15

339 65 31
                                    

"Ma, Mas Yunseong mana?" Tanya Wonjin yang baru saja sampai di ruang keluarga sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Yunseong.

"Keluar sama Daera.." Jawab Subin yang saat ini sedang mengusap-ngusap rambut Minhee yang berbaring diatas pahanya.

Wonjin mengernyit menatap sang kembaran yang sedang memasang wajah kusut dengan bibir yang sedikit dikerucutkan. "Itu Minhee kenapa Ma?" Tanyanya lagi sambil duduk disebelah Subin.

Subin melirik sekilas ke arah Minhee sambil tersenyum kecil. "Biasa ngambek, kalah start mulu sama Mas Yunseong.." Kekeh Subin yang membuat Wonjin juga ikut terkekeh kecil.

"Makanya Min, kalo suka itu bilang!"

Minhee mencebik mendengar perkataan Wonjin, "Gak boleh pacaran dulu sama Mama juga Papa!"

Subin mengangguk mengiyakan, "Iya kan kamu baru kelas satu SMA sayang.."

"Tapi Mama sama Papa dulu kan juga pacaran pas SMA," kata Wonjin menimpali yang membuat Subin tersenyum.

"Beda jaman sayang, lagian Papa dulu tanggungjawab kok orangnya. Kalau untuk kalian tuh ya, Mama susaaaaaaaaaahh banget mau ngasih kepercayaan. Lagian kalian di rumah masih sering ributin hal gak jelas, gimana mau pacaran hmm? Ntar yang ada bentar-bentar berantem, galau, gak mau makan, trus sakit kan jadi Mama sama Papa yang repot.." Jelas Subin.

Minhee dan Wonjin dengan kompak mengangguk seolah mengerti, kemudian Minhee mengernyit menatap kembarannya yang tampak rapi dengan kemeja putihnya. "Mau kemana lo?" Tanyanya heran.

Wonjin tersentak dan hanya menggaruk tengkuk belakangnnya dengan kaku karena sang Mama juga ikut menatapnya karena pertanyaan dari Minhee. "Hehehe mau ke toko buku, boleh ya Ma?" Wonjin menyengir lebar dengan mata bulatnya yang membuat Subin memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Sendiri?"

Wonjin mengangguk mengiyakan pertanyaan dari sang Mama, "Iya Ma sendiri! Tadinya mau ngajak Mas Yunseong, tapi udah keluar duluan sama Daera. Mau ngajak Minhee juga percuma pasti gak bakal mau!"

"Ntar yang ada ketemu Mas Yunseong sama Daera di jalan!" Sahut Minhee malas.

"Tapi Min, mending lo ngomong dulu aja deh ke Daera kalo lo suka sama dia! Gak harus jadian, penting ngomong dulu. Siapa tau habis lo jujur, dia jadi mikir dua kali dan buka hati buat lo."

Subin mengernyit, kemudian mengangguk seolah setuju dengan perkataan Wonjin barusan. "Nah iya mending ngomong dulu, siapa tau kan Daera juga suka sama kamu." Timpalnya yang membuat Minhee terdiam.

"Ya udah Ma, Wonjin berangkat dulu ya? Takut kemaleman pulangnya, ntar diomelin sama Papa.."

Kemudian Wonjin bangkit dan mencium tangan Subin dengan sopan. Tak lupa ia menoyor kening dengan pelan karena memang Minhee sedang melamun.

"Awh! Sakit weh!" Ringis Minhee kesal yang sontak membuat Wonjin dengan cepat berlari keluar rumah.

.....

"Huffttt.."

Wonjin menghembuskan napasnya pelan saat melihat bangunan besar didepannya. Bangunan yang tak lain adalah toko buku yang memang sedang ingin ia kunjungi. Jika kalian pikir Wonjin kemari untuk membeli sebuah buku, maka kalian salah besar! Karena Wonjin sengaja datang kesini hanya untuk menatap seseorang yang sudah lama membuat perasaannya campur aduk.

Dengan perlahan Wonjin melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko buku itu. Ia sedikit celingukan mencari keberadaan orang tersebut, orang yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Matanya melirik ke arah orang yang juga memakai kemeja putih sama seperti dirinya.

Tweets 3 Ft. Victon & KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang