[12] Bad Alive

90 28 4
                                    


Geser media di atas ⤴untuk background music di satu scene.



"Eugh! Mengapa setiap kali kau melakukan teleportasi suhunya selalu dingin?" protesku setelah merasa bahwa San telah membawaku ke tempat lain.

Pandanganku beralih pada gaun yang kupakai sedikit berantakan.

"Cepatlah, waktumu tidak banyak. Upacara bintang tidak bisa dilakukan dengan asal memanah." San berjalan menjauh dariku sambil membawa alat-alat panahan.

Aku mengedarkan pandanganku, memandangi lingkungan sekitar yang terasa asing bagiku. Kini kami berada di sebuah hutan, San membawaku ke bagian tengah hutan. Jika kuperhatikan, tidak ada sama sekali pohon yang tumbuh di lingkaran besar ini, pepohonan lebat hanya tumbuh di sekitar lingkaran ini.

"Tempat apa ini?"

"Hutan Melfint, aku biasa menggunakannya untuk berlatih," balas San seraya memasang target di sebuah dahan pohon.

Lantas aku berjalan mendekatinya, masih dengan mata yang memandangi lingkungan disekitar ini. Lingkaran yang tidak dipenuhi oleh pohon-pohon ini begitu luas, aroma udara segar dapat kuhirup dengan jelas. Entahlah, tetapi aura hutan Melfint ini begitu menenangkan dan juga mempunyai udara yang sejuk.

Langkahku terhenti tepat di tengah-tengah lingkaran, perlahan kututup kedua mataku, berusaha merasakan ketenangan dan juga kesejukan yang tidak dapat kurasakan selama beberapa bulan di sini. Tetapi sayangnya, ketenangan itu tidak dapat bertahan lama, karena kurasakan seseorang berdiri di depanku, lantas kubuka mataku.

"Pakaialah perlengkapannya, kau seharusnya sudah tahu bagaimana cara memakainya, cepat. "San menyodorkan busur panah, dan beberapa alat-alat lainnya tepat di hadapanku.

Sejenak aku menatapnya dengan tatapan tajam, namun akhirnya aku hanya bisa pasrah dengan menuruti perintahnya. Tanganku mengambil alih semua peralatan tersebut dengan kasar. Sementara itu, San langsung memutar tubuhnya lalu mengisyaratkanku untuk segera memakai perlengkapan dan memulai latihan kembali.

Aneh, sikap dan sifatnya tidak bisa ditebak.   Terkadang bisa lembut, terkadang bisa kasar.

Setelah memakai peralatan pengaman, aku segera berjalan ke posisi yang sudah San tunjukkan. Kupasang anak panah sebelum akhirnya kutarik dan kuangkat bersamaan dengan busur panah.

"Luruskan lengan kirimu."

Mataku sedikit mengerjap ketika menyadari bahwa San kini berada di sampingku untuk membenarkan posisi tanganku. Kepalaku menoleh ke arah belakang kemudian beralih pada San. Bagaimana? Bagaimana ia sampai di sampingku dengan begitu cepat? Padahal sebelumnya jarakku dengannya lumayan terbilang jauh. Apakah dia melakukan teleportasi?

Bahkan jika pun San melakukan teleportasi dengan jarak yang dekat, setidaknya akan membutuhkan beberapa menit untuk sampai.

"Evelyne, fokus!" bentak San membuatku kembali terfokus.

Aku berdiri sebagaimana posisi berdiriku saat di lapangan pelatihan, tetapi San selalu saja memarahiku bahwa posisi ini tidak benar, dan dia selalu yang turun tangan untuk membenarkan posisi kaki dan tangan yang seharusnya.

"Tangan kananmu, jangan biarkan rendah seperti itu," celetuknya lagi sambil mengangkat tanganku.

"Kakimu, sudah kubilang buka selebar bahu!"

"Evelyne, busurmu, angkat yang benar!"

"Tarik anak panahnya dengan benar!"

Aku mendengus kesal, meliriknya sinis ke arahnya. Sudahlah, aku tidak tahan lagi dengan celotehannya, aku muak.

The Gypsophilia  (Remake Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang