku memang tidak terlalu besar tapi tidak bisa juga dikatakan datar seperti biasanya karena ada undakan kecil yang terasa jika disentuh. Aku sudah pernah bertanya dengan dokter kandunganku, katanya ini adalah hal yang wajar dan sering terjadi karena faktor tinggi badanku yang memiliki space lebih banyak untuk janin bertumbuh di dalam ruang perutku atau bisa jadi air ketubanku yang sedikit, moreover this fetus is about around 5 inch, what do you expect from it size? Melihat komentar-komentar mengenai penampilanku semalam benar-benar merusak mood-ku, aku sudah sering sebenarnya mendapat komentar yang tidak enak dibaca sejak memiliki pengikut ratusan ribu bahkan hampir mencapai satu juta, tapi lagi-lagi hormon kehamilan ini membuatku berpikir lebih banyak mengenai komentar-komentar seperti itu sekarang.

Sejak aku mengumumkan kehamilanku pada publik melalui sosial media-ku, kecenderungan pengguna sosial media lain yang adalah pengikutku adalah banyak yang mengomentari perubahan bentuk tubuhku atau bentuk wajahku. Bohong kalau aku bilang itu tidak mempengaruhiku sama sekali, jelas aku tahu keadaan tubuhku sendiri bahkan pakaian dalamku sudah mulai berganti ukuran dan itu sudah pasti menandakan perkataan mereka ada benarnya. Apalagi membaca komentar pagi ini dalam unggahan fotoku yang berjalan di atas catwalk Jakarta Fashion Week semalam menggunakan terusan selutut berbahan Kawuru Mahang dengan corak garis-garis berwarna putih dan biru dengan aksen warna kuning di bagian tengah juga di pergelangan tangan, berkerah tinggi dan dipadukan dengan sepatu sandal yang dibuat dengan bahan yang sama. Sudah dari bulan lalu Mas Azada menghubungiku untuk bergabung bersamanya agar bisa memeragakan pakaian buatannya, aku yang sudah memimpikan ada di acara itu sudah pasti sangat amat girang meskipun berkali-kali Rama berkata akan melarangku jika aku harus menggunakan heels di atas catwalk, syukurnya Mas Azada paham dengan kondisiku saat ini. Komentar-komentar pedas di laman komen foto yang kuunggah sedikit banyak mengomentari bagian tubuhku yang membesar, padahal bagian lengan dan dadaku tidak begitu kentara karena terusan yang aku kenakan bukan terusan ketat dan membentuk tubuh.