#Gladys 23

107 8 11
                                    

Kaki gadis ini memasuki ruang kelas, sebagian murid laki-laki sedang nongkrong dibelakang kelas sambil tertawa terbahak-bahak ada Glann juga disana, ia duduk disebelah iqbal.

Dan terlihat tiga orang wanita memandang kesal pada gadis berkepang dua itu, siapa lagi kalau bukan Geng Neta. gadis itu berjalan ketempat duduknya, ia berusaha tak menghiraukan apapun termasuk tatapan Neta dan gengnya yang terlihat mematikan

Tak lama ada sesosok guru berbadan besar yang masuk dikelas unggulan ini siapa lagi kalau bukan wali kelas mereka bu Lela "mohon perhatian anak-anak!!" Teriak bu Lela berusaha mengambil perhatian kelas yang sedang riuh

"Bu kan belum bel!" Sorak iqbal

"Iya ibu tau, ibuk hanya mau manggil Glann sama Dhiya, mari ikut ibuk ke kantor" ujar bu Lela

Dhiya yang mendengar hal itu terkejut, ada apa bu Lela sampai memanggilnya dan Glann, Dhiya memilih menurut dan ikut berjalan mengekori bu Lela menuju ruang guru

Saat sampai diruang guru Dhiya dan Glann disuruh duduk dihadapan bu Lela "silahkan kalian duduk!"

"Jadi gini Glann, Dhiya, akan ada olimpiade nasional, ibuk dan kepala sekolah sudah sepakat bahwa akan mengirim salah satu dari kalian"

"Biasanya juga saya buk" celetuk Glann

"Iya ibuk tau...tap..."

"Ibuk meragukan saya" ujar Glann lagi

"Ibuk melihat Dhiya juga memiliki kemampuan di bidang akademik yang cukup tinggi, oleh karena itu kita memberi kesempatan pada Dhiya, ibuk dan kepala sekolah ingin menyeleksi kalian berdua, jadi saat istirahat nanti kalian datang ke lab komputer, siapa yang nilainya paling tinggi itu yang akan terpilih" ujar bu Lela

Dhiya sejak tadi hanya menunduk, lagian juga dia tidak minat olimpiade seperti ini

"Bagaimana kalian setuju?" Tanya bu Lela

"Setuju!!" Jawab glann semangat

****

"Heh cupu, lo gak akan menang dari gue" ujar Glann sebelum olimpiade ini dimulai

Dhiya hanya diam saja, lagian juga siapa yang mau mengikuti olimpiade ini, gak ada gunanya buat Adys

"Glann dan Dhiya silahkan masuk!" Suruh pengawas Lab yang telah menyiapkan ujian mereka

Selama satu jam mereka mengerjakan soal-soal itu, semua matapelajarannya tentang Sains, menurut Dhiya soal-soalnya begitu mudah, apalagi menurut Glann soal ini tidak ada apa-apanya dengan soal-soal olimpiade yang sebelumnya ia kerjakan, Glann memang memiliki IQ yang tinggi melebihi siapapun disekolah ini, tapi watak dan tabiat buruknya memang tidak pernah bisa bebas dari seorang Glann immanuel

Setelah mengerjakan soal-soal itu pengawas meminta mereka menunggu didepan Lab sampai hasil tes keluar, tidak lama hanya butuh sepuluh menit pengawas lab dan bu Lela mendekat pada Dhiya dan Glann

"Ibuk sudah punya hasilnya" ujar bu Lela

Bu lela seperti menghela nafasnya "Dhiya maafin ibuk ya, yang harus lanjut mengikuti olimpiade ini adalah Glann, nilai kalian hanya beda koma, kamu sudah bagus Dhiya, dan Glann siapin diri kamu dua hari dari sekarang untuk mengikuti olimpiade ini, ini olimpiade besar...ingat"

"Siap buk" ujar Glann, glann melirik kearah Dhiya ia bersyukur si Cupu ini tak bisa menyainginya

Sedangkan Dhiya ia bersikap biasa saja, dalam hatinya Adys sangat bersyukur ia tidak terpilih, lagi pula ia malas jika harus mengikuti kegiatan semacam itu, hanya menghabiskan waktunya

GladysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang