FS - Part 7

849 36 0
                                    

FINDING SOULMATE

Part 7

Sementara David masih dirumah sakit menunggui nenek Dara bersama Dara, telponnya terus berdering, dia menatap layar dari Ali, dia tak menanggapinya.

"Angkat saja.. mungkin penting.." kata Dara dan David pun akhirnya mengangkat Telponnya.

"apa?? loe jangan bercanda Zia ke bandung.. mana mungkin Zia ke Itali..." kata David, Dara mengernyitkan dahinya.

"jadi Zia berangkat siang ini bukan nanti sore??' tanya Dara, David mengernyiikan dahinya, dia mematikan telpon Ali

"kamu tahu Zia akan ke itali?? Dan itu hari ini...??" tanya David, Dara mengangguk.

"iyaa.. makanya aku dari tadi suruh kamu pulang.. supaya kamu bisa mengantar Zia.."kata Dara, dan belum sempat David buka suara sebuah SMS masuk. Dia mengernyitkan dahinya.

"semua orang tahu... dan hanya Aku yang tidak tahu.??"tanya David tak percaya.

"ayooo... bukan saatnya kamu memikirkann itu David.. sekarang masih sada waktu... kamu bisa mengejar Zia... nenek sudah agak mendingan aku bisa sendiri.." kata Dara, tapi David tetap diam dia tidak bergeming.

"David..." panggil Dara, tapi dia masih diam.

***FS***

Dibandara

"sepertinya kita harus masuk... kita kan harus ke imigrasi dulu.." kata Zia

"5 menit lagi.." kata Evan

"coba deh loe telpon orang yang loe tunggu.. pastiin dia jadi datang atau tidak.. nanti kita bisa ketinggalan pesawat loh.." kata Zia lagi, Evan masih menatap keluar, berharap yang dituggu segera datang, menyadari tak ada tanda tanda kedatangan orang itu Evan pun menghela napas dan beranjak masuk ke bandara.

Sebelum pergi dia masih sempat menatap keluar, Zia menatapnya heran, dalam hati bertanya-tanya siapa yang dia tunggu, tapi dia terlalu enggan untuk bertanya. Lama Evan menatap pintu kemudian dia pun melangkah bersama Zia ke imigrasi.

***FS****

Dara memandang langit, sebuah pesawat melintas, dia menatap pesawat itu lekat. "Selamat jalan Zia, maafkan gue.. Mungkin gue memang egois.. Tapi gue cinta sama David.. Gue butuh ketenangan dalam menjalani hubungan ini, karena itu gue butuh kepastian dan ketegasan.." Kata Dara dalam hati masih terus menatap langit

*flashback on"

Beberapa minggu setelah kepulangan Zia dari bandung. Disebuah perpustakaan Zia sedang duduk sendiri dipojokan dekat jendela dia begitu sibuk dengan buku yang ada didepannya, Dara menghampirinya.

"Zia.." Panggil Dara pelan, Zia mengangkat wajahnya dari bukunya.

"Daraa.." Balas Zia, sepertinya dia sedikit terkejut.

"David tidak ada disini.." Kata Zia kemudian

"Gue mencari loe.. Ada yang mau gue bicarakan.." Kata Dara, Zia menatapnya sambil menghernyitkan dahinya.

"Tumben.. Mau bicara apa..??" Kata Zia, Dara duduk didepan Zia dengan berlahan, dia diam sejenak menarik nafas dalam dalam, Zia menatapnya sedikit binggung tapi dengan sabar dia menunggu Dara.

"Ini tentang David.." Kata Dara menatap Zia. Zia hanya diam, sepertinya dia sudah tahu apa yang ingin Dara bicarakan.

"Apa yang membuat loe begitu gelisah??" Tanya Zia menatap Dara, Dara balas menatapnya.

"Gue merasa tidak tenang dalam menjalani hubungan gue dengan David.. Gue ngerasa selalu ada banyang-banyang loe diantara gue dan David.." Kata Dara menggigit bibirnya

FINDING SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang