chapter 12 angry boy

162 13 3
                                    

Seulgi terbangun.
"unnie sudah bangun" jisoo
"jisoo jam berapa sekarang" tanya seulgi
"jam 6 pagi, unnie baik-baik saja kan, apa ada yang sakit" jisoo
"iya aku baik-baik saja, tidak ada yang sakit" seulgi

"baguslah, unnie aku mau berangkat ke rumah sakit tidak apa kan ku tinggal" tanya jisoo
"iya tidak apa-apa, terima kasih ya" seulgi
"iya unnie" jisoo

Jisoo keluar dari kamar seulgi di depan kamar seulgi sudah ada chanyeol.

"apa dia baik-baik saja" tanya chanyeol
"iya oppa seulgi unnie baik-baik saja" jisoo
"baguslah" chanyeol berlalu

Jisoo melihat hpnya
"gawat kalau tidak cepat aku bisa terlambat" segera jisoo berlari ke kamarnya dan berlari lagi menuju kamar mandi.
Di sebelah kamar jisoo, jin mendengar suara jisoo berlari-lari

"ada apa dengan dia pagi-pagi begini" jin aneh mendengar jisoo begitu terburu-buru.

Jisoo bersiap berangkat kerja, di depan kost jin sudah duduk diatas motornya bersiap jika jisoo butuh tumpangan namun Jisoo masih mengacuhkan jin, dia berjalan melewati jin.

Melihat sikap jisoo, jin merasa kesal.
"mau sampai kapan dia begini" jin bicara sendiri.

Tiba-tiba irene keluar.
"noona mau berangkat kerja" tegur jin
"ia ini mau ke halte bus" irene
"ikut aku aja" jin
"bagaimana ya" irene berfikir
"pikir apa lagi ayo naik" jin
"baiklah" irene menaiki motor jin

Segera jin menjalankan motornya.
Di jalan mereka melihat jisoo berjalan kaki menuju halte bus.
"jisoo kami duluan ya" irene melambai ke jisoo.

Jisoo hanya bengong melihat jin membonceng irene.
"buat apa aku cemburu dia bukan apa-apa ku" jisoo bicara sendiri.

"biasanya ku lihat kalian berangkat bersama" tanya irene ke jin
"maksud noona aku" jin
"iya kau dan jisoo" irene
"ah noona seperti tidak tau saja" jin
"apa kalian masih bermusuhan" tanya irene
"masih" jin
"gak boleh begitu, sebaiknya kamu minta maaf ke jisoo" irene
"malas jisoo itu keras kepala, beda dengan noona yang tidak hanya cantik tapi juga pengertian" jin
"kamu bisa aja" irene malu
"serius noona memang sangat cantik" jin
Wajah irene memerah karena malu mendapat pujian dari jin.

Di kost chanyeol mengetuk kamar seulgi.
"seulgi kamu di dalam" chanyeol
"iya oppa" jawab seulgi
"boleh aku masuk" chanyeol
"maaf oppa jangan aku sedang ganti pakaian" seulgi mencari alasan agar chanyeol tidak masuk kamarnya.

"seulgi ada yang mau ku bicarakan" chanyeol
"maaf oppa jangan sekarang" seulgi masih tidak mau membuka pintu.
"kalau begitu akan ku tunggu sampai kamu selesai berganti pakaian" chanyeol agak memaksa.

Seulgi akhirnya membuka pintu kamarnya.
"ada apa oppa" seulgi tampak pucat
"kamu menangis" chanyeol melihat mata seulgi bengkak tanda habis menangis

"apa yang ingin oppa bicarakan"
"seulgi apa yang terjadi dengan mu semalam kenapa kamu hujan-hujan" chanyeol
"tanyakan pada diri mu" seulgi menutup kembali kamarnya, sementara chanyeol jadi semakin tak mengerti dengan seulgi.

Sementara rose mengurung diri di kamar.
"rose kamu baik-baik saja kan" lisa khawatir karena dari pagi rose belum ada terlihat keluar dari kamar.

"rose apa kamu sudah makan" lagi lisa coba mengetuk, namun masih belum ada jawaban dari rose.

Karena khawatir dengan rose lisa menemui nayeon.
"nayeon unnie" lisa
"eh lisa ada apa" nayeon
"unnie kamu punya kunci cadangan semua kamar di kost ini kan" tanya lisa
"iya ada kenapa kunci mu hilang" nayeon balik bertanya
"bukan unnie aku mau minta kunci kamar rose" lisa

"kamar rose untuk apa" nayeon
"begini unnie, sejak tadi malam rose belum ada keluar kamar, aku takut terjadi sesuatu dengannya" lisa
"begitu ya, tapi aku tidak punya kunci cadangan kamar rose" nayeon
"kok bisa unnie" lisa terkejut
"kunci cadangan kamar rose ada sama jungkook dulu dia pernah memintanya dari aku" nayeon
"aduh bagaimana ini" lisa

Boarding House (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang