#Gladys 22

134 11 10
                                    

Adys berjalan menuju pintu utama, ia mengetuk pintu itu

Tok-tok-tok "bunda....bunda Dhiya pulang" sorak Dhiya

Iriana membuka pintu itu "sayang, udah pulang"

Dhiya menyalami tangan bundanya "iya bunda"

"Tumben sampe malam seperti ini, kerja kelompok lagi?" Tanya Iriana yang merasakan akhir-akhir ini putrinya sering sekali pulang malam

Dhiya mengangguk "iya bunda, maaf ya gak ngabarin bunda dulu".

Iriana tersenyum menghelus lembut rambut Dhiya "gakpapa sayang, yang penting kamu gak bohong sama bunda"

Deghhh, jantung Dhiya langsung berdetak cepat "maaf bunda Adys selalu bohong sama bunda" batin Adys

"Yaudah sekarang ganti baju, kita makan malam ya" Ujar Iriana

"Emm bunda aja yang makan ya, soalnya tadi dirumah temen, Dhiya dikasih makan bunda" ujar Dhiya lembut

Iriana mengangguk "yasudah, langsung istirahat aja ya" suruh Iriana

"Iya bunda" Dhiya pun berjalan ke kamarnya, dan membuka pintu kamarnya hanya sedikit saja, takut Iriana melihat ada Rani didalam

Saat berhasil masuk ke kamarnya, secepat mungkin Dhiya mengunci pintunya lalu berbalik badan

Adys seketika mematung melihat kelakuan sahabatnya, yang baru tiba beberapa menit lalu ia sukses membuat kamar ini seperti habis perang, berantakan sekali "RANIII!!!" teriak Adys kencang, membuat Iriana yang sedang di dapur terpelonjat kaget, ia berjalan menuju kamar Adys kembali

Tok tok tok "Dhiya, ada apa nak?" Tanya Iriana khawatir

Adys langsung terkejut mendengar suara Iriana "eh gakpapa bunda, ini cuma lagi belajar teater" sorak Dhiya

"Oh bunda pikir kamu kenapa, yaudha bunda tinggal ya" Iriana lalu berjalan menuju dapur

"Iya bunda" teriak Adys dari balik pintu kamar

Adys langsung berjalan kearah Rani yang sedang melihat baju-baju milik Dhiya, Adys menarik telinga wanita ini

"Aduh...aduh...sakit njir" teriak Rani

"Lo ngapain si?" Tanya Adys yang langsung melepaskan tanganya dari telinga Rani

"Lo kan tau gue kepo abis orangnya, eh btw nih plastik besar isinya apaan?" Tanya Rani melihat ada plastik besar di dalam lemari itu

"Udah lah biarin aja, gue aja belum pernah buka lemari ini ran, udah ayok gue mau curhat nih" Jelas Adys

"Oh iya" Rani langsung mengajak Adys duduk dengan cepat, ia memegang kedua pundak sahabatnya ini "Lo gakpapa kan?"

"Gakpapa" jelas Adys biasa saja

"Lo tuh kenapa sih Dys, seharian gue telfonin elo, gak diangkat, gue kan khawatir gila" jelas Rani "Bara ada di Indonesia?"

"Kok lo tau?" Tanya Adys

"Shabrina yang ngasih tau gue, dia bilang lo ada di Club kemarin malem" jelas Rani, lalu ia melihat bibir Adys, benar saja ia melihat bekas luka disana "dan ini, perbuatan Bara kan?"

Adys mengangguk singkat

"Apa gue bilang Dys, Bara tuh kasar, dari awal lo pacaran sama dia, gue tau Bara bukan cowo baik, gue udah bilang sama lo" omel Rani

"Dia baik kok, karena gue gak mau minum aja, dia sedikit maksa" jelas Adys

"Sampe mulut lo berdarah?" Rani menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kebodohan sahabatnya ini

GladysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang