chapter 15 jealous

182 13 1
                                    

Pagi-pagi sekali jin sudah sibuk berada di dapur, dia tampak serius membuat sesuatu.
Tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang.

"oppa buatkan aku sarapan" jisoo dengan suara manja sambil memeluk jin dari belakang.
Jin hanya tersenyum melihat tingkah jisoo.

"oppa malah senyum-senyum" jisoo mempoutkan bibir
"memangnya gak boleh senyum" jin
"gak boleh nanti makin tampan" jisoo masih dengan suara manja
"kenapa bukannya justru bagus kalau aku terlihat makin tampan" jin
"gak pokoknya gak bagus, di kost ini banyak wanita" jisoo
"kenapa memangnya dengan mereka" jin
"nanti mereka bisa tergoda dengan wajah tampan oppa" jisoo

"bagus dong kalau begitu" jin
"gak boleh" jisoo
"kok gak boleh" jin bingung
"cuma aku yang boleh" jisoo
"boleh apa" goda jin

"ah sudah buatkan saja aku sarapan" jisoo mengalihkan.
"malas ah nanti kamu bilang masakan ku kemanisan gak bisa dimakan" jin
"makanya oppa jangan membuat makanan yang manis, soalnya kalau oppa yang buat manisnya bisa 2 kali lipat" jisoo
"kenapa begitu" jin
"karna oppa sangat manis jadi membuat apapun bisa jadi manis" jisoo

Jin segera membalikan badannya menghadap ke jisoo.
"dari mana kamu tau aku manis" jin menatap wajah jisoo membuat jisoo gugup.

"apa kamu pernah merasakannya" jin mendekatkan wajahnya ke wajah jisoo.
Jisoo hanya bisa terdiam melihat wajah jin begitu dekat dengan wajahnya.
Perlahan jin mendekatkan bibirnya ke bibir jisoo, melihat jin jisoo hanya memejamkan matanya.

Saat bibir jin hampir menyetuh bibir jisoo,mereka dikejutkan dengan.
"apa yang kalian lakukan di dapur" bentak irene.

Jin dan jisoo yang terkejut segera berjauhan dan salah tingkah.

"tidak unnie kami cuma" jisoo mencari alasan
"sudah tidak usah mencari alasan aku sudah lihat sendiri apa yang kalian lakukan" irene dengan nada tinggi.

"maaf noona aku yang salah" jin menumbalkan diri.
"kalian bedua sama-sama salah, tidak seharusnya kalian melakukan hal seperti itu di dapur bagaimana kalau dilihat yang lain, jin kamu salah satu hyung yang tertua di sini seharusnya kamu bisa menjaga sikap" irene marah.

"iya noona maafkan aku" jin menunduk
"unnie aku yang salah bukan jin oppa" jisoo membela jin.

"sudah cukup aku tidak mau mendengar alasan lagi jangan sampai aku melihat kalian melakukan hal yang aneh-aneh lagi" irene berlalu pergi.

"oppa maaf ya gara-gara aku oppa kena marah irene unnie" jisoo menunduk.
"sudah gak papa kok" jin.

Irene memasuki kamarnya dan langsung menghambur cosmetik di meja riasnya, menyebabkan cosmetinya berhamburan di lantai.
Suho yang mendengar keributan di kamar irene segera mengcheknya.

"irene kamu baik-baik saja" suho mengetuk pintu kamar irene.

"ada apa lagi orang ini mengganggu saja" gerutu irene.

"irena apa kamu ada di dalam, bolehkan aku masuk" suho masih mengetuk.
"ia aku di dalam jangan masuk tidak ada apa-apa" irene.

"begitukah" suho
"ia lebih baik kamu pergi saja" irene agak malas berurusan dengan suho.
"kau yakin" suho memastikan
"suho-ssi apa kau tidak punya telingan" irene akhirnya membuka pintu kamarnya.

Suho mencoba melihat ke dalam kamar irene.
"suho-ssi tolong jaga sopan santun mu apa pantas kau mengintip kamar ku" irene sadar suho memperhatikan kamarnya.

"maafkan aku" suho
"sudahlah pergi aku ingin berangkat kerja" irene menutup pintu kamarnya.

Sebelum berangkat kerja seulgi menyempatkan diri memasak untuk chanyeol.
Saat seulgi memasak tiba-tiba datang jimin.

Boarding House (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang