Kak fendi langsung pergi bukain pintu.Gue penasaran banget siapa sih malem-malem kesini.
Ah bodo amat lah mending gue makan aja,munpung gue lagi enak kan,kan tadi pas kafe papi gue gak nafsu makan,gara-gara asam lambung gue kambuh.
"Assalamualaikum om,kak"
Tunggu-tungu kok gue kayak kenal sama ini suara,pas gue dongak kepala,dan ternyata benar dugaan gue,temen kak fendi adalah kak bagas.Musuh gue.
"Waalaikumsalam"jawab salam papi dan kak rizal bersamaan,sedangkan gue boro-boro jawab salam
Habis nengok siap yang dateng gue langsung lanjut makan lagi,males banget gue lihat kak bagas.
"Dek kalau ada yang ngucap salam itu dijawab,meskipun kita lagi makan"ucap kak rizal sambil mendelik tajam
"Waalaikumsalam"jwab salam gue ketus,dan langsung lanjut makan lagi
"Dek yang sopan dong,masak jawab salam kyak gitu"ucap papi sambil natap gue tajam
"Waalaikumsalam"jawab gue salam sekali lagi selembut mungkin
"Nah gitu dong"ucap papi,kak rizal,kak fendi bersamaan
"Gas sini duduk iku makan malam juga"ucap papi
"Makasih om,tadi bagas sudah makan dirumah sebelum berangkat ke sini"ucap kak bagas
Gue langsung lanjut makan lagi yang sempat tertunda berkali-kali gara-gara kak bagas.
Selesai makan gue langsung mau masuk kamar ambil HP buat mabar sama temen,baru dua langkah tiba-tiba ada yang nahan tangan,gue jadinya langsung balik badan dong,dan ternyata yang nahan gue kak rizal sambil natap gue tajam.
"Minum susu sama obat dulu baru boleh masuk kamar"ucap kak rizal dingin sambil natap gue tajam
"Gak mau kak,kan kakak tau aku gak suka minum susu,lagian aku juga sudah kenyang kak,perutku rasanya kayak meledak masak harus disuruh minum susu juga"
"Kakak gak nerima penolakan,sekarang minum susu sama obatnya"sentak kak rizak dingin
"Obatnya pil apa sirup kak"
"Sirup pil"ucap kak rizal dingin
"Huaaaa aku gak mau minum obat,papi...hiks"
Yang bener aja sirup pil.
"Fen sirup pil itu apa"bisik kak bagas
"Sirup pil itu,pil yang sudah dihalusin terus dikasih air"jawab kak fendi,sedangkan kak bagas mengangguk
"Nurut ya dek,ini juga buat kebaikan kamu"ucap papi lembut
"Ayo buka mulunya"ucap kak rizal datar
"Pokoknya adek gak mau minum"ucap gue menggelengkan sambil nutup mulut menggunaka tangan
"Mau menggunakan cara kakak minumnya hemm"sentak kak rizal datar
"Pahit apa manis kak obatnya,kalau pahit adek gak mau"
"Manis tadi sudah kakak kasih gula"ucap kak rizal datar
Ya kalau manis gue mau,tapi kalau pahit ogah banget gue.
Dan jadinya gue mau minum obat,kan tadi kata kak rizal manis.Eh ternyata pas obat sudah masuk kedalam mulut gue,ternyata rasanya pahit,gue langsung mau muntahin,tapi gak jadi sudah keduluan kak rizal.Kak rizal tau gerak-gerik gue dan langsung bekap mulut gue.
"Ditelen,jangan dimuntahin"sentak kak rizal dingin sambil natap gue tajam
Membutuhkan waktu yang lama gue buat neleh tuh obat sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halimatussa'diyah (ON-GOING)
Teen FictionJika diluaran sana kebanyakan remaja SMA sudah bisa mengendarai motor, maka itu tidak berlaku untuk remaja satu ini yang kerap dipanggil Halim. Menurutnya motor adalah musuh, dari lubuk hati terdalamnya Halim sangat ingin bisa mengendarai motor, tap...
