19

315 60 48
                                    

"Donghyun?"

Yang dipanggil sontak mengalihkan pandangannya dari layar ponsel, "Donghyun di ruang tengah Pi!" Katanya menyahuti panggilan Sejun yang sepertinya mencari dirinya di dapur.

Tak lama Sejun datang dan langsung mendudukkan pantatnya disebelah Donghyun yang sudah kembali bermain game diponselnya.

"Ngapain?"

"Bajak sawah Pi, ya main game atuh!" Jawab Donghyun sekenanya yang membuat Sejun mencebik. "Lagian Papi udah lihat Donghyun ngapain, masih ditanya lagi!" Sambungnya.

Sejun hanya terkekeh dan menarik bahu Donghyun ke arahnya, ia segera menjepit kepala sang anak diantara dada dan lengannya atau diketek lebih tepatnya.

"Aduh! Papi awas ah! Donghyun lagi main ntar kalah ih!" Omel Donghyun kesal yang masih setia menggenggam ponsel dan memainkan game-nya.

Sejun seolah tak peduli karena saat ini ia mulai mencubit-cubit kedua pipi tembam anak semata wayangnya. "Gak terasa kamu udah gede aja, duh gemes banget Papi tuh sama kamu!"

Donghyun mendelik sebal dan mencoba mengabaikan keberadaan Sejun. "Yah kan kalah! Papi mah ganggu ih!"

Sejun terkekeh, ia dengan segera menarik ponsel milik Donghyun dan meletakkannya dengan asal. Lalu ia memeluk anak semata wayangnya dengan erat sambil mengecup-ngecup puncak kepalanya dengan lembut. Donghyun sendiri hanya terheran dengan tingkah laku sang Papi. Walau sebenarnya ia sudah sangat tau bahwa Sejun adalah orang yang absurd, namun kali ini Donghyun merasa jika Papinya sedang kerasukan roh jahat. Tapi mana mungkin ada roh yang merasuki jika Papinya saja sudah seperti setan kelakuannya!

"Papi kenapa sih?" Tanya Donghyun sambil memberenggut kesal.

"Gakpapa, Papi kangen sama kamu! Emang gak boleh ya Papi meluk anak Papi sendiri hmm?"

Donghyun sontak terdiam, memang benar apa kata Papinya barusan. Tidak ada yang salah jika Sejun ingin memeluknya, Donghyun adalah anak kandung Sejun dan terlebih akhir-akhir ini Sejun tak pernah punya waktu senggang untuk Donghyun. Jadi wajar kan jika Sejun merindukan sang anak begitu juga sebaliknya?

"Ya tapi gak gini juga kali Pi!" Balas Donghyun sambil mencoba melepas pelukan Sejun.

"Hyun?" Panggil Sejun tepat setelah ia melepaskan pelukannya.

Donghyun hanya menatapnya yang membuat Sejun terdiam sejenak. Namun kedua matanya menatap intens Donghyun yang membuat Donghyun mengernyit bingung.

"Kenapa Pi?"

"Kamu serius mau punya Adek?"

Donghyun kembali terdiam, ia langsung menunduk tak berani menatap Sejun. Sementara Sejun sendiri hanya menghela napasnya dengan pelan, kemudian ia mengarahkan tangan kanannya untuk mengusap-ngusap puncak kepala Donghyun dengan penuh sayang.

"Bukannya Papi gak mau ngasih kamu Adek lagi Hyun, Papi mau banget malah. Tapi fisik Mamimu itu gak sekuat kaya Aunty Byungchan! Mami itu gampang capek, tapi orangnya bandel dan sok kuat makanya ngeyel pingin kerja." Ucap Sejun dengan nada lembut yang membuat Donghyun terpaku dan mendengarkan dengan seksama. "Dulu waktu Mami hamil kamu, Mami sering banget sakit dan gampang banget nge-drop karna emang daya tahan tubuh Mamimu itu lemah Hyun. Butuh banyak perjuangan buat menghadirkan kamu di dunia ini, taruhannya nyawa Hyun. Papi dulu takut banget kalau harus kehilangan Mamimu, begitu juga Mami yang udah ngewanti-wanti Papi buat cari istri baru yang baik dan bisa jagain Papi dan kamu. Waktu Mamimu bilang gitu, Papi gak bisa berkata apa-apa karna Papi beneran takut kalo sampe ditinggal selamanya sama Mami. Mami itu belahan jiwa Papi, hidup dan mati Papi dan Papi gak mau ambil resiko lagi makanya Papi selalu nolak kalo Mami mau punya anak lagi."

"Hikss.."

Sejun sontak menunduk karena mendengar isakan kecil dari Donghyun. Lantas ia segera mengeratkan pelukannya yang juga dibalas lebih erat lagi oleh Donghyun.

"Donghyun sayang Mami Pi hikss.." Ucap Donghyun disela-sela isakannya.

Sejun tersenyum lembut, kemudian kembali mengecup puncak kepala sang anak dengan penuh sayang. "Mami juga sayang banget sama kamu Hyun, termasuk Papi! Papi harap kamu gak marah dan benci sama Mami kalo terkesan gak punya waktu buat kamu, karna sebenarnya Mami gak pingin dianggap lemah walau Papi tau caranya salah. Papi udah berulang kali nasehatin Mami, tapi Mamimu keras kepala banget jadi Papi harap kamu mau ngertiin Mamimu.."

"Donghyun Papi apain sampe nangis gitu?"

Sontak keduanya menoleh, menatap Seungsik yang sedang berkacak pinggang tak jauh dari tempat mereka duduk. Donghyun yang melihat sang Mami langsung melepas pelukan Sejun dan berlari ke arah Seungsik, ia langsung menghamburkan diri ke dalam pelukan Seungsik yang tentu saja membuat Seungsik bingung.

"Whuaaaa Mami, masa tadi Papi bilang mau nikah lagi huhuhu.."

Sontak Sejun melotot dan menatap tak percaya ke arah Donghyun, sementara Seungsik sendiri hanya menatap datar ke arah sang suami.

"Aku tunggu di kamar!" Kata Seungsik datar yang membuat Sejun meneguk ludahnya dengan kasar.

.....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.....

Masih ada yang nyimpen book ini gak?:")

Tweets 3 Ft. Victon & KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang