Dhiya langsung mengotak atik pensil yang bergelut dengan kertas diatas mejanya, ia terus menghitung, soal pertama ini sangat mudah menurutnya, dalam satu menit ia sudah selesai mengerjakan soal yang pertama
Begitu juga dengan Glann, bukan hanya satu menit dalam tiga puluh detik saja Glann sudah berhasil mengerjakan soal matematika yang pertama
"Baik anak anak waktu sudah habis, silahkan kumpulkan jawaban kalian di meja ibu" Teriak bu Nina karena suasana kelas sedikit kacau, kacau karena para murid banyak yang bingung, masih mengotret, bertanya, meminta jawaban, "Ayo cepat anak anak, hitungan ketiga jika belum sampai meja ibu, akan ibu anggap gugur"
Anak anak langsung berlarian memberikan selembar kertas mereka masing-masing di meja Bu Nina, Bu Nina mulai mengoreksi "Soal pertama yang benar 30 orang dari 37 siswa, silahkan ambil kembali kertas kalian, di kiri ibu kertas jawaban yang benar, dan di kanan ibu kertas jawaban yang sudah gugur"
Anak anak mengambil kertas mereka, dan kembali ke tempat duduk masing masing. "Baik anak anak dengarkan soal ke dua ini dengan baik. Adalah..." Bu Nina mulai membacakan soal kedua
Dhiya mulai mengerjakan soal kedua, ya menurutnya ini masih soal yang cukup gampang, dalam waktu satu menit lima belas detik Dhiya sudah berhasil menyelesaikan soalnya. Dan Glann dalam waktu lima puluh detik saja dia sudah selesai mengerjakan soal tersebut
"Waktu habis anak anak ku, silahkan kumpulkan" Bu Nina kembali mengoreksi jawaban mereka "Dari 30 siswa, yang bertahan 20 orang di Challenge no 2, 10 orang gugur. silahkan diambil kembali kertas kalian"
Anak anak kembali mengambil kertas mereka di meja bu Nina "Dengarkan soal no 3. Dengan waktu 2 menit. Soalnya adalah...." bu Nina membacakan soalnya
Di soal no 3 Dhiya agak berfikir sejenak dan ia langsung memulai menulis jawabanya di kertas, ia menghabiskan waktu 1 menit 30 detik. Berbeda dengan Glann untuk soal ini dia tidak perlu berfikir, ia mengerjakan dalam waktu satu menit.
"Waktu habis anak anak, silahkan dikumpulkan" Bu Nina mulai mengoreksi soal no 3 "wahh Hebat, dari 20 orang, hanya 4 yang masih bertahan, 16 lainya gugur. Glann, Mario, Neta, dan Dhiya silahkan ambil kembali kertas kalian"
Mereka berempat mengambil kertas mereka diatas meja bu Nina "dengar baik baik soal no 4. Tingkat kesulitanya sangat tinggi sekali, dan jangka waktunya hanya 1 menit. Soal no 4 adalah..." bu Nina mulai membacakan soalnya
Dhiya berfikir keras tapi ia juga harus cepat karena waktu hanya satu menit. Dan Glann untuk soal yang terakhir ini dia agak berfikir, tapi tetap tenang mengerjakannya
"Waktu Habis, silahkan kumpulkan" Bu Nina mulai memeriksa kertas mereka berempat "woowww kalian semua sangat hebat, beri tepuk tangan untuk kalian semua...anak anak pemenangnya hanya satu, dia adalah...."
Dhiya sudah pasrah sepertinya dia tidak akan menang, karena ia ragu dengan jawabanya tadi
Sedangkan Glann tanpa sadar sejak tadi ia memperhatikan Dhiya mengerjakan Challenge dari no satu, ia menatap si Cupu itu sangat percaya diri mengerjakan semua soalnya, untuk kali ini Glann merasa dirinya akan tersingkir dari menang challenge, karena Dhiya. Sebelumnya bu Nina sering mengadakan challenge dan yang menang pasti selalu Glann karena Glann tau kemampuan Neta dan Mario tidak mampu sampai soal ke empat, tapi anak cupu ini, Glann belum mengetahui seberapa pintar dirinya.
"Adalah..." Bu Nina terdiam sejenak, "ehh tunggu sebentar" Bu Nina kembali mengoreksi Kertas ditanganya, sepertinya tadi ia salah mengoreksi
"Jawabanya dhiya sebenarnya 29, dan benar, tapi karena tulisanya agak kecoret jadi ku fikir ini 28. Lalu siapa yang menang ya?." Batin bu Nina
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys
Teen FictionAdysa Radhiya Victoria, Bad Girl, cantik, sombong. ketua geng the girls, geng terkenal di sma Puri Bhakti. Glann imanuel, Bad Boy, sama sombongnya seperti Adys, ketua geng motor terkenal di Sma Raya Sakti Bagaimana, Glann dan Adys bisa bertemu deng...