Seorang perempuan berpakaian rapih dengan rambut yang dicepol keatas sedang berdiri didepan pintu tempat dimana hari ini ia akan mulai bekerja sebagai dokter bedah dirumah sakit terbesar dinegaranya."Tarik hemmm..lepaskan hosh..."
"Bismillah,bisa"
Perempuan berwajah cantik dengan mata yang besar dan bulu matanya yang lentik membuka pintu didepannya.
Cekklekk..
"Permisi"
Dia menggerakan kepalanya kesana kemari melihat keseluruh ruangan untuk memeriksa jikalau disana sudah ada seseorang.
"Alhamdulillah,monster itu belum datang rupanya" perempuan itu mengelus-elus dadanya merasakan kelegaan dihatinya.
"Siapa?" suara bariton mengagetkannya dari belakang membuat perempuan bermata bulat dan besar itu gelalapan.
"Anak kucing.."
"Kucing?" suara beriton itu terdengar lagi olehnya lalu tanpa pikir panjang dia berbalik dan.
"Monster" teriak perempuan dengan rambut dicepol itu didepan rex yang menatapnya datar dan kosong.
"Siapa?" tanya kembali rex pada perempuan didepannya.
"Aku" ucapnya dengan menunjuk pada dirinya.
Dengan berjalan menuju kursi rex berucap "em".
"Aku, eh salah.. Saya kyara lalita luna, dokter bedah jantung, yang ditugaskan untuk mendampingi dokter sebagai asisten" perempuan yang bernama kyara itu masih berdiri ditempatnya dengan terus mengedipkan kedua matanya dan senyum yang mengembang diwajah cantiknya.
"Em" itu saja yang rex ucapkan untuk membalas kyara yang memperkenalkan diri padanya.
"Sangat acuh..ck..ck.." gumam kyara dengan menggelengkan kepala melihat betapa dinginnya rex yang berbicara tanpa melihat kearahnya.
"Dokter boleh saya bertanya?" tanya kyara pada rex yang sedang membolak-balikkan berkas ditangannya.
"Dokter" panggil kyara pada rex yang tak menjawab pertanyaannya.
"Dokter anda mendengar saya" panggil kembali kyara pada rex.
Rex yang sedang fokus membaca berkas yang ada ditangannya hanya melihat sekilas pada kyara tanpa berkata apapun.
"Ya sudah,saya cari ruang kerja sendiri permisi" kyara membalikan tubuhnya berniat untuk pergi dari sana.
"Pliss panggil aku,monster" ucap kyara dalam hatinya.
Tapi harapan kyara tak terjadi karena rex sama sekali tak memerdulikannya sama sekali.
"Dokter dimana ruang kerja saya?" tanya kyara dengan sedikit berteriak agar dapat didengar oleh rex.
Rex yang mendengar suara teriakan kyara hanya melihat sekilas padanya lalu kembali mengacuhkannya.
"Yaa allah batunya dia" gumam kyara pada dirinya sendiri.
Karena sudah kesal terus menerus diacuhkan oleh rex diapun keluar dari ruangan rex dengan mencibir-cibir rex.
"Batu kerikil,tapi ganteng" cibirnya yang sudah keluar dari ruang kerja rex.
Kyara terus berjalan tanapa tujuan ia hanya melihat lihat kearah pintu kekanan dan kekiri mencari tulisan namanya disetiap pintu yang ia temui.
"Permisi" suara serak basah seorang lelaki dibelakang kyara yang masih celingak- celinguk mencari ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Of Devil
Mystery / ThrillerMezzo Rex Millard dokter berparas tampan yang terkenal dengan julukan "The Devil" karena caranya menangani para pasiennya tanpa rasa kasian dan tanpa hati. Ditambah wajah dingin, datar tanpa ekspresi yang selalu menghiasi wajah rupawannya. Kyara Lal...