"Akhirnya kamu bangun juga"ucap kak rendi
Ini aku dimana kok serba putih,jangan bilang aku dibawa ke rumah sakit.Oh no gue kan gak suka rumah sakit,mending gue kabur aja.Eh tapi tunggu kok gue kayak kenal deh sama ini ruangan,kok mirip banget kayak UKS.Mending gue tanya aja mumpung disamping gue ada kak rendi.
"Aku dimana"tanya gue
"Kamu ada di UKS,tadi habis disuntik kamu pingsan"jawab kak rendi
"Kok bisa pingsan ya"
"Ya mana saya tau,mungkin kamu shok jadi pingsan"
Mungkin benar apa yang dibilang kak rendi,tapi kayaknya gak bener deh,kan biasanya gue kalau habis disuntik itu memang pingsan,gak tau kenapa.
"Kakdokter"panggil gue
"Hmm"
Kenapa sih jadi orang nyebelin banget,kalau dipanggil itu kan seharusnya natap gue,lah ini malah fokus sama HPnya,memang apa sih yang dilihat.
"Kakdokter"panggil gue lagi
"Hmm"
Tuh kan masih tetap natap HP terus,memangnya lebih menarik HPnya ya dari pada gue.Gue harus panggil apa ya biar kak rendi natap gue.Aha gue punye ide hihihi.
"Pak dokter"panggil gue
"Jangan panggil saya bapak,saya gak setua itu"ucap kak rendi datar sambil natap gue tajam
Akhirnya natap gue hahaha,tapi kok gue jadi takut ya ditatap tajam kayak gitu,rasanya gue kayak habis bangunin macan yang lagi tidur.Tatapannya itu loh kayak mau bunuh gue.
"Kenapa manggil saya"tanya kak rendi datar yang masih tetap setia natap gue tajan
"Ya gak papa manggil aja"
Dasar gak peka banget,masak dikode gitu gak ngerti sih,kan gue manggil-manggil dari tadi mau minta ijin keluar dari UKS,terus kembali lagi diaula.
Kalau kayak gini terus bisa-bisa gue mati dong gara-gara bosan,mending gue pergi aja deh dari UKS gak usah minta ijin segala.Baru mau turun dari ranjang tiba-tiba gue dikejutkan dengan suara kak rendi.
"Berani turun dari ranjang,kamu langsung saya ikat"ucap kak rendi dingin
Apa gue mau diikat,gak gue gak mau mending gue nurut aja deh.
Tapi kalau gini terus pasti gue mati bosan beneran,mau ngajak ngomong dulu gue takut,kalau gak diajak ngomong natap HP terus.Gue memberanikan diri buat ngajak kak rendi ngomong.
"Kakdokter"
"Hmm"
"Kakdokter udah punya pacar"
"Belum"
"Gimana kalau kakdokter jadi pacar gue"
Seketika gue langsung nutup mulut gue menggunakan tangan kanan,dasar mulut gak bisa diajak kompromi,sedangkan kak rendi yang dari tadi fokus sama HPnya langsung natap gue terkejut.
Tapi gak lama langsung berubah tatapannya menjadi datar lagi.Dan fokus sama HPnya lagi.
"Hmm,mulai sekarang kamu jadi pacar saya"ucap kak rendi yang fokus sama HPnya,sedangkan gue terkejut
"Hah...g...gak kak tadi gue becanda kok ngomong kayak gitu hehehe"
"Tapi saya gak nganggep itu becanda,jadi mulai sekarang kamu pacar saya,dan saya gak nerima penolakan"ucap kak rendi datar sambil natap gue tajam
"I..iya kak"
Ngimpi apa gue semalam bisa-bisanya gue sekarang punya pacar modelan kayak gini,datar,dingin,dokter pula,gue kan gak suka sama dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halimatussa'diyah (ON-GOING)
Teen FictionJika diluaran sana kebanyakan remaja SMA sudah bisa mengendarai motor, maka itu tidak berlaku untuk remaja satu ini yang kerap dipanggil Halim. Menurutnya motor adalah musuh, dari lubuk hati terdalamnya Halim sangat ingin bisa mengendarai motor, tap...