Part 9

537 57 5
                                    

setelah pergelutan mereka di atas ranjang, chanyeol terdiam beberapa saat sebelum kemudian bangkit dan segera memakai bajunya membuat wanita yang masih terengah engah itu menatap pria itu. 

"setelah kita melakukan ini semua dan kau selalu menyebut nama istrimu, sekarang juga akan meninggalkan ku?" chanyeol tidak menjawab dan terus mengancingi piyamanya. 

"chanyeol..." 

"Dengar.." chanyeol berbalik saat selesai mengancingi seluruh piyama dan menatap tajam ke arah wanita yang bernama Rose itu.

"aku melakukan ini hanya untuk kehadiran seorang anak, bukan atas dasar cinta. jadi hilangkan harapan mu untuk mendapat lembut dari ku setelah ini, aku akan menunggu baekhyun pulang" 

"dia sudah pergi" suara rose menghentikan langkah chanyeol yang sudah berada di ambang pintu. melihat gelagat chanyeol membuat rose tersenyum licik. 

"dia pergi dengan wajah terluka nya setelah melihat semua yang kita lakukan ini di kamar 'kalian'" 

chanyeol mengepalkan tangannya erat sebelum berbalik dan menatap wanita di atas ranjang itu tajam.. "kau.." 

wanita itu mengangkat kedua bahunya acuh tersenyum mengecek menatap pria yang sebagai suami nya itu "bukan salah ku park, lagian ini kamar kalian. wajar saja jika dia datang tiba tiba datang, huft... astaga dia pasti sangat terluka karena suami yang mencintainya bercinta di kamar mereka dengan wanita lain" 

chanyeol mengepal tangannya erat. ia tidak menyangka karena keegoisannya membuat wanita yang ia cintai dan mencintainya tersakiti sampai sejauh ini. 

rose memang wanita licik. ia bahkan memaksa chanyeol untuk melakukan itu dikamar miliknya dan baekhyun, dengan alasan dia tidak ingin melakukannya jika bukan dikamar 'mereka'. 

chanyeol mengepal tangannya kuat "brengsek" ingin rasanya chanyeol membenamkan wanita itu ke dasar jurang saat ini. namun dia melampiaskannya meninju tembok dan pergi dari kamar itu sembari membanting pintu itu keras. 

chanyeol berjalan ke arah dapur berniat untuk mengambil air karena merasa tenggorokannya sangat kering. tubuh chanyeol tersentak saat melihat wanita yang dia cintai tengah duduk bersandar di pantry dapur itu menundukan kepalanya dalam seperti menahan beban berat di atasnya. 

"baekhyun.." 

mendengar suara yang sangat dia rindukan, baekhyun mendongak dan berusaha berdiri dari duduknya ketika melihat suami berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri

"chanyeol"

chanyeol melihat baekhyun yang kesusahan berdiri lantas saja mendekat ke arah istrinya itu membantu sang wanita untuk berdiri. dapat chanyeol lihat kekacauan di wajah pucat yang sembab itu. 

"k-kau sudah selesai?" 

baekhyun bertanya sembari tersenyum tipis, tentu saja chanyeol paham dengan maksud pertanyaan baekhyun. enggan menjawab chanyeol membawa baekhyun kedalam dekapannya, dan di peluk erat tubuh mungil wanita itu. 

chanyeol sedikit merasa lega karena baekhyun tidak pergi dari rumah ini meninggalkannya, meskipun hatinya sakit namun baekhyun bukan wanita yang akan lari dari tanggung jawabnya sebagai istri. 

"apa kau haus? dimana istrimu?" 

baekhyun bertanya sembari mengejap ngerjapkan matanya yang terasa periih karena menangis terlalu banyak. chanyeol merasa sakit di dadanya melihat istrinya yang masih saja tersenyum dan khawatir padanya setelah apa yang dia lakukan ini. 

"chan, kenapa menangis?" baekhyun terkejut karena perlahan chanyeol menitikan air matanya "maafkan aku hikss.. maafkan aku" 

baekhyun menatap iba dan merasa bersalah, tangannya terulur menghapus air mata yang mulai menetes tanpa jeda dari mata suaminya. 

"maafkan aku.."

"tidak tidak sayang, jangan..." chanyeol meraih pergelangan tangan baekhyun menghentikan aktivitas menghapus air matanya "aku yang seharusnya meminta maaf, membiarkan mu melihat sesuatu yang tidak seharusnya terjadi" 

baekhyun merasa sesak mendengar apa yang di katakan chanyeol padanya, sementara pria itu mencium telapak tangan sang istri yang memandangnya sendu

"aku bersumpah, aku sama sekali tidak berniat melakukannya di kamar kita" perlahan baekhyun mendengarkan sambil menikmati usapan lembut pada telapak tangannya yang di lakukan oleh chanyeol. 

"aku sengaja melakukannya dengan cepat dan aku bersumpah bahwa itu akan menjadi pertama dan terakhir untuk ku melakukannya dengan oranglain. aku hanya ingin mempercepat semuanya, namun dia memaksa ku untuk memakai kamar kita dengan alasan dia tidak mau melakukannya jika bukan disana" baekhyun terdiam ketika melihat chanyeol kembali menitikan air matanya. 

"demi tuhan aku tidak bermaksud menyakiti mu, aku hanya ingin cepat selesai dan mengacuhkannya setelah itu, aku...."

"iya chan, tidak apa apa. aku mengerti hmm?" kali ini baekhyun yang menarik chanyeol dan mendekapnya erat, membuat pria itu membenamkan wajahnya di ceruk leher sang istri. 

baekhyun memang sakit hati, bahkan sangat sakit. tapi melihat chanyeol menangis dengan penuh rasa penyesalannya membuat baekhyun lebih sakit lagi. 

"maafkan aku baek, maaf.." baekhyun mengangguk mengusap bagian belakang kepala sang suami dengan lembut penuh kasih sayang. 

chanyeol melepas pelukannya perlahan beralih menatap wanita itu sayu, tentu saja wanita itu lebih banyak terluka saat ini tapi masih mampu memberikan senyum manis dengan mata bengkaknya. 

"k-kau tidak akan meninggalkan ku kan?" 

baekhyun tersenyum "tidak akan, kecuali kau yang meminta ku" 

chanyeol tersenyum "aku akan membersihkan kamar kita dan aku akan mengganti ranjangnya kemudian mengusir wanita itu,," 

"hei tidak usah, kita pakai kamar tamu saja hmm?" chanyeol terdiam hingga baekhyun kembali bersuara "kita dekor kamar tamu dan kita kembali mengukir kenangan disana" 

"kamar tamu tidak seluas dan semewah kam...." 

"chan, aku tidak mengingin kan kemewahan itu. aku butuh kebersamaan dan momen berharga untuk kita sepanjang waktu dan tidak pernah terlupakan, apa kau mau?" 

chanyeol tersenyum mengangguk "anything for you baby" 

baekhyun tersenyum sebelum kemudian berjalan ke arah lemari pendingin untuk mengambil minum dan menyodorkannya pada chanyeol. bukannya mengambil air mineral itu, chanyeol malah menggenggam kedua tangan baekhyun lembut 

"terima kasih, aku benar benar beruntung memiliki mu bee. aku mencintai mu" 

baekhyun tersenyum mengangguk, terlepas hatinya benar benar sakit ia tidak bisa mengabaikan chanyeol. bahkan untuk membalas ucapan manis chanyeol, baekhyun hanya bisa memberi anggukan kepada pria itu.

baekhyun sudah jatuh terlalu dalam dan ia tidak bisa dan tidak ingin meski seharusnya ia pergi, baekhyun terlalu mencintai chanyeol. 

"yasudah, sekarang ayo kita tidur?" 

chanyeol menggendong tubuh baekhyun menuju kamar tamu untuk beristirahat, baekhyun masih mengenakan dress yang ia pakai saat pernikahan tadi siang. 

"sayang, tunggu disini aku akan mengambil pakaian ganti mu" 

baekhyun mengangguk tersenyum, kemudian chanyeol pergi menuju kamar 'mereka' mengambil pakaian tidur baekhyun bahkan dia tidak melirik lagi ke arah ranjang di kamar itu. 

sementara baekhyun, wanita itu lagi lagi menitikan air matanya teringat kejadian pahit yang terjadi begitu saja dalam hidupnya. 

tak lama kemudian, chanyeol datang membawakan dress tidur sang istrinya. baekhyun mengganti pakaian setelah mencuci wajahnya dan kembali keranjang yang sudah ada suaminya disana. 

chanyeol memeluk baekhyun erat mencium pucuk kepala itu berkali kali sembari terus mengucap maaf dalam hatinya. 

"selamat tidur sayang" ujar chanyeol mengecup lama kening istrinya. baekhyun membenamkan kepalanya di dada bidang pria itu mencari kenyamanan dan tak lama kemudian mereka tidur karena lelah

lelah hati, fisik, dan lelah karena menangis sedari tadi. terutama baekhyun.

To be Continue... 

HELLO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang