بسم الله الرحمن الرحيم"Ia yang mengerjakan lebih dari apa yang dibayar pada suatu saat akan dibayar lebih dari apa yang ia kerjakan."
...
Papa memeluk ku erat. Ku akui Papa memang tampan, dan berkelas. Tidak jauh berbeda dengan Mama. Dia juga meminta maaf sebesar besar nya karena tak seharusnya ia meninggalkan putri nya ini dan membiarkan dia tumbuh tanpa pengasuhan orang tua.
Ah, lagi lagi ia menangis dan aku ikut larut. Sebelum berpisah, ia sempat menanyakan tinggal dimana aku sekarang? Bersama siapa? Dan aku hanya menjawab seadanya. Ia pun cukup tenang mendengar putrinya ini tidak hidup susah atau kekurangan mengingat Keluarga kakek dan Nenek yang sangat berada. Semua ku syukuri, Alhamdulillah.
Sepuluh bulan dua minggu setelah pertemuan dengan Mama dan Papa, aku bahagia, sangat bahagia. Lengkap sudah rasanya, kewajiban ku terhadap Nya, Janji ku dengan nenek, serta kebahagiaan lahir dan batinku. Setidaknya aku sempat menatap wajah orang tua ku, Mama dan Papa sebelum aku atau mereka berpisah lagi kelak. Sejauh ini, Mama masih sering menghubungi ku, aku masih sedikit canggung dengan keadaan ini. Tapi Mama meyakinkan ku.
Ah iya, satu minggu lagi ku ukir sejarah penting dalam hidup yang bahkan tak pernah sedikitpun terbesit dalam benak seorang Flora. Mengingat sifat ku yang introvert dan cenderung menutup diri membuatku susah bergaul, bahkan tak punya banyak teman.
🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
SEUTAS CERITA [ CERPEN ] COMPLETED
Short StoryHanya cerita-cerita pendek yang terkumpul dalam satu wadah mencoba membangkitkan semangat sastra melalui tulisan-tulisan singkat namun berharap bisa memotivasi.