10. 90's Love

72 29 7
                                    

Ini saat An baru mengenal Chaeyoun alias baru beberapa hari di korea.

"An apa tidak bosan dirumah?"

"bosan, tapi apa aku boleh keluar?"

"memangnya ada yang larang?"

An berfikir sejenak, setelah diingat ingat memang tidak ada yang melarangnya keluar kan. Daerah pantai ini termasuk desa modern yang sepi, itu kenapa Chenle memilih tempat itu. Lagi kalau An bosan ia bisa berkeliling dengan Chaeyoun walau tetap diawasi dari jauh.

"pantai aja yuk, kau harus lihat matahari terbenam di sana."

Chaeyoun menarik An yang sempat ragu-ragu untuk keluar. Sudah hampir seminggu ia hanya dirumah, masih menyesuaikan diri.

Akhirnya pantai yang biasa hanya dia lihat dari rumahnya yang letaknya cukup tinggi itu kini benar-benar ada di depannya. An menghirup oksigen dalam-dalam, berusaha menetralkan pikirannya yang sedikit kacau.

kenapa kawin kontrak di drama yang sering ia tonton terlihat mudah? Kenapa berbeda dengan yang ia alami sekarang? Kenapa? Kenapa ia sangat menyesal setiap hari?

"An kau tidak apa-apa?" Chaeyoun yang juga menikmati suasa pantai sedikit terkejut dengan bulir bening di pipi An. An yang sedang menutup mata segera tersadar dan membuka matanya--tersenyum ia bilang, "apa menangis dan mengeluarkan air mata itu sama? Aku hanya kelilipan Chaeyoun jangan khawatir."

"kau ini." Chaeyoun gemas sendiri dengan An, mereka jadi banyak bercanda di sana sampai seseorang muncul mengagetkan mereka.

"Moon Chaeyoun?"

"nee?"
"Choi In?"

"wah benar kau rupanya Chaeyoun hehehe." An yang kala itu belum paham bahasa korea hanya diam saja di belakang Chaeyoun. Selama ini Chaeyoun selalu mengajaknya bicara dengan bahasa mandarin, satu-satunya kata korea yang ia tahu kala itu mungkin hanya annyeong dan saranghae.

"In-ah lama tidak bertemu, kenapa disini?" Choi In adalah teman SMA Chaeyoun, sejak ia berkuliah ia tidak lagi melihat laki-laki ini dan sekarang mereka bertemu, In terlihat berbeda tapi ia tidak mungkin melupakan wajah itu.

"hehe hanya mencari udara segar sebelum hal besar terjadi." senyum pria itu lebar.

"apa maksudmu." Chaeyoun tidak mengerti.

"kau lihat aku sekarang, taddaa." In membusungkan sedikit dadanya sambil merapikan rambutnya.

"heum rambut pirang mu keren."

"aku mewarnainya karena aku akan debut." In menggaruk tengkuknya malu-malu.

"debut? Idol? Selamattt." An mendengar Chaeyoun sangat bersemangat, tapi ia sama sekali tidak paham apa yang mereka bicarakan.

"masih bulan depan, tapi aku sangat khawatir hehe."

"apa yang kau khawatirkan, kau sudah lama menari dan suaramu juga bagus."

"hehe terimakasih."

Apa-apaan orang ini tertawa terus kaya Chenle dulu.

An teringat beberapa video Chenle yang Chaeyoun tunjukkan padanya beberapa hari ini. Tapi ketawanya Chenle tipe yang berbeda sih.

"oh yaa adikmu?" In menunjuk An dibelakang Chaeyoun. An mencoba tersenyum ramah ditunjuk In, bagaimanapun orang itu temannya Chaeyoun kan.

"ah yaa ini An Yiyang, dia dari Tiongkok." Chaeyoun tidak bilang status An siapa. Lagipun Choi In tidak tahu bagaimana selama ini ia bekerja dengan keluarga Chenle. Sebaliknya An dan In hanya saling tersenyum. "wo aini, Choi In." ia membungkuk.

Investasi Cinta || ᴄʜᴇɴʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang