chapter 19 lie

151 15 1
                                    

"dua bumi, salah satu bumi akan kehilangan cahayanya dan jatuh ke dalam kegelapan" jihyo
Entah kenapa jisoo merasa ngeri dengan kata-kata jihyo, begitu juga irene, suho dan jin karena jihyo berbicara sambil melihat ke arah mereka.

Beberapa saat kemudian
"hay nama ku jihyo, aku sepupu jhope oppa" jihyo yang tadi tampak menakutkan berubah ceria.
"apa maksudnya yang kamu katakan tadi" tanya jisoo
"oh itu aku sering bicara tanpa sadar lupakan saja" jihyo
" jihyo ini indigo sejak kecil dia sering mengatakan sesuatu yang tidak jelas tanpa sadar ya sejenis ramalan" Jhope menjelaskan.
"hahahahaha tapi lupakan saja aku kadang berbicara tanpa sadar" jihyo.

"jihyo aku sengaja menyuruh mu datang kesini, untuk menerawang masa depan ku dengan Jhope" nayeon semangat
"baiklah akan ku coba" jihyo

Jihyo memejamkan matanya.
"aku deg degan" nayeon
"bagaimana apa mereka akan menikah" tzuyu kepo
"diam bodoh dia sedang konsentrasi" nayeon
"gelap aku tidak bisa" jihyo membuka matanya
"apanya yang gelap" jhope penasaran
"aku tidak bisa karna kalian terlalu memaksa dan berisik" jihyo
"ah payah" nayeon kecewa

"kalau begitu coba ramal hubungan ku dengan jungkook apa kami akan menikah" rose semangat
"kalian" jihyo melihat ke arah rose dan jungkook
"jangan ramal-ramal ah aku gak mau" jungkook.
"kenapa sayang biar kita tau kelanjutan hubungan kita" rose mengelus pipi jungkook
"pokoknya jangan, lagian aku juga gak percaya ramalan" jungkook memasang wajah imut membuat rose gemes melihatnya.

Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol sampai Jhope dan jihyo pamit pulang, beberapa penghuni kost juga kembali ke kamar masing-masing.

Sebelum pergi jihyo melihat ke arah seulgi
"suruh dia hati-hati kalau tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya" jihyo bicara pada jennie yang kebetulan ada di dekat jihyo.

"maksud mu" jennie tidak mengerti.
"aku juga susah menjelaskan pokoknya suruh dia hati-hati, aku permisi" jihyo

Jennie duduk sendiri di depan tv entah kenapa dia memikirkan perkataan jihyo
"benarkah gadis itu indigo dan apa maksudnya dengan bulan matahari dan dua bumi, lalu ada apa dengan seulgi unnie" pikir jennie

"melamun aja" tegur taehyung
"oppa" jennie
"apa yang sedang kamu pikirkan" taehyung
"sepupu jhope oppa tadi" jennie
"kenapa kamu percaya ramalannya" taehyung
"tidak hanya saja aku penasaran apa maksudnya matahari bulan dan dua bumi kenapa ada dua bumi" jennie.
"entahlah aku juga bingung" taehyung

"oh iya oppa katanya semalam mina ada bertemu dengan mu" jennie
"betul dia mengembalikan payung yang kamu pinjamkan ke dia" taehyung
"itu payung oppa" jennie
"ia, jennie boleh aku tanya sesuatu" taehyung
"apa itu oppa" jennie
"yoongi hyung, apa kau menyukainya" tanya taehyung

Jennie melihat ke arah taehyung.
"memangnya kenapa oppa kalau aku suka dia atau tidak suka" jennie melihat taehyung dengan tajam
"tidak hanya saja aku penasaran" taehyung
"aku tidak bisa menjawab" jennie berdiri dan pergi meninggalkan taehyung.

Rose memasuki kamarnya jungkook juga ikut masuk.
Seperti biasa jungkook akan langsung merebahkan diri di kasur rose.

"mulai sekarang jangan masuk kamar ku sembarangan" tegur rose
"kenapa kita kan berkencan sekarang" jungkook manja
"justru karena itu cepat berikan kunci cadangan kamar ku yang ada sama kamu" rose
"tidak mau, aku akan tetap memegangnya jadi aku bisa masuk kapan pun" jungkook mengeluarkan lidahnya mengejek rose.
"gak boleh pokoknya kamu gak boleh asal masuk" rose cemberut
"kenapa memangnya" jungkook
"kita berkencan sekarang kita sepasang kekasih, kalau kamu masuk kamar ku tengah malam bisa terjadi sesuatu" rose
"sesuatu seperti apa, seperti ini" jungkook memeluk rose dan menjatuhkannya ke kasur

"jungkook jangan ah lepas" rose meronta.
"tidak mau" jungkook tertawa
"lepas kalau tidak" rose
"kalau tidak apa" jungkook
"aku akan" rose belum menyelesaikan perkataannya jungkook tiba-tiba mendaratkan ciuman di bibir rose, membuat rose tersipu malu.
"kamu cantik sayang" jungkook
"kamu juga tampan dan imut" rose mencubit hidung jungkook.

