CERPEN [1] FLORA

577 11 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم


"Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri"

...


   Hari ini aku genap berusia 16 tahun. Usia yang memang sudah memasuki fase remaja, bahkan hampir melewati, mengingat satu tahun lagi aku berusia 17 tahun, yang artinya sebentar lagi menjadi akhir dari fase remaja. Di usia yang terbilang sudah besar ini, aku masih betah dengan tampilan gaun warna warni selutut dan bando yang selalu menghiasi mahkota hitam ku, juga tak kalah lucunya. 

   Di usia ini pula, aku masih betah tinggal bersama nenek bak sepasang anak dan ibu. Nenek yang kini tinggal sendiri membuatku tak tega bila pergi jauh dari nya. Sewaktu memasuki Sekolah Menengah Pertama, sempat terbersit untuk sekolah keluar kota dan hidup mandiri disana. Tak berselang lama, Asam Lambung yang diderita nenek kembali kambuh, aku pun memutuskan untuk tetap disini menemani nenek, entah sampai kapan, aku pun tak tau. Setidaknya sampai Sang Khalik memanggilnya. Ah tapi tidak sekarang, aku sangat membutuhkan nya, selalu.

      Sejak kecil aku tinggal bersama nya, dan juga kakek meski sekarang beliau sudah pergi lebih dulu. Kanker kelenjar yang selama dua tahun menggerogoti tubuh kurusnya, membuat ia pasrah dan menghembuskan nafas terakhirnya tepat saat sepasang paruh baya itu memutuskan berpisah. Ya, mereka orang tua ku. Mama dan Papa yang hampir tak pernah kulihat, meski pernah satu atau dua kali bertemu, mungkin aku sudah lupa bagaimana rupa keduanya. Orang tua ku yang dijodohkan ( atau lebih tepatnya dipaksa ) itu menikah tanpa cinta, dan atas keinginan orang tua mereka.


     Sedikit cerita, Keluarga Papa dan Mama adalah pemilik Perusahaan besar yang bekerja sama di bidang Pertambangan. Selain kerja sama sebatas bisnis, rupanya keduanya juga bekerja sama dalam hal lain, yakni perjodohan. Semua nya atas dasar hutang budi Kakek terhadap Keluarga Papa. Singkat cerita, keduanya pun menikah dan Mempunyai anak.

    Saat itu aku baru berusia 5 tahun ketika Allah memanggil kakek, dengan tubuh mungil aku berusaha menguatkan nenek, ia menangis sambil memeluk ku erat. Meski dalam keadaan berduka, Papa dan Mama tetap kukuh dengan keputusan nya untuk bercerai. Toh sudah tidak ada lagi yang menjadi alasan mereka mempertahankan pernikahan. Orang tua Papa sudah lama meninggal, dan sekarang kakek.  Aku sempat tak habis pikir, dimana hati dan akal mereka saat itu. Apa tidak bisa menunggu sampai setidaknya keadaan nenek benar benar pulih?!

      Dalam balutan kecewa, nenek pun menyetujui keputusan mereka tapi dengan satu syarat Aku harus tetap tinggal bersama nenek. Tidak seperti pasangan pasangan lain yang setelah resmi bercerai akan memperebutkan hak asuh anak, bahkan sampai ke jalur hukum, Orang tua ku dengan senang hati menyetujui permintaan nenek. Ah mereka sungguh tak menginginkan keberadaan ku.

🌷🌷















SEUTAS CERITA [ CERPEN ] COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang