75. Promise.

6.1K 1.1K 219
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Ujian akhir akan segera datang, diikuti juga oleh kasus-kasus di sekolah yang berdatangan dan tentu saja itu bukan perbuatan Beomgyu.

Dirinya terlalu sibuk untuk melakukan hal itu, mungkin emang kerjaan adik kelasnya sih.

Daripada membahas itu Beomgyu lebih baik sibuk untuk mempelajari soal yang diberikan oleh gurunya katanya akan masuk ke ujian.

Ini penipuan sih, rasanya seperti percuma menghapal ini karena soalnya akan berbeda sekali dengan apa yang mereka pelajari, untung saja Beomgyu itu pintar, apalagi pacarnya yang lebih jauh pintar darinya.

Taehyun sedang tiduran dengan memainkan handphonenya dengan menjadikan paha pacarnya itu sebagai bantal berbeda dengan Beomgyu yang memegang bukunya itu.

Karena bosan dia memainkan handphonenya dulu baru lanjut belajar lagi.

Lagipula mereka diberikan waktu libur seminggu oleh sekolahan untuk belajar sebelum ujian akan datang minggu depannya.

"Ini membosankan, kita tidak boleh diizinkan pergi kemana-mana kecuali ke minimarket," ucap Taehyun yang merasa kalau hidupnya selama seminggu ini akan terasa dikurung.

Semua anak kelas 12 dilarang untuk pergi kemana-mana mau ke mall, bioskop, ataupun karaoke semuanya tidak boleh.

Hanya diizinkan pergi ke minimarket untuk belanja makanan saja, mereka hanya berkeliling di asrama saja.

"Tahan saja bukankah emang lebih seru di dalam kamar daripada diluar," jawab Beomgyu sambil menaruh bukunya itu.

Anak-anak di sekolahan ini apalagi anak kelas 12 sudah biasa saja dengan kasus yang terus terjadi.

Anak kelas 11 juga, namun tidak ada anak kelas 10 dan Jake.

"Sepupumu saat melihat ada kasus yang terjadi selalu saja tampak kaget dan ketakutan sendiri, padahal aku yakin dirinya gak akan menjadi target," ucap Taehyun yang tiba-tiba teringat dengan ekspresi Jake yang ketakutan itu seperti anak kelas 10 lainnya.

Anak kelas 12 biasa saja karena rata-rata yang tewas itu anak kelas 11, gak ada sangkut pautan sama anak kelas 12 sama sekali.

Ya emang karena Beomgyu gak ada target dan sedang sibuk jadi dia gak ada waktu untuk melakukan hal itu.

Apalagi Taehyun saat ini tidak dituduh lagi karena tidak ada juga yang membully Taehyun saat ini.

Baguslah, pacarnya tidak dibully lagi Beomgyu senang dan sekaligus lumayan susah karena tidak ada orang lagi yang akan dia bunuh.

"Cara membunuh dia berbeda sekali denganmu," ucap Taehyun tiba-tiba membuat Beomgyu menoleh sambil tersenyum.

Taehyun melihat kearah atasnya dimana Beomgyu sedang tersenyum miring disana, dirinya mengambil tangan pacarnya itu lalu memainkannya.

"Dia lebih sering menaruh korban yang dia bunuh di tempat yang bisa langsung dilihat oleh orang, bukan?" tebak Beomgyu membuat Taehyun menganggukkan kepalanya.

Tepat sekali, seperti kasus pertama dimana korban yang ditemukan tergeletak di depan pintu sekolahan.

Diikuti dengan yang lainnya yang bisa langsung dilihat langsung oleh orang.

Berbeda dengan pacarnya yang melakukannya itu ditempat yang cukup tersembunyi, jika orang melihatnya akan sangat terkaget.

Seperti di karaoke, dikelas, di laci meja dan lainnya itu semuanya tampak mengerikan jika baru saja ditemukan.

"Dia lebih ingin memamerkan kalau dirinya habis membunuh orang, berbeda denganmu yang tampak tidak mau diketahui oleh orang," jelas Taehyun lalu bangkit dari tidurannya itu sambil mengambil bukunya dan bersandar didinding yang ada dibelakangnya.

Beomgyu memutarkan bola matanya dia mau melakukan hal yang sama namun baginya tidak keren sekali, dia maunya saat orang menemukan korban yang dia bunuh langsung terkaget-kaget nah itu yang dia inginkan.

"Jangan samakan aku dengan dia, aku berbeda sekali dengannya," ucap Beomgyu langsung membuat Taehyun mendengus, dasar tidak mau sekali dibanding-bandingkan.

Walaupun Taehyun gak bermaksud begitu sih.

"Aku penasaran kenapa kamu beberapa bulan lalu marah-marah sendiri?" tanya Beomgyu yang malah lebih penasaran dengan hal ini daripada dengan kasus pembunuhan di sekolahannya itu.

Taehyun menatap kearah pacarnya dengan muka memerah, emangnya dia kelihatan sekali suka marah-marah?

"Entah aku hanya mau marah saja saat itu emangnya kenapa? Kamu pasti memikirkan hal yang aneh," jawab Taehyun sambil menoleh sekilas ke pacarnya yang tampak menyeringai ke dirinya.

Taehyun ngeri sendiri sialan apa-apaan itu.

"Kupikir kamu hamil tapi seingatku aku tidak mengeluarkannya di dalam sih, jadi gak ada kemungkinan hal itu terjadi," balas Beomgyu lalu dirinya langsung tergeletak diatas ranjang dengan Taehyun yang ada diatasnya sambil memukulnya itu.

Apa-apaan sih ucapannya itu sangat memalukan sekali, muka Taehyun sangat memerah saat ini karena tidak bisa menahan ekspresi mukanya.

"Ya pemikiran bodoh apa itu, kau mau aku hamil apa? Hamil anak setan begitu?" teriak Taehyun dengan kesal sambil terus memukul pacarnya itu dengan kesal, Beomgyu tidak mencoba mengelak sama sekali dan malah tertawa geli dengan pacarnya.

Yang kelihatan gak marah tapi lebih ke salah tingkah itu.

"Anak setan apanya, anak akulah," jawab Beomgyu lalu memegang kedua tangan pacarnya lalu segera membalikkan tubuh pacarnya agar menjadi di posisi bawah itu.

Muka Taehyun memerah sekali saat ini dia segera menoleh kearah lain, sialan kenapa posisinya malah berubah seperti ini.

"Kamukan setannya."

"Kamu pacar setannya, sama aja kok," balas Beomgyu lagi masih tersenyum melihat pacarnya yang tampak menoleh kearah lain karena malu itu.

Beomgyu tidak melakukan apapun kok buktinya dia segera berbaring di sebelah pacarnya itu.

"Lagipula tingkahmu saat itu mencurigakan sekali marah-marah sendiri siapa yang gak kepikiran begitu," balas Beomgyu sambil mengambil tangan pacarnya lalu dia melihat kearah Taehyun.

Taehyun menoleh kearah pacarnya dengan muka memerah.

"Kamu ingin aku berhenti, bukan?"

"Ya, kalaupun tidak bisa ya gak masalah sih, aku gak akan memaksa," jawab Taehyun namun Beomgyu tampak tersenyum.

Taehyun bingung sendiri ada apa dengan pacarnya itu.

"Aku akan menuruti ucapanmu," jawab Beomgyu membuat Taehyun langsung bangkit duduk dan menatap kearah pacarnya dengan tidak percaya.

Seriusan pacarnya mau berhenti melakukan hal itu?

"Tapi sebelum aku berhenti melakukannya aku akan membunuh satu orang dulu untuk mengakhiri semuanya," lanjut Beomgyu membuat Taehyun terdiam, emangnya pacarnya itu mempunyai target untuk dibunuh?

Beomgyu yang membaca pikiran Taehyun cuma tersenyum saja saat ini.

"Target itu bisa dicari intinya aku akan melakukan hal itu dan gak akan membunuh orang lagi, aku berjanji padamu, ok?"

"Ok, awas aja kalau bohong," jawab Taehyun sambil tersenyum manis ke pacarnya itu dan Beomgyu segera bangkit dari tidurannya dan memeluk pacarnya itu.

Beomgyu meletakkan dagunya di bahu pacarnya itu dengan nyaman.

"Sehabis tamat sekolah ayo menikah."

Taehyun yang mendengar ucapan pacarnya itu cuma tertawa geli saja, kenapa seperti ini sekali cepat-cepat untuk menikah coba.

"Baiklah, ayo menikah nanti."

Tbc.

Tanda-tanda mau tamat nih, sebenarnya mau tamat di part ini tapi nanti dulu deh.

Ok, semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.




















Salam,





Anaknya Taekook.

Stuck With You -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang