chapter 36 shadow

130 9 0
                                    

"rose sekarang kamu harus tau kalau sahabat mu lisa dan pacar mu jungkook, mereka memiliki hubungan khusus, jungkook berselingkuh dengan lisa" teriak jimin menunjuk ke arah jungkook

Lisa dan jungkook terdiam tidak bisa berkata-kata.

Rose mendekati jimin.
"apa yang oppa katakan" rose
"mereka membohongi mu, mereka menusuk mu dari belakang, rose jungkook berselingkuh dengan lisa sahabat mu sendiri" jimin

"plak......." sebuah tamparan mengenai pipi jimin, membuat lisa dan jungkook yang melihatnya terkejut.

"beraninya oppa menuduh jungkook dan lisa seperti itu" rose emosi
"rose aku tidak menuduh, aku berkata benar" jimin

"kalau begitu tunjukan buktinya" rose
"bukti, aku tidak punya bukti" jimin menunduk
"dasar pembohong" rose

Rose segera menghampiri lisa
"rose aku" lisa
"aku percaya kok gak mungkin kamu tega berbuat begitu sama aku" rose memegang tangan lisa.

Lisa melihat jungkook, ada rasa tidak tega dalam hati lisa telah membohongi rose yang begitu percaya dengannya.

"lisa kita masuk yuk di luar dingin" rose membawa lisa masuk.

Sementara jimin melihat jungkook.
"lihat saja nanti aku pasti bisa membongkar semua kebusukan mu" ancam jimin ke jungkook
"hyung sebaiknya jangan ikut campur, semua tidak akan jadi serumit ini jika bukan karena hyung" jungkook
"kenapa kamu menyalahkan ku" jimin
"hyung coba ingat lagi apa yang hyung perbuat dulu" jungkook berlalu meninggalkan jimin.

Hari sudah malam.
Jisoo berada di dapur sedang memasak mie instan, dia tampak sedang melamun sampai tidak sadar kalau mie yang dia masak sudah terlalu matang.

"kenapa kamu melamun, lihat itu yang kamu masak" suho datang mengejutkannya.
"oh oppa tidak aku tidak melamun" jisoo
"bohong lihat itu mie yang kamu masak" suho
"astaga aku lupa" jisoo

Jisoo segera mengganti mienya dengan yang baru.
"apa yang kamu pikirkan" suho
"tidak ada hanya ada sedikit masalah" jisoo
"masalah apa cerita lah dengan ku" suho
"bukan masalah yang besar kok oppa" jisoo sambil tersenyum

"jisoo senyum mu sangat manis aku suka melihatnya" suho
"apa maksud oppa" jisoo
"bukan, bukan apa-apa lupakanlah" suho

"suho oppa ku perhatikan eomma mu sangat menyukai irene unnie" jisoo
"kurasa tidak juga, kan sudah ku bilang mereka akrab karena sudah pernah bertemu sebelumnya, kenapa kamu iri" suho
"iri kenapa harus iri" jisoo

Suho tersenyum melihat jisoo.
"jisoo kamu pernah bertanya kan kenapa aku memilih tinggal di kost bukannya menemani eomma ku dirumah" suho
"iya, kenapa oppa" jisoo

"aku merasa cemburu dengan adik ku" suho
"adik maksudnya adik suho oppa" jisoo

"iya, kamu mungkin tidak tau kalau aku sebenarnya punya seorang adik, tapi kami tidak pernah bertemu, dulu orang tua ku bercerai saat kami masih kecil, eomma membawa ku sedangkan adik ku ikut ayah kami, sejak itu kami tidak pernah bertemu lagi sampai sekarang, eomma ku selama ini selalu memikirkan adik ku, bahkan setiap aku melakukan kesalahan dia pasti akan mengatakan kalau dia menyesal memilih ku untuk ikut bersamanya, karena itu aku membenci adik ku yang bahkan namanya aku tidak tau, aku sangat membencinya jadi aku tidak pernah mau tau tentang dia, aku barharap kami tidak akan pernah bertemu untuk selamanya, tapi eomma selalu saja mengingat adik ku karena itu aku tidak tahan lagi dan pergi dari rumah" suho bercerita dengan wajah sedih namun dia masih bisa menahan air matanya

"oppa menurut ku kamu egois, tidak seharusnya oppa membenci saudara yang bahkan tidak pernah oppa temui, wajar kalau ahjumma selalu mengingat anaknya karena setiap ibu pasti tidak akan bisa melupakan anaknya, aku yakin ahjumma sangat menyayangi kalian berdua, tidak ada maksud untuk pilih kasih hanya saja mungkin keadaan yang memaksanya memilih, oppa seharusnya membantu ahjumma untuk bisa bertemu lagi dengan adik oppa bukannya malah berharap untuk tidak akan bertemu selamanya " jisoo

Boarding House (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang