Kelima

73 33 36
                                    

"Selamat pagi dunia yang penuh dengan orang-orang munafik, hari ini gue ga sabar kira-kira kejadian apa yang bakalan terjadi sama gue hm?" cerocos Vernon dipagi buta ini.

"Berisik goblok!" teriak Reza lalu melempar bantal ke arah Vernon.

"Eits... ga kena" Vernon lalu terkekeh geli.

Bak disambar petir tangan kekar Yoggy memukul kepala Vernon dan Reza secara bergantian. Plak!plak!

"Sakit bego" gerutu Reza sambil mengelus pelan kepalanya.

"Bodo amat lagian ini jam berapa lo pada udah ribut ganggu ketenangan gue."

Vernon lantas melihat layar ponselnya yang retak itu, bukan tanpa alasan tiga minggu yang lalu secara tidak sengaja Reza memijak layar ponsel itu dan bahkan ia tidak meminta maaf kepada Vernon atas insiden itu.

"Jam tiga pagi Bang Yog."

"Yaelah... banci aja baru kelar dandan lo pada udah ribut aja, nyesel gue satu kosan sama kalian." gerutu Yoggy sambil berusaha membuka matanya.

"Gue lebih nyesel satu kosan sama lo, barang lo dimana-mana. Kolor lo aja bertengger di pintu kamar mandi. Gue masuk kamar mandi muka gue kena kolor lo ! mana warna ijo lagi " ujar Reza tidak mau kalah.

"Makanya tuh muka jangan taro diatas"balas Yoggy enteng.

"Kalau ga di atas gue harus taro dimana muka gue Maemunah?!!" ujar Reza yang mulai tersulut emosi.

"Taro di pantat lo!!"

"Asik gelut" ujar Vernon lalu ia terkekeh.

Bukan hal yang baru jika teman satu kosan nya ini berdebat, mereka akan terus berdebat dari hal yang besar sampai hal yang sangat sepele.

Hal yang sepele itu misalnya tentang Vernon yang membeli tissue waktu ia flu waktu itu, mereka berdebat itu malah untuk tissue mengelap perut wanita. Dan wanita yang mereka maksud adalah Bu kosan dan Mbak Jully, penjual cireng depan gang rumah.

Ayolah! hal itu buka hal yang penting tapi mereka akan tetap berdebat, tapi jika salah satu dari mereka berdua tidak ada. Percayalah, kosan ini sangat sepi.

Vernon akhirnya lebih memilih keluar dari kosan dan ia berjalan menyusuri gang sunyi itu untuk pergi ke minimarket dua puluh empat jam untuk membeli kafein dan satu cup mie instan goreng.

Vernon lalu meletakkan cup mie instan yang sudah di seduh itu dan kafein diatas meja putih yang sudah disediakan oleh pihak minimarket.

Vernon merogoh sakunya dan mengambil benda pipih itu, menghidupkan paket datanya lalu ia membuka Instagram.

Saat penyegaran beranda Instagram selesai, membuat Vernon tersedak oleh kafein yang ia minum karena ia melihat postingan terbaru seseorang yang men-tag dia di Instagram.

KenzieXixi_8.8
berada di hati Vernon

8 berada di hati Vernon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vernon Arzeallna ( √END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang