17. Plan.

9.9K 1.6K 327
                                    

Sebelum baca, vote lalu komen ya!

***
Kelas akhirnya dibubarkan, Taehyun keluar terakhiran karena malas saja.

Dari sebelumnya dia dibully juga, sudah melakukan kebiasaan seperti ini.

Tapi dulu dirinya keluar lama karena mau membully Beomgyu, tapi sekarang alasan dia keluar lama karena gak mau kena bully.

Lagipula ya mau bagaimana lagi, lift di jam seperti ini akan sangat ramai karena anak-anak baru saja pulang.

Taehyun ogah sekali harus bersama mereka di dalam lift, bisa-bisa kena bully disana.

Apalagi di lift tidak ada cctv sama sekali, Taehyun tidak akan bisa melakukan apapun selain menerima bukan.

Bahkan yang tidak pernah dibully olehnya saja ikut membullynya, kebanyakan yang membullynya adalah korban dari para teman bajingannya itu.

Semuanya membalas ke Taehyun, padahal Taehyun tidak membully mereka, Taehyun sukanya membully Beomgyu, ya hanya itu.

Selain itu dirinya jarang membully anak kelasnya ataupun anak kelas lain.

"Mau pulang bersama?" tanya Beomgyu yang bukannya sudah keluar dari kelas tiba-tiba masuk lagi ke kelas.

Dia berjalan kearah Taehyun, Taehyun bisa melihat ada sebuah buku catatan di tangan Beomgyu.

Oh, iya Jihyun meminjam buku tersebut dan langsung mengembalikannya saat pulang sekolah seperti ucapannya.

Taehyun tau kalau cewek itu hanya alasan saja mana mungkin menyalin catatan secepat itu dan bahkan mereka full belajar tidak ada waktu untuk menyalinnya.

"Kamu tau bukan kalau dia meminjam catatanmu hanya untuk mendekatkan diri ke kamu?" tanya Taehyun saat melihat Beomgyu yang duduk di hadapannya.

"Tentu saja tau, sudah aku bilang aku meminjamkan bukuku itu sudah termasuk ke dalam rencana, sekalian ada bonusnya juga, yaitu kamu cemburu, kamu cemburu gara-gara dia meminjam bukuku atau karena dia mengajakku ke kantin?" jawab Beomgyu sambil menggoda Taehyun yang hanya menoleh kearah lain namun bisa Beomgyu lihat pipi Taehyun memerah saat ini.

Ucapan para arwah di sekitarnya memang tidak bisa dibohongi, mereka dari tadi berkata bahwa Taehyun sedang cemburu.

Ya begitulah, padahal tanpa diberitahu juga Beomgyu sudah bisa menebaknya duluan.

"Aku tidak cemburu, lagipula jangan percaya dengan ucapan arwah di sekitarmu itu, mereka tidak tau apa yang ada dipikiranku, sialan," elak Taehyun sambil melepaskan dengan kasar tangan Beomgyu yang baru saja memegang pipinya yang memanas itu.

Taehyun bisa tebak kalau saat ini pasti pipinya sedang memerah.

"Aku tidak yakin jika kamu tidak cemburu, mukamu tidak meyakinkan sekali, lagipula kamu jatuh cinta denganku?"

"Kamu seperti ingin sekali aku jatuh cinta denganmu, kenapa sih? Mau membunuhku setelah aku jatuh cinta denganmu?" tuduh Taehyun sambil menatap kearah Beomgyu yang lagi-lagi mukanya langsung datar ketika mendengar ucapan Taehyun barusan.

Beomgyu tidak suka sekali jika perasaannya yang jujur itu hanya dianggap bohongan karena dirinya suka membunuh orang.

"Aku bilang hentikan pemikiran konyolmu itu, aku tidak pernah ada tujuan seperti itu, aku katakan kamu manis sayang untuk dibunuh lalu selanjutnya aku cinta denganmu," jawab Beomgyu sambil melihat muka Taehyun yang tambah memerah lagi.

Taehyun bangkit dari duduknya diikuti oleh Beomgyu.

"Kamu jatuh cinta denganku karena kamu bisa membunuh orang yang membullyku?"

Stuck With You -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang