Pekatnya malam tak menyurutkan semangat Ann untuk bercerita kepada Beorn, tenang perjalanannya ataupun tentang kehidupannya selama di Woodland Realm. Mereka duduk di depan perapian yang terang dan hangat, beralaskan karpet yang halus dan empuk.
Dengan senang hati, Beorn menemani dan mendengerkan tiap kisah yang dibawakan gadis ini. Penuh tawa disana, meski hanya mereka berdua. Petang tadi, Beorn dan Legolas sudah memasukkan hewan ternak ke dalam kandang mereka.
Selama perjalanan, Legolas hampir tidak tidur, dia harus tetap terjaga untuk menghindari kemungkinan terburuk, pastinya ia sangat kelelahan. Setelah menggembala, Legolas langsung mengambil selimut dan tidur teramat lelap di samping Ann.
"Aku ingin sekali mendengarkan lanjutan ceritamu, tapi ini sudah larut, pergilah tidur" kata Beorn yang berdiri lalu memberikan beberapa bantal empuk dan selimut yang hangat.
Ann menerima bantal itu, lalu ditata di samping Legolas "Makasih Beorn besok bisa kulanjut lagi ceritanya, kamu juga mau bobok kan?"
"Ya, don't mind me.. sleep well and good night" Beorn tersenyum dan meninggalkan mereka berdua, pergi ke kamarnya sendiri.
Terkekeh kecil, Ann melihat ellon yang tertidur pulas, meringkuk seperti kepompong dibalut selimut tebal. Di angkatnya kepala Ellon itu untuk diberi bantal, setelahnya Ann merapikan bantalnya sendiri.
Setelah dirasa cukup nyaman, Ann menghempaskan tubuhnya ke karpet dan bantal empuk itu, tepat di samping Legolas. Wajah rupawan itu ditatapnya lekat. Sudah berkali-kali Ann tidur berdua dengan ellon ini, tapi detak jantungnya selalu berdetak lebih kencang. Dia benci ini, pintu hatinya sudah ditutup, bahkan sebelum ia terjebak di Middle-Earth.
Karena dia pernah disakiti, pernah kehilangan, dan dikhianati. Tak ayal jika hatinya terkunci sangat rapat, bahkan kunci itu hilang di lautan dalam dirinya. Tapi ketika gadis ini bersama Legolas, seakan pintu yang ia kunci didobrak secara paksa. Benteng pertahanan yang ada di hatinya seperti digempur. Menyebalkan.
🌺🌺🌺11 April, Third Age 2942
Pagi hari yang cerah dan hangat, seorang ellon terbangun dari mimpinya. Melihat sekeliling setengah sadar, ia mengusap matanya. Tidak ada seorang pun di dalam rumah, hanya meja yang penuh makanan.
Legolas melihat ke bawah, ia tidak ingat kalau tidur menggunakan bantal. Terkekeh kecil, Legolas berdiri. Ia hendak pergi ke samping rumah Beorn untuk membasuh wajahnya dengan air.
Ketika membuka pintu rumah, Legolas mendapati Beorn yang sedang memotong kayu dengan kapaknya besar miliknya.
"Good morning Beorn" sapa Legolas yang berjalan ke arah tong air.
"Good morning" jawab Beorn "I've waiting for you to wake up, nampaknya kau sangat kelelahan"
Air yang segar mengalir di wajah ellon ini, Legolas membasuh mukanya. "Fuwaah.. iya, elf juga butuh tidur y'know" balasnya dengan tawa kecil.
Legolas mengedarkan pandangannya, di padang rumput ia melihat seorang gadis yang berlarian bersama Arod, Dalgona, dan beberapa kuda poni milik Beorn.
Ann memakai gaun putih yang selama ini ia simpan di dalam bag. Gadis ini berlari dengan riangnya, nampak anggun pula ia disana. Gaunnya yang berkibar, serta rambut hitam pekat yang terurai, membuat Legolas tak bisa memalingkan pandangan. Sungguh tawanya sangat ceria, bahkan suaranya bisa di dengar sampai ke tempat Legolas berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appendix Alphabet (Before Lord of The Rings)
FanfictionMenetaplah Lady of Mirkwood di Imladris. Mencari pertanyaan akan misteri yang selama ini melandanya. Takdir mempertemukannya dengan keluarga baru, yang tak tergantikan. [Lanjutan dari Gi Melin]