Seri ke-3 dari book sebelumnya dengan judul yang sama! Kegajean yang masih terus berlanjut!
Warn : Bxb! 18+! M-preg! Mature! Dapat menyebabkan mual-mual, pusing berkepanjangan dan serangan jantung!
Pic : Pinterest
Start : 23/10/20
"Kamu inget gak kapan pertama dan terakhir kali kita kesini?"
Yang ditanya mengangguk pelan, "Inget kok, waktu kita baru balik dari Amrik. Kamu yang waktu itu masih hamil si kembar ngajakin aku keluar, dan tanpa diduga kita ngelihat Chan lagi sama Mitha."
"Iya yang kita juga ketemu Seungsik, Sejun sama Subin!" Kata Byungchan menimpali sang suami. "Gak terasa udah lama banget ya?" Sambungnya yang kembali membuat Seungwoo mengangguk.
Kini keduanya sedang berada di sebuah taman, tempat yang pernah mereka datangi 16 tahun yang lalu saat Byungchan tengah mengandung Dongpyo dan Daera. Lebih tepatnya berdiri dipinggir pembatas jembatan kecil yang diberi nama Jembatan Cinta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan ini kedua kalinya kita kesini, dengan keadaan yang sama." Ucap Seungwoo yang membuat Byungchan mengernyit.
"Sama gimana? Kan jelas-jelas udah lama banget Woo, kamu lihat sendiri kalo tempat ini udah banyak berubah.
Seungwoo tersenyum, menoleh ke kanan menatap lembut sang istri yang masih asik menatap langit malam diatas sana. "Lagi-lagi kita kesini disaat kamu hamil Chan, hamil anak keempat kita!"
Byungchan yang mendengar itu sedikit terhenyak, "Kelima Woo!" Ujarnya membenarkan.
"Anak kandung aku sayang!" Balas Seungwoo yang tentu saja membuat Byungchan sontak terdiam.
"Hyeongjun.." Byungchan menjeda kalimatnya sebentar, lalu menarik napas beratnya. "Aku sayang sama Hyeongjun lebih dari apapun Woo.." Sambungnya yang tentu saja membuat tatapan Seungwoo berubah menjadi sendu.
"Tapi jangan lupa kalo Hyeongjun bukan satu-satunya anak kamu Chan! Ada Dongpyo selaku anak sulung kita, ada Daera juga Soojin, dan sebentar lagi kita bakal kedatangan malaikat kecil di keluarga kita!"
"Aku tau Woo, aku juga sayang sama kembar juga Soojin. Tapi entah kenapa aku ngerasa beda, mungkin karna sebenarnya aku itu Papanya Hyeongjun makanya aku ngerasa perlu ngelindungin dia.."
"Tapi Chan.."
"Sama kaya kamu yang posesif ke kembar Woo.." Sambung Byungchan memotong perkataan Seungwoo.
Keduanya terdiam, dengan Seungwoo yang menunduk sambil memikirkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan agar tak menyinggung hati sang istri. Sementara Byungchan memilih kembali menatap langit sambil sesekali membuang napasnya pelan.
"Sayang?" Panggil Seungwoo yang membuat Byungchan menoleh dan mengernyit. "Aku tau apa yang kamu rasa karna aku juga ngerasain itu. Aku juga sayang sama Hyeongjun, Hyeongjun itu anak aku juga. Tapi apa kamu gak terlalu berlebihan sampe harus jodohin Hyeongjun sama Yunseong? Apa kamu gak pingin biarin dia milih jalan hidupnya sendiri?" Tanya Seungwoo lembut.
Byungchan jelas terdiam, ia sedikit menunduk sambil memikirkan ulang kata-kata Seungwoo. Bukannya ia ingin mengatur jalan hidup Hyeongjun, hanya saja Byungchan terlalu takut jika sesuatu yang tidak baik menimpa buah hatinya itu. Seperti yang ia katakan tadi, rasa sayang pada Hyeongjun berbeda daripada rasa sayang Byungchan pada Dongpyo, Daera, dan Soojin. Karena memang sebenarnya Byungchan adalah Papa kandung Hyeongjun, sementara ia juga Mommy kandung ketiga anaknya yang lain. Ia jelas dilema, rasa ingin melindungi antara seorang Ayah dan Ibu jelas berbeda. Dan itu yang membuatnya terkadang tampak seperti pilih kasih dan lebih memrioritaskan Hyeongjun. Byungchan hanya ingin, ah entahlah! Byungchan sendiri bingung harus menjelaskan dengan kata-kata yang bagaimana agar orang lain termasuk Seungwoo mengerti dengan isi hati dan ketakutannya!
"Kamu lihat anak yang lagi belajar diujung sana Chan?" Pertanyaan yang Seungwoo lontarkan menyadarkan Byungchan dari lamunan kecilnya.
"Yang itu?" Tanya Byungchan sambil menunjuk objek yang dimaksud Seungwoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya yang itu!"
"Kenapa?"
Seungwoo menarik napasnya pelan, "Aku sering kepikiran Hyeongjun kalo dia lagi belajar. Terkadang aku kasihan, karna dia rela menghabiskan waktunya hanya biar dia bisa wujudin cita-cita kamu.."
Byungchan yang mendengar itu lantas mendengus, "Kamu nyalahin aku?"
"Enggak sayang.." Jawab Seungwoo lembut. "Coba deh kamu pikirin perasaan dia dan juga fisiknya. Kamu gaktau kan rasanya setiap kali lihat Hyeongjun ketiduran diatas meja karna terlalu fokus belajar?"
Byungchan terbungkam seketika. Jika diingat kembali, memang semenjak Soojin lahir Byungchan tak pernah ada waktu untuk melihat atau bahkan memerhatikan hal-hal kecil yang dibutuhkan atau dialami oleh ketiga anaknya yang sudah beranjak dewasa tersebut. Yang ia tau hanya Hyeongjun yang selalu mendapatkan nilai bagus disemua bidang pelajaran, Dongpyo yang selalu merasa iri dengan sang Kakak, dan Daera yang selalu memohon agar dijodohkan dengan Yunseong. Tiba-tiba ia merasa bersalah, seolah tak mengerti dan tak mengenal ketiga anaknya. Wajar jika ketiga anaknya lebih dekat dengan Seungwoo ketimbang dengan dirinya. Itu karena Seungwoo benar-benar memerhatikan semua anaknya dengan baik.
"Aku takut kalo perhatian yang kamu kasih ke Hyeongjun gak seimbang seperti apa yang kamu kasih ke Dongpyo sama Daera. Dan itu yang bikin rusak persaudaraan mereka Chan.." Seungwoo terdiam sebentar, menatap sang istri yang masih setia menundukkan kepalanya. "Apa kamu mau Hyeongjun balik dan tinggal sama Mama kandungnya?"
......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.......
Masih di hari yang sama seperti part sebelumnya:) Ada yang kangen book ini gak? Apa ya masih mau dilanjut?:"