Sekarang Glann dan Dhiya tengah berdiri di depan tiang bendera, sambil hormat kepada sang merah putih yang berkibar diatas sana.
"Gara-gara lo nih, dihukum kan gue" Glann sambil menatap keatas terus saja mendumel kesal sejak tadi
Dhiya tak menjawab apapun, ia hanya diam mendengar ocehan Glann yang terus menyalahkan dirinya, padahal sejak tadi saja ia hanya diam
Glann menatap sekeliling, dilihatnya setiap sudut sekolah ini, banyak sekali pasang mata yang menatap dirinya, ya memang itu sih sudah biasa bagi Glann, tidak sedikit yang berteriak histeris melihat Glann diri ditengah lapangan dengan wajah yang memerah akibat kepanasan
Bahkan ada yang mendekat pada Glann lalu minta foto bareng "Kak Glann, kak boleh minta foto gak?" Tanya Adik kelas itu
Glann hanya mengangguk
Lalu adik kelas itu pun ber-selfie bersama Glann "makasih kak Glann" girang adik kelas itu
"Hemm" Glann hanya berdeham
Setelah adik kelas itu pergi, Glann menatap sekelilingnya, ia pun menghentikan hukumannya lalu duduk dipinggir lapangan sambil mengipas ngipas wajahnya yang berkeringat "WOY cupu! Rajin bener lo, Bu Yayu udah gak ada, mending lo duduk" Sorak Glann
Gadis itu hanya diam, dan tiba-tiba
BRUKKK, Dhiya jatuh pingsan dilapangan
"Eh dia tidur, WOY! Gue suruh duduk bukan tiduran" Sorak Glann masih dengan posisi duduk
Glann berdiri dan mendekat pada Dhiya "WOY cupu bangun! WOY"
"Pingsan kali ya? Aduh gimana nih" Glann menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu menatap sekeliling lapangan yang sudah sepi, terlihat ada seorang siswa laki-laki yang sedang menuju ke kantin "ehhh Lo sini!!"
"Ngapain?" Tanya nya dari jarak yang lumayan jauh
"Angkat nih cewe ke UKS, gue mau balik ke kelas" Glann berbalik badan tapi langkahnya terhenti karena teriakan siswa laki-laki itu
"HIDIH OGAH....LO AJA SANA" lalu ia pun berjalan memasuki pintu kantin
"Dasar lo, madol aja belagu, gue bilangin lo ke Bu Yayu" sorak Glann kesal tapi siswa itu sudah jauh
Glann menatap Dhiya, lalu dengan berat hati ia berjongkok untuk mengangkat gadis ini, Glann menggendong Dhiya ala bridal style
Ia mendorong pintu UKS lalu berjalan menuju tempat tidur yang ada disana, ia membaringkan gadis ini
"Ini tumben gak ada anak-anak PMR" ujar Glann menatap ruang UKS yang kosong
"Mana gue gak tau orang pingsan harus diapain" Glann duduk dibibir tempat tidur UKS, ia lekat menatap gadis berkaca mata besar itu
Glann memperhatikan bibir gadis itu, bibir itu sangat persis seperti bibir? Adys, iya gadis ini kalau dilihat-lihat sangat mirip seperti musuh bebuyutannya itu, bahkan luka pada bibirnya pun terlihat sama, Glann melepas kaca mata Dhiya lalu memperdekat wajahnya menatap gadis yang tengah pingsan ini
"Kalau kayak gini mirip banget sama Adys, bedanya Adys putih, nih cewe buluk, Adys menampilannya seksi, nih cewe gak menggugah selera sama sekali" ujar Glann pada dirinya sendiri
Tanpa Glann sadari gadis dihadapannya mulai membuka mata, gadis ini mengerjapkan matanya "AHHHHHH" ia mendorong tubuh Glann menjauh darinya "kamu ngapain? Kamu mau macem-macem ya? Aku bakal teriak... tolong....tolmmmm" Glann membekap mulut gadis itu
Dhiya menggigit tangan Glann kencang "Awww, eh cupu gila, bukanya terima kasih lo udah gue tolongin" sorak Glann melihat tangannya yang memerah bekas gigitan Dhiya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys
Teen FictionAdysa Radhiya Victoria, Bad Girl, cantik, sombong. ketua geng the girls, geng terkenal di sma Puri Bhakti. Glann imanuel, Bad Boy, sama sombongnya seperti Adys, ketua geng motor terkenal di Sma Raya Sakti Bagaimana, Glann dan Adys bisa bertemu deng...