O5

42.7K 11.5K 7.6K
                                    

Menurut kalian, siapa tuan si badut? Siapa yang mencurigakan?




Yoonbin yang baru saja datang dibuat diam dengan nafas tercekat. Apa-apaan pemandangan yang ia lihat, bagaimana bisa Junghwan terbaring berlumuran darah di jalan?!

"Jaehyuk," panggilnya dengan tatapan tajam menuntut jawaban.

Jaehyuk menggeleng panik. "Sumpah gue gak tau! Gue baru dateng satu menit yang lalu."

Yoonbin berlutut dengan satu kaki, memandangi mayat Junghwan dengan teliti, barangkali ada yang mencurigakan.

Kondisinya seram sekali, entah bagaimana linggis itu berhasil menembus tubuhnya dari depan ke belakang. Mengerikan sekali, Jaehyuk jadi kebelet buang air kecil.

Yoonbin mengedarkan pandangannya, kemudian terfokus pada pintu rumah Hyunsuk yang terbuka. Tunggu sebentar, bagaimana nasib Hyunsuk dan Doyoung?!

"Lo gak cek ke dalem rumah?"

"Tadinya gue mau, tapi ada badut ngintip dari dalem, makanya gue telpon kalian satu-persatu," jelas Jaehyuk gemetaran.

Ayolah, Yoonbin sedang malas untuk mengurus begituan. Ini hari libur, masa dia harus bekerja mengusir hantu yang jelas-jelas butuh tenaga ekstra.

Itu sulit, dia butuh rencana yang pasti. Karena sesuatu yang tanpa kepastian itu tidak enak, ya kan?

"Asahi dimana?"

"Hah?"

Yoonbin mengernyit bingung. "Gue dapet info, katanya Asahi ke rumah lo."

"Hah? Serius lo? Dari pagi gue gak di rumah, gue jogging terus makan soto di warungnya Pak Suho."

"Terus gimana?!"

Jaehyuk terlonjak. "Ya mana gue tau! Lagian mau ke rumah gak bilang dulu."

Oke, Yoonbin pusing. Asahi tidak perlu dikhawatirkan, karena dia kan bukan penakut. Tapi tetap saja nyawanya dalam bahaya, nanti siapa yang akan maju paling pertama di rumah hantu lagi.

"Kira-kira, Kak Hyunsuk sama Doyoung kemana ya?" Tanya Jaehyuk melihat sekelilingnya.

"Gak mungkin ke rumah Junghwan, mereka sama aja cari mati karena itu mempermudah aksi badut itu. Menurut gue, mereka berdua lari ke arah sana, dilihat dari arah posisi Junghwan. Di depan pintu, sepatu Doyoung masih ada, itu tandanya mereka berdua nyeker."

"Kalau gak pake sepatu, otomatis mereka larinya lambat dong. Nginjek aspal kan sakit."

Yoonbin tersenyum miring. "Jangan lupain satu fakta kalau Doyoung suka nyeker, bahkan ke indomei aja nyeker."

"Kenapa kalian gak cek dulu sekitar kalian?" Tanya Asahi yang entah sejak kapan ada di samping mobil Yoonbin.

"Buset, kayak hantu aja lo muncul sembarangan!" Seru Jaehyuk kaget.

Asahi geleng-geleng kepala, berjalan lurus ke arah kebun jagung yang berada tak jauh dari rumah Hyunsuk dan Junghwan.

Yoonbin dan Jaehyuk mengikuti di belakang, Asahi mau ngapain? Mau mencuri jagung? Ya kali.

"Asahi, jangan bilang lo mau main petak umpet disana."

Pletak!

"Aduh!"

"Jangan bercanda, Jaehyuk."

Jaehyuk merengut, galak sekali. Andaikan ada genangan air, Asahi bakal dia dorong sampai nyusruk.

"Jangan, disitu ada yang jaga," cegah Yoonbin mencekal pundak Asahi.

"Permisi, kita gak bakal berbuat yang aneh-aneh kok. Kalau ada apa-apa, culik aja robot berjalan ini," kata Jaehyuk tiba-tiba.

Asahi diam saja, memangnya dia takut? Imposible~

"Kenapa lo mau kesini? Harus jelas supaya penjaganya gak marah," tanya Yoonbin.

"Liat aspal."

Yoonbin dan Jaehyuk menunduk bersamaan, dan parahnya mereka baru sadar ada banyak tetesan darah mengarah ke kebun! Darah tersebut berwarna merah, terlihat baru.

"Kalian cari dua anak itu?" Tanya si penjaga yang menunjukkan wujudnya.

Jaehyuk berteriak. Wujud penjaga itu terlihat seperti kakek tua berpenampilan seperti orang Eropa, ada senapan di punggungnya. Bola mata kanannya tidak ada, dan tangan kirinya terlihat hampir putus dari tempatnya.

"Mereka udah besar, bukan anak-anak," ketus Asahi.

"Loh, kan mereka lebih muda dari saya. Saya ini kakek-kakek berusia ratusan tahun, jelas lah mereka anak. Masa iya saya bilang mereka buyut?"

"Dih, udah mati kok ngeselin," julid Jaehyuk tanpa sadar.

"Jaehyuk..."

"OH IYA! MAAF, MAAFIN SAYA."

Si kakek mendengus. "Kalian saya ijinin masuk, tapi jangan ambil jagungnya. Haram."

"Siapa juga yang mau ambil jagung," cibir Jaehyuk lagi-lagi tanpa sadar.

"Berisik," kata Yoonbin kesal, lalu masuk ke dalam kebun menyusul Asahi.

"WOI, TUNGGUIN DONG!"

Pohon jagung disusun dengan rapi, posisinya tidak acak-acakan. Pohonnya tumbuh tinggi, ada juga yang sudah layu. Jaehyuk malah ngiler melihat jagung yang terlihat berkilau di matanya.

"Darahnya makin banyak," ucap Yoonbin dengan perasaan cemas.

"Itu mereka, kan?!"

Seruan Jaehyuk sontak saja membuat Yoonbin dan Asahi menoleh ke kanan. Benar, yang terbaring itu Hyunsuk dan Doyoung!

"Kak Hyunsuk, Doyoung!"

Hyunsuk tidak menoleh, tatapannya kosong, terbaring menghadap ke langit, wajahnya pucat seperti mayat.

Sementara itu, Doyoung...  tunggu, kenapa banyak darah di pinggang kanannya?!

"Ayo bawa mereka ke rumah sakit!" Perintah Yoonbin panik.

Doyoung tertawa, terlihat kecewa. "Gue gak nyangka ya... orang kayak dia punya keinginan untuk bunuh kita semua."

Clown | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang