keduapuluh

26 8 4
                                    

"Diem dulu bentar lagi masuk loh! " ujar Reno kesal.

"I..iyaa tapi sakit aww" pekik Kenzie.

"Seriously?!" batin Reno kesal.

"Di ludahin dulu deh kayanya biar ga sakit" ujar Reno menyerah.

Kenzie mengangguk lalu mengeluarkan air liurnya.

"Eh! bego ga diludahin!" teriak Reno panik.

"Tadi katanya di ludahin gimana sih?!" ujar Kenzie sebal.

"Gue bilang ludahin itu maksud nya lo ludahin tapi enggak lo ludahin juga!" bentak Reno.

"Jadi ini di ludahin?" tanya Kenzie bersabar.

"Bukan diludahin maksud gue itu dikasih air sama sabun biar licin gimana sih" sungut Reno.

"Lo yang gimana ngasih instruksi gak jelas" kesal Kenzie.

"Ya maaf."

Reno lalu mengambil kotak sereal gandum berwarna hijau itu.

"Sejak kapan ya produk ini punya hadiah cincin gak jelas kaya gini?" ujar Reno bertanya-tanya.

Kenzie tidak memperdulikan perkataan Reno ia hanya memperhatikan cincin plastik berwarna hijau muda yang melingkar di jari tengahnya.

Awalnya mereka ingin masangnya di jari manis tapi apa ada daya cincin itu terlalu besar di jari manisnya dan terlalu kecil di jari tengahnya.

"Dulu gue suka banget ngoleksi kaya gini, mama gue dulu sengaja beli banyak jajanan yang ada hadiah cincin kaya gini" Kenzie lalu tersenyum getir matanya berkaca-kaca.

"Cincin kaya gitu nanti gue kumpulin buat lo biar lo simpen mau enggak?"

Kenzie mengangguk antusias "mau!"

Kenzie terus memperhatikan cincin plastik berwarna hijau muda yang melingkar di jari tengahnya itu.

"Cantik kan di jari gue?" ujar Kenzie bersemangat sambil mengacungkan jari tengah nya ke arah Reno.

"Cantik ya cantik tapi jarinya biasa aja dong" sindir Reno lalu terkekeh kecil.

Kenzie memperhatikan jari tengahnya yang terangkat seakan mengatakan "fuck".

"Heheh maaf"

Kenzie lalu memakan sereal susu yang tersedia di hadapannya ia memakannya dengan lahap.

"Lo enggak ada niatan pulang? "

Pertanyaan yang keluar dari mulut Reno berhasil membuat Kenzie tersedak.

"Uhuk...uhuk"

Reno dengan sigap memberikan air mineral kepada Kenzie.

"Pelan-pelan makanya" omel Reno.

Kenzie meletakkan gelasnya, ada rasa lega tersirat di benaknya.

"Kayanya lo udah bisa pulang, bukan maksud gue ngusir tapi kan lo udah lama hilang kabarnya. Lo tau juga kan Vernon nyari lo dia beneran kaya orang gila gak kenal waktu nyariin lo seharusnya ..."

"Gue ga peduli!" potong Kenzie.

"Oke fine, kalau lo ga mau pulang demi Vernon setidaknya lo pulang buat papa lo"

Kenzie mendengus lalu ia menggeleng.

"Jangan kaya bocah Ken, jangan egois" ujar Reno menasihati Kenzie.

"Gue bakalan pulang tapi enggak sekarang. Lo ga tau gimana traumanya gue lo ga tau!!" Kenzie lalu menangis.

Reno lalu menghembuskan nafasnya panjang " ya nanti kalau lo udah siap gue bakalan nganterin lo langsung pulang kerumah."

Vernon Arzeallna ( √END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang