#Gladys 18

76 5 0
                                    

Sekarang Glann dan Dhiya tengah berdiri di depan tiang bendera, sambil hormat kepada sang merah putih yang berkibar diatas sana.

"Gara-gara lo nih, dihukum kan gue" Glann sambil menatap keatas terus saja mendumel kesal sejak tadi

Dhiya tak menjawab apapun, ia hanya diam mendengar ocehan Glann yang terus menyalahkan dirinya, padahal sejak tadi saja ia hanya diam

Glann menatap sekeliling, dilihatnya setiap sudut sekolah ini, banyak sekali pasang mata yang menatap dirinya, ya memang itu sih sudah biasa bagi Glann, tidak sedikit yang berteriak histeris melihat Glann diri ditengah lapangan dengan wajah yang memerah akibat kepanasan

Bahkan ada yang mendekat pada Glann lalu minta foto bareng "Kak Glann, kak boleh minta foto gak?" Tanya Adik kelas itu

Glann hanya mengangguk

Lalu adik kelas itu pun ber-selfie bersama Glann "makasih kak Glann" girang adik kelas itu

"Hemm" Glann hanya berdeham

Setelah adik kelas itu pergi, Glann menatap sekelilingnya, ia pun menghentikan hukumannya lalu duduk dipinggir lapangan sambil mengipas ngipas wajahnya yang berkeringat "WOY cupu! Rajin bener lo, Bu Yayu udah gak ada, mending lo duduk" Sorak Glann

Gadis itu hanya diam, dan tiba-tiba

BRUKKK, Dhiya jatuh pingsan dilapangan

"Eh dia tidur, WOY! Gue suruh duduk bukan tiduran" Sorak Glann masih dengan posisi duduk

Glann berdiri dan mendekat pada Dhiya "WOY cupu bangun! WOY"

"Pingsan kali ya? Aduh gimana nih" Glann menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu menatap sekeliling lapangan yang sudah sepi, terlihat ada seorang siswa laki-laki yang sedang menuju ke kantin "ehhh Lo sini!!"

"Ngapain?" Tanya nya dari jarak yang lumayan jauh

"Angkat nih cewe ke UKS, gue mau balik ke kelas" Glann berbalik badan tapi langkahnya terhenti karena teriakan siswa laki-laki itu

"HIDIH OGAH....LO AJA SANA" lalu ia pun berjalan memasuki pintu kantin

"Dasar lo, madol aja belagu, gue bilangin lo ke Bu Yayu" sorak Glann kesal tapi siswa itu sudah jauh

Glann menatap Dhiya, lalu dengan berat hati ia berjongkok untuk mengangkat gadis ini, Glann menggendong Dhiya ala bridal style

Ia mendorong pintu UKS lalu berjalan menuju tempat tidur yang ada disana, ia membaringkan gadis ini

"Ini tumben gak ada anak-anak PMR" ujar Glann menatap ruang UKS yang kosong

"Mana gue gak tau orang pingsan harus diapain" Glann duduk dibibir tempat tidur UKS, ia lekat menatap gadis berkaca mata besar itu

Glann memperhatikan bibir gadis itu, bibir itu sangat persis seperti bibir? Adys, iya gadis ini kalau dilihat-lihat sangat mirip seperti musuh bebuyutannya itu, bahkan luka pada bibirnya pun terlihat sama, Glann melepas kaca mata Dhiya lalu memperdekat wajahnya menatap gadis yang tengah pingsan ini

"Kalau kayak gini mirip banget sama Adys, bedanya Adys putih, nih cewe buluk, Adys menampilannya seksi, nih cewe gak menggugah selera sama sekali" ujar Glann pada dirinya sendiri

Tanpa Glann sadari gadis dihadapannya mulai membuka mata, gadis ini mengerjapkan matanya "AHHHHHH" ia mendorong tubuh Glann menjauh darinya "kamu ngapain? Kamu mau macem-macem ya? Aku bakal teriak... tolong....tolmmmm" Glann membekap mulut gadis itu

Dhiya menggigit tangan Glann kencang "Awww, eh cupu gila, bukanya terima kasih lo udah gue tolongin" sorak Glann melihat tangannya yang memerah bekas gigitan Dhiya

GladysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang