#Gladys 5

149 7 0
                                    

Sekarang Dhiya sudah duduk dimeja makan bersama Bundanya
"Dhiya ayo sayang makan" ajak Iriana sambil menaruh beberapa menu keatas meja

Dhiya menatap semua masakan yang tersedia di atas meja makan, ihhh masakan apaan tuh. Batin Dhiya

"Bunda ini apa ya, Kok bau nya gak enak banget?." Tanya Dhiya pada Bundanya sambil menunjuk makanan di meja

"Loh itu kan kesukaan kamu, jengkol." Ucap Bunda Iriana

"Kesukaan aku?." Tanya Dhiya membulatkan matanya

"Iya." Iriana mengambil Jengkol itu
Dan Menaruhnya sebanyak mungkin di piring Dhiya

"Hah, aku harus makan ini bunda?." Tanya Dhiya

"Iya Sayang." Ucap Iriana sambil menuangkan air minum kedalam gelas Dhiya

"Yaudah yuu makan." Ucap Iriana sudah bersiap untuk makan

"Perasaan dalam diary nya Dhiya, makanan kesukaannya nasi Padang, kenapa jadi jengkol?" Batin Adys

Dhiya langsung menutup mata ingin memakan Jengkol itu, tapi tiba tiba bundanya memegang kepalanya, kepalanya terasa sangat sakit sekali..."AHHHHHH." Bunda Iriana membanting semua yang ada diatas meja makan, badannya menegang, Iriana terus mengamuk

"Bunda...bunda kenapa? Bunda kambuh lagi ya?." Dhiya mendekat pada bunda nya dan memegang kencang tangan bundanya, karena bundanya saat ini begitu tidak terkontrol "Bunda Aku Dhiya, bunda tenang ya, aku disini, Dhiya disamping bunda."

Perlahan Iriana mulai tenang, ia menyandarkan tubuhnya kekursi belakang, Dhiya lalu menghela nafasnya lega, dan memeluk bundanya lalu mengecup kepala Iriana "pasti bunda lupa minum obat lagi ya."

"Dhiya antar bunda ke kamar ya." Dhiya lalu menuntun Iriana berjalan kekamarnya

Saat sampai dikamar, Dhiya menidurkan Iriana ketempat tidurnya dengan sangat hati-hati, lalu meminumkan obat pada bundanya "Bunda jangan mikirin apa pun ya." Ujar Dhiya

Iriana menoleh menatap putrinya "Bunda mimpi tadi malam, kejadian yang bunda sangat takutkan itu, kamu.....kamu." Iriana mulai menaikan suaranya emosinya kembali saat ingin bercerita

"Susttt bunda itu cuma mimpi ya! Bunda gak boleh kepikiran, sekarang kan aku ada sama bunda."

Iriana mengangguk

"Bunda mau makan? Aku suapin ya, sebentar aku ambil nasi dulu." Dhiya lalu keluar kamar Untuk menuju kemeja makan mengambil lauk

Saat sampai di meja makan, hancur sudah, piring-piring berserakan, makanan tumpah semua, Dhiya menatap sekeliling ruangan ini, bunda makan pakai apa ya? Batin Dhiya

Dhiya membuka kulkas, kulkas pun kosong, tak ada stok bahan masakan. hanya ada satu buah telur, goreng telur aja deh, yang penting bunda makan batin Dhiya.

Dhiya terdiam "tapi kan gue gak bisa masak telur, gimana dong? Coba dulu deh"

Akhirnya Dhiya menggoreng telur itu untuk bundanya, walau penuh perjuangan bahkan tanganya sampai terciprat minyak panas dan ia harus ke toilet untuk mengambil odol dan memoles pada luka yang terkena minyak panas

Saat ia kembali telurnya sudah gosong "ASTAGA!!" Cepat-cepat Dhiya mematikan kompornya, ia menjambak rambutnya kesal "Bodoh banget si Dys"

GladysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang