2. make a wish

150 50 14
                                    

Rh-null golongan darah paling langka, kalian kira Chenle bergolongan darah A kan? Sekali lagi, jangan mencari tahu soal Chenle, semua infonya hanya 1% benar.

..............
Berapa lama mereka belajar mengenal? Seminggu? Sebulan? Beberapa bulan? Tidak, tidak ada seharipun Chenle mengunjungi An dan tidak sekalipun Juga An mencari Chenle. Mereka selalu mengaku sibuk masing-masing sampai hari itu tiba. Hari kedua pertemuan keduanya lagi, masih dirumah Chenle.

Undangan datang kerumah An tentu dengan mobil jemputan yang terlihat biasa saja memasuki pekarangan sederhana milik keluarga An. Mereka datang kali ini dengan lebih siap, yaa mereka akan menerima pernikahan asal dengan sebuah syarat. Syarat yang diambil oleh kedua orangtua An. Mereka berani sekali sudah mau hidup enak masih minta syarat?

Siapa yang dibilang mau hidup enak, masuk keluarga Chenle lebih buruk dari masuk kandang macan. Tak ada yang menyenangkan bahkan untuk mengambil langkah lain pun tidak akan bisa, kau masuk lingkaran api raksasa. Semua yang disana tidak akan bisa keluar kecuali mati. Jadi demi amannya kedua darah langka ini bukan hal kecil untuk menjaga keduanya layaknya harta paling berharga, termasuk untuk ayah dan ibu An mereka ingin keduanya hidup bersama agar bisa saling menjaga dan dijaga.

...............

"Kenapa kedua orangtua mu menginginkan kita tinggal bersama? Apa kau tidak memberi tahu mereka aku bekerja di luar negeri?"

"karena itu kita menikah Lele, agar aku bisa segera membantumu jika kau kenapa-napa."

"omong kosong, apa kau pikir aku bocah lemah? Kau hanya akan menyulitkanku. Kau lihat aku baik-baik saja sampai sekarang walau tidak dekat-dekat denganmu."

"seseorang hampir meracunimu, menabrak mobilmu, dan mengirim surat berisi darah untukmu. Kau bilang kau baik?"

"aku bisa mengatasi itu semua, itu tidak ada apa-apanya dibanding bertahun-tahun aku hidup sendiri di korea."

"itu yang kau lupakan Chenle, kau ingat apa yang paman Zhong bilang tentang masa dewasa mu. Akan semakin banyak yang mengincar nyawamu. Andai orangtuaku mau membuatku bekerja saja padamu bukannya menikah aku akan memilih itu. Setidaknya aku bebas walaupun harus jadi cadangan nyawamu!"

"apa...maafkan aku, kenapa ganti aku yang kekanakan. Tanpa menikah tak ada jaminan untukmu bahkan harta sebanyak apapun, aku tau itu An aku tau maafkan aku."

"Lele, apa mungkin nanti saat urusan keluargamu selesai atau kontrak kerjamu selesai kita bisa berpisah? Aku yakin kita tidak mungkin bisa cocok, kau tau itu bukan?"

Chenle menenangkan pikirannya dan mencoba tersenyum walau tidak berhasil, "iyah, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjagamu walaupun mungkin kau yang akan banyak kesulitan karena aku. Mereka yang dendam dengan keluarga ku bukan hanya satu, mereka sekutu aku tidak mengerti kenapa mereka sangat mengincarku alih-alih merusak bisnis keluargaku."

"apa aku bisa mendengar cerita lebih banyak darimu Lele?"

"bukannya kamu sudah mendengarnya dari orangtuaku An?"

"sudah tapi aku ingin mendengarnya darimu."

"mau? Nanti bagaimana di malam pertama kita?"

"apa?"

"tidak, aku bercanda. Sebaiknya kita kembali ke para tetua agar kau bisa segera pulang dan tidur."

"heem baiklah."

Mereka kembali ke ruang makan seperti layaknya kejadian di pertemuan pertama duduk dan makan dengan canggung walau sekarang lebih diselingi pembicaraan tentang pernikahan.

...................

Keluarga An pamit pulang, Chenle menahan An sebentar untuk mengucapkan kalimat tak terduganya. "An, selamat lagi untuk kelulusanmu."

"selamat lagi juga untuk jadi lulusan terbaik Lele."

"An Yiyang!" Sekali lagi Chenle menahan langkah An yang sudah menjauh. An hanya menoleh padanya.
"walau kita tidak saling suka, menikahlah denganku An Yiyang."

An benar-benar tidak tahu harus bilang apa sampai akhirnya dia hanya mengangguk, wajahnya sudah sepenuhnya memerah karena malu. Sedangkan Chenle muka nya yang sok tenang itu benar-benar menyebalkan. Setelah mobil yang mengantar keluarga An pergi Chenle masuk ke kamarnya tanpa mempedulikan papa, mama, bibi, paman, kakak, dan bahkan kakak iparnya yang masih syok dengan ucapan Lele mereka.

Hari pernikahan benar-benar tiba, investasi cara An menyebutnya kala itu. Dia yang akan menyuntikkan darah berharganya pada makhluk pucat bernyawa alias Chenle itu dan ia akan hidup bebas dan terjamin dimasa depan nanti. Semoga.

................

An
23:30

[aku ingin pulang.]

[memangnya kau belum selesai bekerja Lele?]

[sudah, aku sudah dirumahku daritadi. Maksudku aku ingin pulang kesana.]

[ini sudah tengah malam tuan zhong. Apa ada yang tertinggal? Aku akan mengirimnya dengan paket saja besok, bagaimana?]

[Bodoh, tidak ada yang tertinggal.]

[Ya sudahlah, aku mau tidur saja. Cepatlah tidur, kau mabuk atau apa?]

[Sudah kubilang aku ingin pulang!]

[Lele, sudah kubilang untuk tidak menyentuh alkohol!]
[Sekarang kau tidur].
[Besok minumlah teh madu]
[Lele!]
[Jawab aku, apa kau sudah tidur?]
[Baiklah kau tidur, aku anggap begitu.]
[Selamat tidur.]

Dreeett

"iya kenapa?"

"nona An, tuan Zhong kecelakaan. Kami sudah dirumah sakit sekarang, tolong datanglah dengan penjagamu."

"apa? Tap--tapi dia baru saja.. arrkk separah apa lukanya?"


.................

Tue 27 Okt, 2020
05:55 AM

Investasi Cinta || ᴄʜᴇɴʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang