Selama satu bulan lebih Pete di sana tidak ada hak kemanusiaan yang ia dapat selain kekerasan seksual dan siksaan yang ia terima jika menolak melayani majikan nya.
Bahkan selama satu minggu terakhir Pete mengalami demam meski seperti itu ae sama sekali tidak peduli ia selalu memaksa Pete agar melayani nafsunya sampai ia pusa.Demam pete semakin parah pagi ini saat ia merasakan pening yang tidak kunjung hilang bahkan ia mengigil di atas tempat tidur yang kusut karena pergulatan kasar ae padanya.
Seperti biasa pasiri jam 6 pagi mengantarkan sarapan untuk Pete, memang selama ia di sana ae tidak pernah mengizinkan Pete keluar dari kamar, bahkan kamar itu selalu terkunci dari luar membuat Pete tidak bisa kabur dari sana meski beberapa kali ia telah mencoba."Nakk... " Pasiri menempelkan telapak tangannya kedahi Pete yang masih meringkuk di atas tempat tidur kusut itu dengan lembut.
"Kau masih demam .. Pete makan dulu na.. " Pete lagi-lagi menggeleng rasa pahit pada lidahnya membuat ia engan walau makan sedikit.
"Tapi nak Pete harus makan.. Nanti nak pete semakin sakit.. " Pasiri khawatir sebab dari kemarin Pete tidak makan apapun dan hari ini demamnya semakin parah.
Pete yang meringkuk di atas tempat tidur acak-acakan itu sembari menatap pasiri lekat, pasiri tidak tega karena setiap ia masuk ke kamar itu keadaan remaja ini sangat mengenaskan dengan sperma yang bercampur darah mengalir keluar dari anal dan vaginanya bahkan tubuh kecil pete di penuhi jejak biru bekas pukulan dan cengkraman di sana sini.
Awlanya pasiri tidak menyadari jika pete memiliki kelamin ganda setelah beberapa hari Pete berada di kamar itu barulah ia sadar pete berbeda,karena kejadiannya hampir sama setiap hari seperti pagi ini sperma serta darah mengotori spray dan masih mengalir dari anal dan vagina Pete saat ia meringkuk kesakitan.
"Pete ingin mati saja bibi.. Pete tidak kuat lagi jika terus-menerus seperti ini.. Sakit.. " Pasiri mengusap rambut Pete lembut.
"Jangan berkata seperti ini nak.. Itu tidak baik.. " Tapi Pete hanya bisa menangis.
"Tapi ini sakit hiks... " Pasiri tahu apa yang pete rasakan tapi ia tidak bisa berbuat banyak selain membujuk remaja itu agar mau memakan sarapan nya.
"Nak Pete tidak boleh berfikir seperti itu, sekarang bibi suapi na ..nak Pete harus makan.. " Sembari pasiri membantu Pete duduk bersandar di bahu tempat tidur,lagi-lagi pete meringis kesakitan saat ia bergerak meski itu hanya menggeser tubuhnya.
Memang hari ini kondisi pete semkin memprihatinkan membuat Pasiri semakin iba pada remaja itu ,ia menyodorkan sendok yang telah terisi bubur itu kearah bibir pucat Pete."Ayo nakk.. Kau harus makan.. " Pete terpaksa membuka mulutnya lalu melahap bubur yang ada di sendok itu hingga habis.
"Bagus... Lagi na.. " Bujuk pasiri, tapi Pete belum menelan bubur suapan pertamanya barusan yang masih ia kunyah di dalam mulutnya ,karena tiba-tiba rasa mual datang membuat Pete membekap mulutnya tiba-tiba.
"Nakk.. Kau kenapa..? " Khawatir pasiri saat Pete ingin muntah.
Pete menggeleng singkat Seraya turung dari tempat tidur dengan sisa tenaganya ia berjalan menuju kamar mandi lalu memuntahkan bubur yang ada di dalam mulutnya serta cairan bening dari dalam lambungnya karena tidak ada sari yang bisa ia meuntahkan sebab perutnya tidak terisi dari kemarin.
"Nak kau baik-baik saja.. " Setelah pasiri menghampiri Pete serya sedikit memijat punggung kurusnya pelan.
Pete lagi-lagi memuntahkan cairan kental bening hingga habis tapi rasa mual Pete tidak hilang bahkan kini kepala nya yang telah pening semakin parah sakitnya."Nak Pete bibi panggilkan khun ae na.. " Pete menggeleng singkat lalu duduk bersandar di dinding kamar mandi.
"Tidak perlu bibi.. "Tolak Pete, keadaannya semakin lemas membuat pasiri sangat cemas.
![](https://img.wattpad.com/cover/245363363-288-k470145.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕄𝕪 𝕊𝕝𝕒𝕧𝕖 (Mpreg) End
RomanceWARNING ⚠⚠⚠ BACAAN INI MENGANDUNG UNSUR LGBT ATAU BXB dan 1821. YANG BACA TANGGUNG DOSA SENDIRI. BAGI HOMOPHOBIC, TOLONG MENJAUH 😏 MOHON PARA PEMBACA YANG BAIK, JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTAR, JANGAN LUPA PULA FOLLOW YA🥰🥰🥰🥰🙏.