7

36 2 0
                                    

Hari ini mr. Roy diminta untuk berangkat lebih pagi dari biasanya, karena sekolah telah kehilangan soal ujian akhir tahun untuk angkatan lama. Mr. Roy mempercepat langkahnya, karena mr. Tio, atasannya sudah menunggu dia sejak tadi.
"Selamat pagi mr. Roy."
"Pagi pak."
"Bagaimana ini, soal ujian akhir tahun untuk angkatan lama, dicuri sama oknum."
"Sudah cek cctv pak?"
"Cctv yang ada di ruangan itu sedang rusak, jadi kita tidak bisa mengeceknya."
"Baiklah, akan saya selidiki pak."
"Saya tidak meminta bapak untuk menyelidikinya," mr. Tio menengguk kopi hangatnya. "Tapi bagaimana kalau murid bapak yang pintar itu, yang menyelidiki kasus ini?"
"Oh ini rencana bapak?"
"Bukan, pencurian ini benar terjadi pak."
"Apa bapak percaya, mereka bisa menuntaskannya? Mengingat, mereka baru mengikuti training selama lima bulan."
"Kalau tidak dicoba sekarang, apa bapak yakin, kalau mereka siap menghadapi ujian akhir tahun?"
Mr. Roy terdiam sejenak, benar juga apa yang dikatakan atasannya itu. Jika tidak diuji sekarang, bagaimana bisa mereka mengikuti ujian akhir tahun.
"Pilih beberapa kelompok dulu pak."
"Baik, saya akan laksanakan."

*****

Line menikmati sepotong kue, dan minuman yang baru saja dia beli di kantin sekolahnya. Dia membaca lagi novel kesukaannya, sembari menikmati udara segar di taman sekolahnya.
"Line." seorang menyapanya dari kejauhan. Clow, dia menghampiri Line yang duduk sendirian di taman itu. "Oh my God, haus sekali aku, aku minta minumanmu." seketika air minumnya Line tinggal setengah botol. "Aku mencarimu dari tadi."
"Ada apa? Sepertinya penting."
"Ini lebih penting, tepatnya gawat si." Clow duduk di sebelahnya Line. "Soal ujian akhir tahunnya kakak senior hilang, dicuri sama orang."
"So?" ucap Line datar
"Tidak ada inisiatif untuk mencari tahu gitu?"
"Kamu sekolah dimana si?"
"Sekolah di sekolah detektif ini lah."
"Lah terus, kenapa heboh kalau ada pencurian seperti ini," Line melanjutkan makannya. "Kan banyak dari senior-senior yang sudah jago." lanjutnya lagi
"Iya juga, hahaha."
"Detektif Line dan Clow."
"Siap pak."
"Segera masuk ke kelas, saya ada tugas untuk kalian." mereka berdua mengikuti mr. Roy memasuki kelasnya. Setelah memasuki kelas, Line bingung, kenapa hanya enam orang yang di kelas, sedangkan jumlah satu kelasnya ada lima belas orang. "Baiklah, semua orang yang saya tunjuk, sudah ada di dalam." Mr. Roy membuka pertemuan mereka. "Kalian pasti sudah mendengar kabar tentang, pencurian soal ujian itu." mr. Roy ke depan untuk menjelaskan kronologinya. "Sekitar pukul enam pagi, aksi pencurian itu berlangsung. Pelaku diduga anak sekolah ini, karena mengingat sekolah ini sangat ketat dengan ada orang luar yang mau masuk ke sekolah ini."
"Kenapa kita tidak periksa cctv saja pak?" tanya Line
"Awalnya seperti itu, tapi sayangnya, cctv yang ada di sana, rusak, akibat termakan usia. Jadi, saya meminta kepada kalian, untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas."
"Maaf pak, apakah kasus ini diketahui oleh semua siswa?"
"Ya, tapi yang mereka tahu, kasus ini akan diselidiki oleh para pembimbing, bukan siswa. Jadi, kalian bisa leluasa menyelidiki kasus ini. Ingat, harus hati-hati. Baiklah, itu tugas kalian, jika kalian bisa menuntaskan kasus ini, akan ada reward untuk kalian." mr. Roy mengemasi barang-barangnya. "Sekian dari saya, terima kasih."

Detektif Qaroline (I remember it) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang