Part 8

538 56 14
                                    

kini janji suci itu telah terlaksana dengan sah di hadapa tuhan, negara dan para tamu undangan. baekhyun berusaha menahan sakit di dadanya hingga ..

"Tuan park, anda boleh mencium mempelai wanita" ucapan pendeta itu membuat baekhyun seperti di hantam beribu pisau di dadanya, namun dia tetap berusaha melihat suami yang dia cintai itu. 

baekhyun menggangguk mempersilahkan chanyeol melakukannya sembari tersenyum mengisyaratkan 'aku baik baik saja' meskipun bukan itu sebaliknya 

semua interaksi yang di lakukan chanyeol dan baekhyun tak lepas dari tatapan iba seseorang yang berdiri tak jauh dari sana. dia melihat betapa hal itu mengoyak hati wanita itu. 

chanyeol beralih menatap Rose yang kini menatapnya sembari tersenyum.. 'Maafkan Aku sayang'  akhirnya chanyeol mencium wanita yang sudah sah menjadi istrinya. chanyeol hanya menempelkan bibirnya pada bibir Rose. 

saat chanyeol ingin menghentikan itu rose menahan tengkuk belakang chanyeol untuk memperdalam ciuman mereka dan melumat bibir chanyeol lembut sembari tersenyum menang di tengah tengah ciuman itu. 

He Ji teriak senang memuji keserasian anak dan menantu barunya itu tanpa merasa bersalah sedikit pun pada wanita lain yang kini sedang terluka. 

semua tamu undangan memberikan tepuk tangan pada kedua mempelai sementara baekhyun hanya bisa menunduk tidak sanggup menyaksikan suami tercinta mencium wanita lain di hadapannya. 

baekhyun berdiri dari duduknya hendak pergi dari sana, namun tangannya di tahan oleh jessica yang kini menatapnya khawatir "imo, aku ingin ke kamar mandi sebentar" jawab baekhyun yang paham dengan maksud sang bibi. 

"apa yang kau lakukan!" chanyeol melepas pagutan mereka secara paksa menatap wanita di hadapannya benci. 

"aku mencium suami ku, dan kita harus terbiasa seperti ini chan" tangan chanyeol mengepal ingin rasanya menenggelamkan wanita ini ke dasar bumi saat ini juga. 

pandangan nya beralih mencari sang istri yang ternyata telah beredar berjalan ke arah pintu keluar diikuti seorang lelaki dari belakang yang chanyeol yakini itu jaehyun. 

perasaan chanyeol tak karuan merasa bersalah dan takut bercampur menjadi satu di dalam hatinya saat ini, terlebih melihat jaehyun yang mengikuti istrinya takut jika baekhyun akan pergi darinya. 

ingin rasanya chanyeol ikut berlari mengejar istrinya saat ini tapi dia tidak bisa, karena mendapat tatapan tajam dari sang ibu untuknya agar senantiasa tetap pada tempatnya. 

di lain sisi dia juga melihat teman temannya sehun dan luhan, beserta kai dan sooya tengah menatapnya benci sekarang karena sudah menyakiti wanita sebaik baekhyun. 

baekhyun berlari keluar aula pernikahan, dengan wajah yang sudah basah karena air mata itu tak mau berhenti mengalir. baekhyun memukul mukul pelan dadanya yang terasa sesak. 

"jangan sakiti dirimu sendiri baek" jaehyun menahan tangan baekhyun agar tidak lagi memukul mukul dadanya. "j-jaehyun.." 

"hiks, jae... hiks,, aku .. a-aku hiks" bakehyun tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena sakit itu sungguh membuatnya sesak di dadanya. 

"a-aku mohon, peluk aku hikss. bangun kan aku juga tolong jika ini mimpi hiks.." 

tanpa berfikir panjang, jaehyun menarik baekhyun kedalam pelukannya. baekhyun meremat kedua sisi tuxedo yang jaehyun kenakan melepas sakitnya. 

hati jaehyun sungguh remuk melihat bagaimana baekhyun menangis terisak dalam pelukannya. melihat keadaan baekhyun yang seperti ini setelah dulu dia bahagia mampu melepas baekhyun berssama chanyeol karena baekhyun sangat bahagia. namun kini ingin rasanya dia merebut baekhyun dari chanyeol yang sudah menyakiti wanita ini.

jaehyun mempererat pelukannya pelukannya saat merasakan bagaiaman terisaknya baekhyun di dalam dekapannya.

"menangislah, lepaskan semuanya di hadapan ku. aku akan selalu bersama mu" 

baekhyun melingkarkan sempurna lengannya pada tubuh jaehyun memeluk tubuh pria itu kuat menumpah kan semua sakitnya. 

disaat bersamaan, keluarga oh dan kim itu keluar dari aula gedung mendapati sepasang manusia yang sedang berpelukan. 

mereka mendengar isakan pilu yang berasal dari wanita yang dalam pelukan si pria. sehun luhan. kai dan sooya ikut merasakan sakit yang baekhyun alami. 

luhan dan sooya tidak tahan menahan air matanya melihat sahabat yang sudah dia anggap adiknya itu terluka dan menangis seperti itu. 

"jaga adik ku jae. jaga dia untuk kami" 

kai dan sehun menepuk pelan pundak jaehyun untuk menitipkan baekhyun padanya, ikut mengelus pundak wanita yang sedang terisak itu lembut sebelum akhirnya pergi dari sana. 

(^_^)

mobil itu terhenti tepat di depan halaman rumah besar milik baekhyun dan chanyeol. setelah melirik sekilas arloji nya ternyata sekarang sudah menunjukan pukul 10 malam. 

jaehyun mengajak baekhyun untuk berjalan jalan hanya sekedar untuk melupakan sakitnya hari ini. jaehyun menemani dan mengikuti apapun yang wanita itu mau yang penting dia bisa melupakan kejadian itu. kejadian yang semua orang yakini wanita manapun tidak ingin berada di posisi baekhyun. 

"apa kau yakin tidak ingin ke apartemen ku saja baek?" tanya jaehyun sekali lagi, baekhyun menggeleng sembari tersenyum lembut

baekhyun menolak ajakan jaehyun dengan alasan tidak ingin mengkhianati chanyeol yang masih berstatus suami nya itu dengan menginap di rumah pria lain. bahkan, baekhyun masih menghargai chanyeol sebagai suaminya. 

"jaehyun-ah..." jaehyun tersenyum menyahut 

"terima kasih untuk hari ini, maaf merepotkan mu seharian. aku turun sekarang" 

saat hendak membuka pintu, pergerakannya terhenti ketika merasa tangannya di cegat oleh jaehyun membuat baekhyun menoleh bingung. 

"kau yakin?" tanya jaehyun ragu ragu. 

baekhyun tersenyum mengangguk "aku masuk dulu, sekali lagi terima kasih." 

jaehyun memperhatikan gadis yang kini membawa langkah nya memasuki rumah yang sudah 3 tahun menjadi saksi cintanya dengan chanyeol. 

baekhyun menghela nafas panjang. mulai hari ini dia akan membagi semua kenangannya bersama rose, seorang wanita yang sudah menjadi istri chanyeol. 

baekhyun membuang nafasnya berjalan pelan menuju kamarnya, ah menuju kamarnya dan chanyeol. rumah nya sangat sepi dan ia yakin mungkin saja chanyeol dan rose tidur di hotel untuk menghabiskan malam mereka. 

membayangkannya saja membuat dada baekhyun sesak. hingga langkah kecil itu terhenti di depan kamarnya dengan chnayeol, sungguh ia ingin membersihkan diri saat in dan merebahkan tubuhnya. 

tubuh baekhyun membeku saat berada di ambang pintu yang sedikit terbuka itu. ia harus melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat dikamar 'mereka'. baekhyun menitikan air matanya bagaimana pendengarannya terusik dengan suara suara kenikmatan itu. 

baekhyun tahu ini pasti akan terjadi, karena tujuan utama pernikahan ini adalah untuk menghadirkan seorang anak untuk keluarga itu. tapi baekhyun tidak percaya bahwa chanyeol juga sangat menikmati kegiatan mereka. bahkan mereka melakukan hal itu di kamar milik 'mereka' 

baekhyun berbalik menutup pintu kamar mereka dengan sangat pelan, berlari menuruni tanggan dengan air mata yang yang tidak dapat dia tahan.

wanita itu memeluk kedua lututnya bersandar di pantry dapur seperti bersembunyi dari kejaran seseorang. wanita itu menangis sejadi jadinya tanpa suara yang keluar dari mulutnya. bukan kah itu menangis dalam diam itu sangat menyesakkan? 

To be Continue 

HELLO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang