Part 29

854 85 8
                                    

HAPPY READING.. AH DAH LAH GA TAU INI NULIS APAAN... PEN CEPETIN ALURNYA SUMPAH ASTAGA WKWKKW... TAPI GA SERU KALO GA GELUD DULU .... DAH LAH BACA AJA SIH,, JANGAN LUPA VOTE.. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

baekhyun terbangun dari tidurnya merasakan sakit kepalanya yang luar biasa karena tak hentinya menangis sedari tadi.

karena perasaan tak tenangnya membuat dirinya tak lagi berminat untuk tidur. 

baekhyun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya, sebelum kemudian melangkah kan kakinya keluar kamar untuk mencari keberadaan jackson. 

"jack.. Wo sind Sie? (kau dimana?)"

namun nihil tidak ada sahutan apapun bahkan dia sudah mengeluarkan bahasa jermannya untuk mencari keberadaan jackson.

baekhyun berjalan menuruni tangga, hingga langkahnya terhenti saat tak sengaja chanyeol tiba tiba berhenti di ujung tangga sedang menatap sendu ke arahnya. 

"bee..." 

Tubuh baekhyun menegang mendengar suara pria itu memanggil namanya.

suara yang selama ini dia rindukan kini terdengar begitu menyakitkan. 

belum sempat chanyeol melangkah mendekati gadis yang selalu dia rindukan itu.

baekhyun lebih dulu berlari dan menabrak tubuh besar chanyeol untuk mencari keberadaan jackson. 

"jackson.." 

"yaa, aku disini... di dapur baek"

mendengar sahutan jackson dari arah dapur baekhyun dengan tergesa berlari kesana dan menghampiri pria itu. 

"kenapa kau berteriak?"

baekhyun menggeleng kemudian mengambil alih pekerjaan jackson yang sedang membuat telur dadar

"biar aku saja, tolong pasangkan aku apron" 

jackson membantu baekhyun memasang apron dan setelahnya membantu gadis itu mengikat rambut terurainya

tanpa mereka sadari sepasang mata menatap hal itu dengan perasaan terlukanya. 

chanyeol yang berniat hendak mengambil air putih kembali berbalik meninggalkan tempat itu

dan pergi ke kamar yang sedari tadi dia tempati, tanpa sadar air mata pria itu menetes begitu saja. 

baekhyun adalah kelemahan chanyeol, apapun yang terjadi hati chanyeol tak pernah berubah sekalipun

meskipun sebentar lagi wanita lain akan melahirkan anaknya. 

chanyeol kali ini benar benar lemah, berbagai hal negatif terus berputar di kepalanya tentang baekhyun

di tambah baekhyun yang kini bahkan sudah tidak ingin berbicara lagi dengannya. 

sikap kasar yang beberapa waktu lalu masih jelas ada dalam dirinya

kini hilang begitu saja setelah melihat wajah cantik yang dia cintai selama ini. 

tidak bisakan jika mereka hanya untuk saling berpelukan melepaskan rasa rindu satu sama lain

tidak bisakah chanyeol mendapat usapan lembut dari wanita itu saat setiap hatinya merasa sedih? 

"Maafkan aku chan.." 

HELLO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang