14

1.5K 134 33
                                    

Menit-menit berlalu pete dan nana masih nyaman dalam tidur mereka, bahkan bayi mungil itu tidak lagi menyusu pada Pete karena terlalu lelap sembari telungkup karena nana sedang pintar- pintar nya belajar tengkurap sendiri dan menahan berat kepalanya.
Sekian menit berlalu pete mulai terganggu karena kakinya di raba dari arah bawah, tapi karena rasa lelah nya pete tetap mendiamkan dengan sedikit menggeliat sebab ia fikir ae yang telah kembali dan menggoda nya.
Tapi semakin lama gerayangan pada kaki pete semakin naik ke paha menyelinap masuk ke dalam selimut nya.

"Uugghh p'ae... Pete masih mengantukkk bisakah nanti siang saja.. " Lindur pete masih memejamkan mata ia terganggu dengan usapan pada paha nya semakin gencar naik keatas.
Pete mencoba memiringkan tubuhnya agar tangan itu tidak mengusap daerah intimnya dengan mengapit kedua pahanya di dalam selimut.

"Phhiii aee.. " Rengek pete menarik selimut yang mulai di singkap tapi tetap mata pete enggan untuk terbuka.

"Apa  hanya nama si brengsek itu saja kau ingat manis.. !?" Seketika pete tersentak dari pembaringan karena suara tersebut bukan dari kekasihnya.

"Kau!!? " Pete membulat kan mata cantik nya saat mengetahui siapa yang berani masuk ke dalam kamar mereka.

"Hay sayang... ?" Dengan senyuman mesum nya pruk  menahan kaki kanan pete yang masih berada di cengkraman nya saat pete bangkit barusan.

"Apa yang phi lakukan di sini...? " Pete mencoba menutupi tubuh polos nya dengan selimut yang telah tersingkap keatas bahkan daerah intinya telah di lihat oleh pruk sejak pete belum menyadari siapa yang menggoda nya.

"Ayo lah aku tahu ... pasti menginginkannya,,,ya sayang..?" Pruk semakin naik mencoba menindih pete, tapi dengan cepat pete mendorongnya hingga pruk jatuh ke lantai.

"Lebih baik p'pruk keluar dari sini..! " Usir pete menujuk ke arah pintu sembari menggeser posisinya agar menjauh karena pruk kembali bangkit dan naik keatas ranjang ingin menghampiri nya.

"Oooo... Untuk kali ini aku akan mendapatkan mu manis...!! " Dengan seringai pruk menarik kasar selimut yang menutupi tubuh telanjang pete hingga terlepas paksa, bahkan nana di samping pete terkejut dan langsung menagis karena merasakan tarikan kasar pada selimut tersebut.

"Phi... Pete mohon.. Tolong keluar tinggalkan kami.. " Pete mencoba menutupi tubuhnya sembari ingin meraih nana yang menagis ketakutan.

"SATT!!ITU TIDAK AKAN TERJADI.. JALANG...! " teriakan pruk semakin memperparah tangisan ketakutan nana, pruk dengan kasar menarik kaki pete yang sukses ia cekal hingga ia jatuh dari ranjang dengan kuat ke lantai.

"Pete mohon pergi phi.. !" Pete gemetar mencoba menghindari pruk dengan merangkak ingin lari.

"Kau mau lari kemana sayang hemp..? " Pruk menarik satu kaki  pete hingga ia tertahan dan terlentang  paksa kembali.

"Jangan phii.. Hiks.. Lepasss... " Pete mulai tersiak ketakutan karena pruk sukses menahan pahanya agar menganggkang lebar di tambah lagi rasa khawatir Pete pada nana yang menagis histeris di ranjang membuat pete berusaha keras untuk melepaskan diri dengan meronta dan menenadang kan kakinya kesana sini agar pruk berhenti menahan kakinya.

Bhuukk!

"Satt..! " Pete terkejut saat kakinya tidak sengaja mengenai perut pruk dan ia jatuh terjungkal kebelakang dengan wajah meringis di penuhi kemarahan serta memegangi perut nya yang terasa sakit.
Pete buru-buru menghindar dengan mencoba merangkak menjauh.

"KAU MAU LARI KEMANA JALANG..! SATT! KAU INGIN BERMAIN-MAIN KASAR DENGAN KU HAHH..!!? " Hanya beberapa jengkal pete menjauh pruk kembali sukses menarik satu kakinya hingga ia kembali terbaring di bawah pruk.

𝕄𝕪 𝕊𝕝𝕒𝕧𝕖 (Mpreg) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang