3. KENALAN
***
Alif melepas helm full face-nya lalu menyugar rambutnya ke belakang dengan gaya sok cool. Membuat beberapa siswi yang lewat menjerit.
Rakha yang baru datang dan ikut memarkirkan motornya disamping motor Alif.
"Wih Aa Rakha baru dateng." Sapa Alif saat Rakha melepas helmnya.
"Ngapain lo nangkring diparkiran?" Tanya Rakha heran melihat Alif masih duduk diatas motornya.
"Ya biasalah cuci mata dulu sebelum belajar." Jawab Alif dengan smirknya.
"Emang lo pernah belajar?" Tanya Rakha sadis.
Yang ditanya tidak peduli, masih sibuk tebar pesona dengan mengedipkan sebelah matanya pada siswi kelas sepuluh.
"Rakh nanti pulang sekolah main Pes yok." Ajak Alif pada Rakha namun pandangannya masih ke siswi tadi.
"Rakh." Alif menoleh dan tidak menemukan Rakha disampingnya. "Sialan, jadi dari tadi gue ngomong sendiri."
"Aduh cape banget gue." Alif datang dengan nafas tersengal dan merebut minum milik Satria.
"Dih anjir minum gue setan. Abis ngapain lo pagi-pagi udah ngos-ngosan aja?" Tanya Satria pasrah melihat minumannya dihabiskan Alif.
"Biasalah namanya juga orang ganteng, tadi di jalan gue lari gara-gara dikejar cewek-cewek." Kata Alif sombong.
Satria dengan wajah datarnya, "Najis."
***
Tari dengan segala kejeniusannya. Hari ini kelas 11 IPA 1 sedang melaksanakan ulangan harian matematika. Waktu baru berjalan dua puluh menit tapi Tari sudah mampu menyelesaikan lima belas soal yang diberikan.
"Ayo anak-anak waktu kalian sedikit lagi. Masa kalian kalah sama Tari, dia aja udah selesai nih." Kata Bu Nur guru matematika Tari.
"Ya ibu masa mau nyamain kita sama juara umum, kebanting lah Bu." Celetuk Zidan teman sekelas Tari.
"Kamu boleh istirahat duluan ya." Kata Bu Nur pada Tari. Tari tersenyum lebar lalu melangkah keluar dengan senyum yang tak luntur.
Lumayan kan bisa istirahat duluan dibandingkan temannya yang lain. Tari berjalan menuruni tangga menuju kantin, keadaan masih sepi karena jam belajar masih berlangsung paling ada beberapa murid yang olahraga atau izin ke toilet.
Tari duduk dikursi pojok kantin setelah memesan makanan. Mengambil ponsel lalu mengirimkan pesan pada Mia untuk memberitahu. Tari membuka sosial medianya hanya untuk sekedar melihat beranda.
"Tari." Panggil seseorang membuat Tari mendongak.
"Rakha. Lo ngapain?" Tanya Tari saat Rakha duduk dikursi depannya.
"Ada juga gue nanya lo ngapain, tumben jam belajar lo udah di kantin." Rakha membuka kaleng minumannya.
"Nih Rakh, enak banget lo nyuruh gue bawain batagor lo." Alif datang membawa dua piring berisi batagor Pak Samsul.
"Untung juga gue mau bayarin lo pada ya." Ketus Rakha. Ya emang gitu si Rakha mah, irit ngomong sekali ngomong kayak orang ngajak berantem. Ngegas. Pedes.
"Eh ada neng Tari." Sapa Satria pada Tari.
Tari balas tersenyum. Memperhatikan ketiga cowok didepannya. Tunggu, Tari tidak mengenal satu cowok disamping Rakha. Tapi Tari pernah melihat wajahnya, ah iya cowok kemarin yang menabrak dan membuat seragam Tari kotor.
"Sendiri aja neng, kita temenin boleh lah ya. Emang pada kemana temen lo, eh btw ini kan jam belajar kenapa bisa lo di kantin. Secara kan ya lo juara umum masa iya cabut kelas." Satria duduk di samping Tari sambil melahap batagornya.
"Ah it--"
"Paling juga bolos dia." Belum sempat Tari menjawab ucapannya malah dipotong Alif.
Tari mendelik, masih kesal karena insiden kemarin.
"Mana yang lainnya?" Tanya Rakha.
"Masih dikelas lagi pada ulangan." Jawab Tari.
"Tuhkan, yang lain ulangan lo malah dikantin gini. Cabut kan lo." Alif dengan tidak sopannya nyerobot.
Tari menautkan alisnya. Siapa sih cowok ini? Kenapa hobi sekali memotong kalimat orang?
"Duluan aja ye lo hah." Mia datang bersama Salma.
"Aduh pala gue keluar asep nggak sih? Panas banget perasaan dah." Salma menarik bangku dari meja sebelah dan duduk di samping Rakha lalu dengan seenaknya meneguk minuman milik cowok itu tanpa perantara sedotan.
"Bekas gue itu Sal." Kata Rakha dengan wajah heran.
"Wah masa?" Kata Salma pura-pura terkejut, "ya nggak papa deh kan jadinya kita ciuman secara tidak langsung."
"Maafin ya guys, anaknya emang malu-maluin." Kata Mia membekap mulut Salma. "Eh lo kan anak baru itu kan ya?" Tanya Mia saat pandangannya terfokus pada Alif.
Alif yang tadinya sedang makan langsung berdehem so cool saat ada cewek cantik didekatnya.
"Iya. Gue Alif." Katanya sambil mengulurkan tangan ke arah Mia.
"Gue Salma, temen dunia akhiratnya Tari yang paling cantik." Salma menyerobot menyalami tangan Alif membuat Mia melotot.
"Jangan lama-lama salamannya elahhh, gantian." Mia memukul tangan Salma. "Mia Ananda. Nama Instagramnya juga sama, miaananda huruf kecil semua nggak pake spasi."
"Yee kutil, malah lo yang ganjen gitu." Sewot Salma.
Tari memperhatikan interaksi mereka sambil makan. Jadi cowok itu anak baru yang ramai dibicarakan siswi-siswi saat ini? Apa istimewanya? Tari bisa melihat dari penampilannya pasti dia badboy yang juga sering menggoda cewek.
"Lo pulang bareng gue Tar, sorry tadi gue kesiangan." Ucap Rakha pada Tari yang masih memperhatikan Alif.
"Oh, iya. Nggak papa." Kata Tari menoleh pada Rakha.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI
Teen Fiction[Follow sebelum baca, tambahkan ke perpus juga] ----------------------- Kisah ini tentang seorang gadis yang ceria dan periang. Orang-orang disekitarnya selalu merasa senang ketika melihat senyumnya. Sampai suatu ketika senyuman di wajahnya berubah...