"rose apa kamu sudah seutuhnya melupakan jimin hyung" wajah jungkook berubah serius

"jujur aku gak mau dalam hubungan kita ada kebohongan" rose bangkit dan duduk dikasurnya diikuti jungkook.

"maksud mu bagaimana" jungkook
"aku akan jujur, tentu aku masih belum bisa seutuhnya melupakan jimin oppa, tapi dengan melihat mu membuat ku yakin kalau jimin oppa adalah orang yang harus dilupakan, jungkook aku mau memulai semuanya lagi dengan mu bantu aku melupakannya seutuhnya" rose menunduk.

Jungkook merangkul rose
"tidak apa-apa pelan-pelan saja kita jalani semua ini" jungkook
"terima kasih untuk mau mengerti, aku beruntung memiliki mu" rose menangis

Malam sudah larut
Rose tertidur dengan pelan jungkook menyelimuti rose dan keluar dari kamar rose.
Jungkook berjalan ke luar kost mencari udara segar, kata-kata rose seakan seperti tamparan untuk jungkook.

"Rose jujur belum melupakan jimin hyung karena dia tidak mau ada kebohongan sementara aku memulainya dengan kebohongan, aku mengencaninya karena permintaan lisa gadis yang aku sukai" pikir jungkook

Jungkook berjalan ke taman di dekat kost mereka, dia terkejut melihat ada lisa sedang berayun di ayunan taman, seketika lisa melihat ke arah jungkook.

"lisa" panggil jungkook
Lisa segera berdiri berlari memeluk jungkook
"jadikan aku kekasih bayangan mu aku rela jadi yang ke 2" kata-kata lisa mengejutkan jungkook.
Jungkook balas memeluk lisa.

Di kost taehyung sedang duduk di depan tv sendirian.
Taehyung dikejutkan dengan sebuah lemparan kaleng beer.

"mau temani aku minum" kai
"kai hyung" taehyung

Kai segera duduk di samping taehyung.
"kenapa kau lari dari rumah" kai sambil membuka kaleng beer
"hyung pasti tau dari sana" taehyung
"benar sekali, bukankah menyenangkan jadi anak orang kaya, kenapa kamu justru lari dari rumah dan mau tinggal di tempat bobrok ini" kai
"aku tidak mau dijodohkan lagi pula aku bosan dengan kehidupan ku, aku ingin mencari tantangan baru" taehyung
"aku tidak habis pikir dengan mu, keluarga kaya, warisan banyak, dan calon istri yang cantik kamu bilang membosankan" kai
"ya begitulah hyung tidak ada tantangan dalam hidup makanya aku bosan lagipula aku tidak menyukai sana aku hanya menganggapnya teman" taehyung

"aku iri dengan mu bagaimana kalau kita bertukar kehidupan" kai.
"sepertinya menyenangkan" taehyung
"asal kamu tau aku lahir dari keluarga miskin, aku bahkan sudah harus bekerja saat sekolah untung aku tampan jadi mudah bagi ku menjadi seorang model" kai

"hyung apa kamu mencintai sana" taehyung
"tidak" kai
"tapi kenapa" taehyung
"masih ada seorang gadis yang belum bisa aku lupakan" kai
"gadis itu apakah" taehyung ingin menebak
"mantan pacar ku, sudah ya beer ku habis aku tidur dulu" kai berlalu

"mantan pacar apa mungkin jennie tapi krystal noona juga mantan pacar kai hyung" taehyung bertanya-tanya.

Dikamar jisoo membuka jendelanya dia melihat ke arah bulan.
"matahari, bulan dan dua bumi apa maksudnya kenapa dua bumi akan bersaing" jisoo bicara sendiri.

Jisoo segera mengambil hpnya dan mengirim pesan ke jihyo

Jihyo jika tidak sibuk bisa kita bertemu besok- jisoo

Tidak lama kemudian balasan jihyo

Tentu saja bisa unnie-jihyo


Boarding House (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang