kedelapan

54 21 37
                                    

"Vernon!! dimanakah dirimu aku merindukanmu, senyumanmu yang begitu tulus...eh?! dia ga pernah senyum tulus ke gue, belaian tangan mu di atas kepalaku... dia ga pernah belai kepala gue. Intinya gue rindu Vernon" oceh Kenzie.

Ia lalu menyembunyikan wajahnya diantara telapak tangan mungilnya berusaha agar air matanya tidak jatuh.

"Lebay lo Ken, " ujar Erwin sambil mengeksekusi bekal Kenzie.

"Eh itu buat Vernon Erwin bego." Kenzie lalu mengambil kotak bekalnya itu.

Erwin menarik paksa kembali kotak bekal Kenzie.

"Vernon juga ga dateng-dateng selama seminggu ini daripada dibuang ini bekal mending buat gue. Anggep aja lo lagi sedekah."

Erwin lalu membuka kotak bekal itu.

"Yaelah mie instan goreng doang di kantin juga ada " keluh Erwin.

Kenzie mendengus,"ya udah lo beli dikantin aja."

"Bercanda doang gue njir, baperan amat."

Erwin mulai menyendokkan mie goreng itu kedalam mulutnya.

"Gue mau njir" minta Farhan yang tiba-tiba muncul.

Erwin lalu menyuapi Farhan dan Farhan pun menerima suapan itu.

"Anak pintar" puji Erwin.

"Giliran makanan aja lupa kawan lo" kini giliran Gio yang datang ia lalu membuka mulutnya lebar.

"Giliran gue lagi makan lo pada muncul semua " kesal Erwin dan ia menyuapi Gio.

"Lagi" ujar Farhan membuka mulutnya lebar.

"Kagak ini punya gue."

Erwin dengan sekali suap menghabiskan semua mie itu.

Kenzie memperhatikan ponsel nya pesan yang ia kirim belum juga mendapat respon dari Vernon, jujur ia sangat khawatir tentang keadaan pria pujaannya itu.

"Gue minta nomor whatsapp Vernon dong," ujar Kenzie ke Erwin.

"Ga bisa Ken, bisa-bisa Vernon ngamuk ke gue."

"Setidaknya lo kasih tau dimana Vernon sekarang."

"Ga bisa juga intinya lo cari tau sendiri yak, btw ini cokelat buat gue." Erwin lalu menutup ransel Kenzie dan mengambil beberapa batang cokelat.

.
.
.
.
.

"Ini belanjaannya dan ini struk beserta kembaliannya" ujar Vernon dan memberikan semua kepada pelanggan tadi.

Tapi pelanggan itu bukannya mengambil belanjaannya malah memegang tangan Vernon erat.

Vernon lantas mendongak ke arah pelanggan itu.

"Gue kangen" ujar gadis itu serak seakan sedang menahan tangisnya.

Deg!
Detik kemudian Kenzie terisak-isak membuat semua orang di supermarket bingung menatap nya.

"Gue kangen lo huaaa."

Kenzie terus menerus menangis, air matanya mengalir deras.

Manajer supermarket yang melihat kejadian itu langsung memerintahkan Vernon membawa Kenzie ke ruang pekerja agar tidak menghalangi antrean pembayaran di meja kasir itu.

Vernon menatap lekat tanpa berkedip ke arah gadis yang masih sesenggukan itu.

"Lo tau gue disini?,"

Vernon Arzeallna ( √END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang