20

353 63 34
                                    

"Bunda?"

Yang dipanggil menoleh, mengernyit heran menatap anak sulungnya yang tak lain adalah Minkyu sedang berdiri tak jauh dari tempat Hanse duduk.

"Kenapa Bang?" Tanyanya sambil meletakkan ponsel yang ada ditangannya ke atas meja.

Minkyu perlahan berjalan menghampiri Hanse dan duduk tepat disebelah kanan sang Bunda. "Jungmo mana Bun?"

Hanse yang mendapat pertanyaan itu sontak menoleh ke sekitar ruangan, "Hmm mungkin di kamarnya Bang.."

"Gak ada Bun,"

"Emang ada apa Bang? Tumben nyariin Adek?" Tanya Hanse heran karena memang Minkyu jarang sekali menanyakan keberadaan sang Adik.

"Gini loh Bun, Adek kan anak SMK tuh. Tapi Minkyu tetep mau Jungmo kuliah dan lanjutin pendidikannya Bun. Minkyu mau Jungmo bisa banggain Ayah sama Bunda dan jadi orang yang berpendidikan. Minkyu cuma takut kalo Jungmo bakal terjerumus ke hal yang buruk karna Bunda tau sendiri anak SMK itu pergaulannya lebih bebas." Jelas Minkyu yang membuat Hanse perlahan menyunggingkan senyumnya.

"Dengerin Bunda ya Bang!" Kata Hanse sambil mengelus lembut rambut Minkyu dengan penuh sayang, sementara Minkyu langsung menatap sang Bunda dengan intens. "Ayah sama Bunda gak pernah maksa kalian untuk harus jadi ini dan jadi itu. Semua cita-cita, keinginan dan mimpi kalian ya itu terserah kalian mau jadi apa, yang terpenting masih jadi orang baik dan bertanggungjawab. Kamu sama Jungmo kalo mau kuliah ya kuliah, selagi Ayah sama Bunda masih sanggup bayarin biayanya ya kenapa enggak? Tapi kalo kalian gak mau kuliah ya itu terserah kalian, ini hidup kalian, kalian yang ngejalanin, kalian yang nanggung semua resiko dari pilihan yang kalian ambil. Ayah sama Bunda cuma bisa ngedukung dan ngasih semangat aja. Dan satu lagi Bang, apapun yang kalian lakuin selama masih dalam hal yang baik tetep bisa buat Ayah sama Bunda bangga tanpa harus jadi orang yang berpendidikan tinggi sekalipun."

"Hikss.."

Hanse tersentak kaget, dan dengan cepat menarik pundak Minkyu ke dalam pelukannya. "Kenapa nangis Bang? Bunda ada salah ngomong ya?"

"Enggak Bun hikss.." Jawab Minkyu sambil menggeleng kecil. "Minkyu cuma gak nyangka aja Bunda bakal jawab kaya gitu! Disaat orang tua lain menuntut anak-anak mereka untuk jadi yang seperti mereka mau, tapi beda sama Ayah juga Bunda yang malah ngasih kebebasan buat Minkyu sama Jungmo untuk milih jalan hidup kita sendiri hikss.."

"Itu peran penting sebagai orang tua Bang! Selain membimbing, orang tua juga harus mendukung segala minat dan bakat yang dimiliki anak-anak mereka! Percuma kan kalo orang tua nyuruh anaknya untuk jadi A, tapi anaknya gak ada minat dan keterampilan di bidang A."

"Huhuhu makasih Bunda, Bunda sama Ayah emang orang tua terbaik di dunia dan Minkyu bersyukur bisa jadi anak dari Ayah sama Bunda hikss.."

"Ayah sama Bunda juga bersyukur dan bangga punya anak kaya Minkyu juga Jungmo.." Itu bukan suara Hanse, melainkan Jae yang baru saja pulang dari kantor. Ternyata sedari tadi ia mendengarkan dengan baik percakapan antara istri dan anak sulungnya itu karena memang ia sengaja berdiri tak jauh dari mereka.

"Ayah.." Gumam Minkyu yang kemudian melepas pelukan sang Bunda dan berlari ke arah sang Ayah. Minkyu segera menghamburkan diri ke arah Jae dan memeluknya dengan erat.

"Abang udah besar ya, udah bisa ngertiin Ayah sama Bunda.." Kata Jae yang kemudian ia menatap sang istri sambil tersenyum penuh arti. "Buat Bunda, Ayah ada hadiah kecil karna udah dan selalu jadi Bunda yang baik buat Minkyu sama Jungmo." Sambungnya yang membuat Hanse sontak merona.

.....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.....

Book ini ngebosenin loh:")

Tweets 3 Ft. Victon & KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang