8

376 79 30
                                    

"Sejun aku minta maaf.."

"Jangan minta maaf sama aku, minta maaf sama Donghyun!"

Donghyun yang sekarang ini tengah menonton tv pun sontak menghela napasnya pelan saat mendengar suara gaduh dari luar rumahnya, tak usah dipertanyakan lagi itu pasti kedua orang tuanya yang kebetulan pulang di jam yang sama lalu berdebat. Hal tersebut sudah biasa terjadi walau sebenarnya Donghyun sedikit kesal karena Papi dan Maminya akan selalu memperdebatkan hal yang menurutnya tidak penting.

Ceklek..

Donghyun menatap datar kedua orang tuanya yang baru saja masuk ke rumah. Tampak dari raut wajah Papi dan Maminya amat sangat tidak bersahabat ditambah mereka pasti lelah karena seharian bekerja di kantor masing-masing.

Sejun terlihat berjalan begitu saja menuju kamar masih dengan tatapan datarnya, sementara dibelakangnya diikuti Seungsik yang memberenggut sebal sambil menghentak-hentakkan kakinya. Lagi, Donghyun menghela napas karena orang tuanya baru saja mengacuhkan dirinya yang masih duduk di ruang tv, apakah sebegitu kecilnya kah dirinya hingga Papi dan Maminya tak mampu melihat kehadirannya?

"Tau gini tadi gak nolak ajakan makan Aunty Subin.." Gumam Donghyun pelan sambil mengusap-ngusap perutnya.

.....

"Sejun maaf.."

Tak berniat menjawab perkataan sang istri, Sejun malah tetap melanjutkan aktivitasnya yang sedang memakai pakaian. Jadi saat ini mereka berdua baru saja selesai mandi, hanya mandi karena memang Sejun memilih untuk mengguyur tubuhnya dengan air dari pancuran shower sementara Seungsik berendam di bathub.

Seungsik yang masih mengenakan bathrobe-nya pun berjalan pelan ke arah sang suami dan memeluk Sejun dengan erat dari belakang. Ia menumpukan kepalanya diatas bahu kanan Sejun sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jun?" Panggil Seungsik lirih.

Sejun hanya bergeming dan seolah tak menganggap Seungsik ada. Jujur Sejun masih kesal dengan sang istri karena lagi-lagi membatalkan janji makan malam bersama Donghyun karena alasan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, padahal Donghyun sudah menunggu kedatangan Maminya selama berjam-jam. Sejun sendiri heran, sepenting itukah pekerjaannya dibanding anak semata wayang mereka sendiri?

"Janji nanti aku minta maaf ke Donghyun Jun, tapi jangan diemin aku!" Rengek Seungsik yang sudah menitihkan air matanya.

Seungsik memang tak bisa jika harus berlama-lama bertengkar dengan Sejun. Kalian tau kan bagaimana bucinnya Seungsik pada sang suami?

"Sejun kamu udah makan? Mau aku masakin apa?" Tanya Seungsik yang semakin erat memeluk Sejun.

Sejun menghela napasnya pelan, ia ingin sekali mendiamkan Seungsik agar Seungsik tau dimana letak kesalahannya! Tapi Sejun sendiri tak tega, karena Seungsik selalu punya cara untuk membuatnya luluh kembali.

"Aku udah makan! Percuma makan di rumah kalo bukan istri yang masak!" Jawab Sejun datar, kemudian ia melepas pelukan Seungsik dengan paksa dan hendak beranjak. Namun isakan Seungsik sudah lebih dulu menginterupsinya, yang lantas membuat Sejun berdecak dan mau tak mau berbalik untuk menarik Seungsik ke dalam pelukannya.

"Hikss Sejun maaf hikss.." Seungsik langsung menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Sejun.

"Aku kaya gini tuh bukan berarti aku udah gak cinta sama kamu Sik! Aku cuma pingin kamu lebih ngertiin Donghyun! Luangin waktu buat dia dan banyak ngobrol sama dia! Kamu itu Maminya, yang udah sepatutnya stay di rumah buat ngurusin anak sama suami! Bukan malah kerja dan sampe lupa sama keluarga! Aku itu suami kamu dan aku masih bisa cari nafkah!" Omel Sejun yang membuat Seungsik semakin terisak.

Tweets 3 Ft. Victon & KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang