Part 22

815 73 11
                                    

baekhyun terus melangkah pergi dari rumah yang sudah banyak mengukir kenangan selama beberapa tahun ini bersama chanyeol suaminya. dia sama sekali tidak berniat untuk memberhentikan taxi atau menuju halte, dia lebih memilih berjalan kaki dengan di temani dua koper miliknya. 

tujuan baekhyun kali ini adalah butik miliknya, karena semenjak kejadian rose menikah dengan chanyeol dia sudah merenov sedikit ruangan pribadinya dengan menyediakan kamar untuk nya beristirahat menunggu waktu lebih lama lagi untuk menghindari chanyeol beberapa minggu lalu. 

selama di perjalanan gadis itu hanya menghembuskan nafas beratnya menahan sesak dan tangis yang benar benar tak ingin dia lepaskan sejadi jadinya di jalan ini. 

dua jam berjalan dengan penuh kesabaran, baekhyun lagi lagi membuang nafasnya perlahan. membuka pintu utama butiknya dengan kunci yang dia miliki dan menuju keruangan pribadi wanita itu.

sebelumnya baekhyun mengecek ponsel miliknya seperti mencari nomor seseorang dan mengetikan pesan pada somi sekretaris pribadinya untuk mengatakan bahwa besok hari butik tidak usah di buka. ah lebih tepatnya dia meliburkan seluruh karyawannnya, agar dia bisa menenangkan diri. 

baekhyun membuka pintu kamar di ruangan pribadinya dan kemudian menutup pintu rapat tanpa menguncinya sebelum kemudian tubuh mungil itu melorot ke lantai. 

dan memeluk kedua lututnya dan menghamburkan tangis yang sedari tadi di tahannya. baekhyun memukul mukul dadanya yang terasa sakit, bahkan lebih sakit dari apapun. hati wanita itu sudah hancur dan berantakan 

baekhyun terisak, sungguh wanita itu tidak dalam keadaan yang sangat tidak baik baik saja sekarang. hatinya sakit dan hancur dalam waktu bersamaan... 

bahkan baekhyun sudah merelakan setengah hati suaminya untuk berbagi dengan wanita lain hanya karena seorang anak, dengan permasalahan semuanya ada pada chanyeol si suami. di tambah lagi lagi baekhyun harus menerima kenyataan kehamilan rose dan sekarang....

meskipun dia hari ini akan terjadi tapi demi tuhan hati nya tidak sanggup menerima semua yang terjadi hari ini. tepat di hari ulang tahun pernikahan mereka semua berubah begitu saja merobek robek ulu hatinya terdalam. 

"chan... apa yang sudah aku lakukan, hingga kita seperti ini?" lirik baekhyun dengan isak tangis yang jelas terdengar sangat menyakitkan bagi sesiapapun yang mendengarnya. 

"aku mencintai mu hikss,, sungguh" kali ini terlalu lirih dan sakit hingga wanita itu sangat merasa sesak kini memukul dadanya. 

wanita itu terus menangis di tambah suhu yang dingin membuat tubuh dan perasaan wanita itu semakin sakit. segala harapan yang selalu dia panjatkan, berharap kelak akan ada kebahagiaan sekarang hanya tinggal harapan karena pada akhirnya semua yang dia dapat adalah luka. 

malam ini baekhyun tidak bisa memejamkan seditpun, masih setia dengan meringkuk tubuh dengan tatapan sayu menatap sisi ranjang yang kosong disebelahnya. 

sementara disisi lain, chanyeol yang masih setia duduk di meja makan itu sendirian, menatap semua hidangan yang jelas itu adalah makanan kesukaannya dan cake red velvet kesukaan chanyeol. 

"m-maafkan aku baek... h-harusnya hari ini k-kita..." seketika mengingat semua kejadian beberapa jam lalu tangis chanyeol kembali pecah. 

mengingat baekhyun yang masih saja tersenyum kepadanya, membuat hati pria tinggi itu semakin sakit. dia sadar itu bukan senyuman bahagia, itu senyuman yang wanita itu ukir untuk menyembunyikan banyak luka yang selama ini chanyeol sebabkan. 

"aku yang jahat disini hikss,, tapi kenapa aku melakukan ini hikss... m-maafkan aku baek... aku tahu aku sangat keterlaluan... " 

chanyeol menundukan kepalanya melepaskan tangis sejadi jadinya disana. "bahkan kau mungkin lebih sakit dari ini baek,, hikss maafkan aku" 

HELLO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang