7

353 72 26
                                    

"Unjun?"

Hyeongjun yang saat ini tengah fokus mencatat materi dibuku tulisnya pun sontak menoleh ke arah pintu kamarnya, ia mengernyit heran menatap sang Daddy yang saat ini tengah berdiri disana.

"Iya Dad?" Jawab Hyeongjun sambil menutup bukunya.

"Boleh Daddy masuk?"

Hyeongjun mengangguk dan tersenyum canggung, "Boleh Dad.."

Seungwoo tersenyum dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Hyeongjun. Kamar bernuansa biru muda itu menggambarkan bagaimana tenang dan kalemnya sifat Hyeongjun. Berbeda dengan kamar milik Dongpyo yang dominan berwarna merah jambu sedangkan kamar Daera didominasi warna abu-abu. Seungwoo terkekeh jika mengingat sifat anak-anaknya yang bertolak belakang itu.

"Belajar apa Kak?" Tanya Seungwoo yang saat ini mendudukkan pantatnya ditepi ranjang milik Hyeongjun, sementara Hyeongjun sendiri masih duduk di kursi belajarnya.

"Latihan-latihan soal aja Dad,"

Hyeongjun sedikit menundukkan kepalanya tak berani menatap Seungwoo, karena menurutnya ia masih terlalu canggung untuk berinteraksi dengan Daddy-nya itu. Bukannya apa, semenjak masuk SMA memang ada sedikit jarak diantara dirinya dengan Seungwoo. Hyeongjun akan sibuk dengan aktivitas sekolah dan belajarnya, sementara Seungwoo sibuk bekerja.

"Unjun udah ngantuk belum?"

Hyeongjun sontak mendangak, kemudian menggeleng pelan dengan tangan yang bertaut. Hatinya berdesir hangat karena mendengar pertanyaan dari Seungwoo. Pertanyaan biasa bagi orang lain, tapi tidak bagi Hyeongjun. Karena memang ia sangat merindukan perhatian kecil dari Daddy-nya.

Seungwoo tersenyum tipis sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sendiri juga merasakan kecanggungan padahal Hyeongjun adalah anaknya.

"Mau ikut Daddy gak?" Sambung Seungwoo yang membuat Hyeongjun terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ke.. Kemana Dad?"

"Cari angin mungkin?" Seungwoo kembali tersenyum hingga menampilkan mata sipitnya. "Daddy kangen sama Kakak.."

Hyeongjun sontak mengatupkan bibirnya, ia mengerjap pelan sambil mencoba mencerna kembali perkataan yang Daddy-nya ucapkan barusan.

Kangen? Benarkah? Bolehkan Hyeongjun berharap?

"Sama Pyo juga Daera ya Dad?"

Seungwoo menggeleng pelan, "Enggak, kita berdua aja. Ayo!" Kemudian Seungwoo bangkit dan berjalan ke arah Hyeongjun. Ia mengulurkan tangan kanannya yang membuat Hyeongjun tersenyum lebar dan dengan cepat menggandeng tangan Daddy-nya.

.....

"Daddy mana Mom?"

Byungchan yang saat ini sedang menonton tv sambil memeluk Soojin pun menoleh menatap Dongpyo yang baru saja melayangkan sebuah pertanyaan padanya. "Keluar sama Kak Unjun."

Dongpyo sontak memicingkan matanya, "Kok Pyo gak diajak sih? Daddy mah gitu!" Lalu ia memberenggutkan bibirnya kesal.

Byungchan hanya memutar kedua bola matanya dengan malas, memang Pyo amat sangat posesif dan cemburuan jika menyangkut tentang Daddy-nya. "Biarin Daddy main sama Kak Unjun! Kak Unjun juga butuh Daddy karna Kak Unjun juga anaknya! Kasihan Kak Unjun udah harus fokus belajar buat kuliahnya padahal dia masih kelas sebelas! Gak kaya kamu males-malesan aja kerjanya!"

Dongpyo mencebik tipis, bisa bahaya jika ia terang-terangan mencibir Mommy-nya. Ia masih ingat dengan sangat jelas terakhir kali Byungchan marah kepadanya. Saat itu ia mendapat nilai 25 pada ulangan Matematika yang membuat Byungchan mengomel 7 hari 7 malam. Dongpyo menggeleng pelan, sudah cukup telinganya pengang karena omelan sang Mommy saat itu.

Tweets 3 Ft. Victon & KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang